Thursday, August 13, 2020

Teori 'Misterius' Ungkap Hiu Hidup di Gunung Berapi Dalam Laut

bedah perut hiu

PT Rifan Financindo - Dengan lingkungan perairan yang bisa mencapai suhu tinggi, tentu terasa mustahil ada hewan bertahan hidup di sekitar gunung berapi dalam laut. Tapi, hal itu tampaknya tidak berlaku bagi hiu.

Belum lama ini, seperti dilansir dari Mashable, Jumat (14/8/2020) ada beberapa spesies hiu yang ternyata telah hidup di gunung berapi dalam laut aktif selama ini. Hiu yang dimaksud adalah hiu sutera dan hiu martil yang terlihat di gunung berapi Kavachi, Kepulauan Solomon.

"Saya pikir itu terdengar seperti film fiksi ilmiah. Ini penemuan yang menakjubkan," kata ahli ekologi kelautan Michael Heithaus.

Baca Juga :


Fenomena tersebut tentunya menarik perhatian para ilmuwan. Sebab, suhu tinggi bahkan bisa mendidih yang berada di perairan tersebut, jelas membuat tidak nyaman dijadikan 'rumah' bagi hewan laut. Di samping itu, gunung berapi bawah laut yang masih aktif, bisa kapan saja meletus.

Dengan penemuan hiu yang malah ada di sekitar gunung berapi bawah laut, itu mengindikasikan kalau predator laut tersebut dapat mengatasi persoalan yang ada.

Heithaus berteori bahwa kunci yang membuat hiu tetap hidup di bawah laut, karena ada kumpulan pori-pori yang ada pada moncong hewan satu ini, di mana itu memberikan semacam indera keenam untuk mendeteksi perubahan medan magnet planet.

Artinya, hiu akan mendeteksi aktivitas vulkanik sebelumnya dan dapat berenang ke tempat yang aman, apabila gunung berapi bawah laut itu akan meletus.

"Penelitian telah menunjukkan kepada kita bahwa mereka dapat mendeteksi badai dan siklon yang mendekat. Jadi, mereka mungkin dapat mendeteksi ketika sesuatu yang buruk akan terjadi dan menyingkir," sebut Heithaus.

Di samping itu, kondisi air keruh dampak dari aktivitas gunung berapi bawah laut, seakan-akan menjadi bonus bagi hiu untuk berburu.

Dari semua kemungkinan di atas, mengapa hiu berada di habitat ekstrim. Heithaus berpendapat bisa saja lingkungan gunung berapi bawah laut ini jadi tempat berlindung yang aman bagi mereka.

Ekosistem laut memang berbahaya sejak lama dan hiu merupakan sebagian spesies laut yang jumlahnya hampir punah akibat penangkapan ikan yang berlebihan.

"Anda tidak akan memancing di sekitar gunung berapi dan mungkin beberapa hiu yang lebih besar, yang merupakan predator, akan cenderung tidak pergi ke sana," ucapnya.

Secara keseluruhan, Heithaus mengatakan sebuah fakta begitu banyak hiu yang terlihat dalam waktu singkat di sekitar gunung berapi bawah laut itu, yang memang bisa jadi rumah aman bagi hewan ini.

"Jika itu bukan tempat yang bagus untuk hidup, mereka mungkin tidak akan ada di sana. Siapa yang tidak suka bak mandi air panas?," pungkasnya. PT Rifan Financindo.

 

Sumber : Detik

No comments:

Post a Comment