Rifanfinancindo - Saat pakar paleontologi asal Swedish Museum of Natural History, Thomas Mors, meneliti fosil mini berusia 40 juta tahun yang digali di Seymour Island dekat ujung semenanjung Antartika, ia terkejut.
Fosil itu rupanya adalah bagian panggul dan kepala seekor katak. Jenisnya Katak Bertopi atau Helmeted Frog, masih berhubungan dengan katak sejenis yang berasal dari Chile. Panjang tubuhnya sekitar 4 cm.
"Ini adalah penemuan yang sama sekali tidak terduga di bawah mikroskop. Saya langsung menyadari bahwa saya telah menemukan katak pertama Antartika," ujar Mors, dikutip detikINET dari Reuters.
Baca Juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Katak tersebut juga merupakan amfibi pertama ditemukan di Antartika yang masih ada keturunannya di zaman modern dan selain itu, mengungkap kondisi mengejutkan masa silam. Disimpulkan 6 juta tahun sebelum jadi benua es, Antartika berupa hutan dan sungai, penuh kehidupan.
"Hal ini memberitahu kita bahwa seluruh ekosistem bisa lenyap oleh perubahan iklim global dan mungkin itu berlangsung cepat," papar Mors.
Diperkirakan saat itu, iklim di Antartika serupa dengan hutan hujan di Chile, amat basah di mana temperatur pada bulan terhangat rata-rata 14 derajat Celcius.
Pada saat katak tersebut masih eksis dan memakan serangga, lapisan es mulai terbentuk. "Karena ada bukti gletser sudah ada 40 juta tahun lalu, menarik bahwa iklimnya ternyata masih cocok untuk vertebrata darat berdarah dingin ini," imbuh Mors.
Sebelumnya, fosil amfibi yang ditemukan di benua itu sudah punah pada masa sekarang. Adapun Katak Bertopi sampai saat ini masih cukup banyak jumlahnya. Rifanfinancindo.
Sumber : detik
No comments:
Post a Comment