Monday, November 30, 2020

Bingung Memulai? Berikut Cara Mudah Investasi Bagi Kalian Generasi Milenial

20151113-Ilustrasi Investasi

Rifan Financindo - Berinvestasi adalah salah satu cara termudah untuk menghasilkan uang saat Anda tidur. Investasi dapat dalam hal apa pun yang nilainya diharapkan bisa naik dari waktu ke waktu misalnya seni, cryptocurrency, hingga hak gadai pajak Tiga investasi paling aman adalah saham, obligasi, dan real estat.

Tujuan berinvestasi adalah untuk memaksimalkan uang dari hasil investasi, sekaligus meminimalkan risiko jumlah uang yang bisa hilang.

Bagi anak muda jaman sekarang, memulai investasi dirasa susah karena harus memiliki uang yang banyak dan langkah yang rumit.

Baca Juga :

Namun tidak sesusah yang Anda pikirkan. Anda hanya perlu mengetahui penjelasan dibawah ini. Melansir dari laman milennialmoney.com, berikut cara memulai investasi dengan mudah bagi kaum milenial.

1. Cari tau seberapa banyak yang dapat Anda investasikan
Pertama, Anda harus mencari tau berapa banyak gaji atau penghasilan yang dapat diinvestasikan. Semakin banyak uang yang diinvestasikan, semakin banyak uang yang akan bekerja untuk Anda.

Banyak orang membuat kesalahan dengan mencoba menabung apa yang tersisa setiap bulan dan kemudian tidak pernah berakhir dengan berinvestasi. Anda harus mencoba untuk "membayar diri sendiri terlebih dulu," yang berarti, harus menginvestasikan uang Anda dahulu sebelum membelanjakannya.

2. Pisahkan investasi jangka pendek dari strategi investasi jangka panjang
Langkah selanjutnya adalah memisahkan investasi jangka pendek dan strategi investasi jangka panjang. Jangan membuat kesalahan dengan memasukkan semua investasi ke dalam akun yang sama.

Investasi Jangka Pendek (5 tahun atau lebih cepat) :  Contoh uang yang mungkin dibutuhkan dalam 5 tahun ke depan atau kurang adalah uang muka rumah, biaya pendidikan, uang untuk mobil, atau uang untuk bepergian. Namun sebenarnya, menyimpan uang di rekening tabungan  memiliki tingkat bunga kurang dari 0,01 persen, sehingga Anda sebenarnya merugi karena inflasi.

Investasi Jangka Panjang (5+ tahun ke depan) : Investasi jangka panjang adalah uang apa pun yang akan Anda miliki dalam 10+ tahun ke depan. Ini terutama akan menjadi uang pensiun sehingga Anda ingin memaksimalkan keuntungan dalam jangka panjang. Artinya, Anda tidak ingin memasukkan uang ini ke dalam rekening tabungan namun ke rekening pensiun.

3. Perhatikan tingkat risiko
Biasanya investasi ditawarkan melalui pemberi kerja dan seringkali terdapat pilihan investasi terbatas dan biaya tinggi. Ini berarti sangat penting untuk memilih investasi dengan bijak. Direkomendasikan untuk investor baru adalah memilih model portofolio berdasarkan tingkat risiko yang Anda rasa nyaman.

Ini dikenal sebagai alokasi aset yang merupakan persentase saham dan obligasi yang dimiliki dalam portofolio investasi Anda. Alokasi aset khas yang masuk akal bagi seorang milenial adalah sekitar 90 persen saham atau 10 persen obligasi. Setelah Anda mencapai 35 atau bahkan 40, yang terbaik adalah menyesuaikan alokasi ini mendekati 80 persen saham atau 10 persen obligasi.

4. Pilih ke akun investasi pensiun jangka panjang
Ada banyak sekali pilihan saat Anda mulai berinvestasi, tetapi sebagian besar pilihan sederhana adalah pilihan terbaik.

Direkomendasikan untuk memasukkan dana investasi ke dalam dana pensiun. Dana tanggal target secara alami menyesuaikan alokasi investasi antara saham dan obligasi saat mendekati masa pensiun sehingga Anda tidak perlu berbuat banyak.

Bagi investor baru, sebenarnya tidak ada banyak pilihan yang lebih baik daripada dana pensiun dengan alokasi saham 90 persen. Sementara beberapa investor percaya bahwa dana pensiun tanggal target terlalu sederhana.

5. Investasi di rekening yang sedikit pajak
Pajak adalah salah satu penguras terbesar hasil investasi, jadi minimalkan pajak Anda sebanyak mungkin.

Bagi sebagian besar investor baru, tujuan nomor satu adalah menginvestasikan uang sebanyak yang Anda bisa ke dalam rekening yang diuntungkan pajak di mana uang dapat tumbuh bebas pajak dalam jangka waktu yang lama. Maka, pilihlah rekening yang pajaknya ringan.

6. Berinvestasi lebih awal, sesering mungkin, dan sebanyak yang Anda bisa
Waktu adalah elemen investasi yang paling penting karena butuh waktu agar uang tumbuh dan semakin banyak waktu, semakin banyak kesempatan uang Anda harus tumbuh karena bunga majemuk.

Anda terus menghasilkan lebih banyak uang dari bunga yang semakin besar dan ketika menambahkan ke kumpulan uang itu, uang itu semakin bertambah seiring waktu dan dapat menghasilkan uang dari uang yang diinvestasikan. Ide yang cukup sederhana inilah yang membuat investasi menjadi begitu kuat dari waktu ke waktu. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Sunday, November 29, 2020

Wahai Milenial, Segera Berinvestasi Properti jika Mau Untung Besar di Masa Depan

Berburu Rumah Murah di Indonesia Property Expo 2017

PT Rifan Financindo - Di era krisis seperti saat ini ketika pandemi Covid-19 melanda, semua orang membutuhkan uang untuk menunjang dan meneruskan hidupnya. Investasi terutama bagi kaum milenial saat ini dirasa cukup penting untuk bekal di kemudian hari.

Satu pesan dari President Director ERA Indonesia, Darmadi Darmawangsa untuk milenial adalah harus memprioritaskan uang untuk hal-hal yang menjadi kebutuhan utama.

"Banyak anak muda yang menggunakan uangnya pada hal-hal yang tidak terlalu penting contohnya lifestyle. Milenial jaman sekarang memang butuh lifestyle, tetapi jika tidak memperhatikan essential mereka akhirnya akan miss the point," ujar Darmadi, President Director ERA Indonesia, dikutip Minggu (29/11/2020).

Baca Juga :

Salah satu investasi yang menjanjikan yakni investasi properti. Investasi yang dapat dilihat secara fisik dan memiliki keunikannya tersendiri.

Investment Storyteller Millennial Felicia Putri Tjiasaka menjelaskan keuntungan milenial melakukan investasi properti.

"Menurut aku, buat kaum milenial, kalau kita mau investasi properti cari yang capital gain. Beli 200juta dan 2 tahun lagi kita jual dengan harga 500juta. Bukan yang pendapatan sewa. Menurut aku anak muda cocok yang kenaikan harga karena beli lebih murah dan terjangkau dan nantinya bisa dijual mahal," ujar Felicia, Investment Storyteller Millennial.

Ia menambahkan yang perlu diperhatikan saat melakukan investasi properti harus memperhatikan tiga hal berikut yakni infrastruktur apa saja yang akan dibangun, future development yang akan ada seperti apa, dan cari tau track record developer.

Dalam melakukan investasi properti hanya dibutuhkan keberanian untuk memulainya. Felicia menekankan bahwa dengan investasi properti bagi para milenial akan menghasilkan keuntungan di kemudian hari.

"Investasi properti itu kayak kita cari jodoh, kalau kita gak kenal, kita gak pdkt kita gak akan tau kita cocok atau enggak. Tapi ya jangan langsung ajak nikah, beli yang murah aja dulu gausah yang langsung miliaran harganya," tutur Felicia.

Di masa yang tidak pasti seperti saat ini, merupakan waktu yang tepat bagi milenial untuk dapat digunakan peluangnya dalam mulai melakukan investasi properti sejak dini.

Jual Properti Harga Miliaran, Summarecon Serpong Targetkan Kaum Milenial
Memasuki Semester Akhir 2020, pengembang elit masih terus mengeluarkan produk properti mewah. Bahkan, meski sudah menjual ratusan unit ruko dan apartemen kelas ekspartriat, Summarecon Serpong kembali memasarkan rumah dua lantai seharga miliaran per unit.

Pandemi Covid-19di tahun 2020 ternyata masih membawa angin segar untuk dunia properti. Mulai dari program rumah murah, tempat usaha seperti ruko, rumah susun, sampai rumah elit ternyata masih banyak diburu.

“Di tengah kondisi saat ini, konsumen properti tetap menyambut positif produk - produk kami. Terhitung dari pertengahan tahun 2020, dalam memasuki masa adaptasi kebiasaan baru, respon positif terus bergulir atas penjualan produk - produk properti yang dipasarkan," ungkap Magdalena Juliati, Executive Director Summarecon Serpong, Jumat (27/11/2020).

Magdalena mengaku, penjualan unit seharga miliaran rupiah itu, tetap laku terjual, meski ekonomi Indonesia sempat resesi akibat pandemi.

"Properti dinilai masih baik untuk berinvestasi. Tapi kalau produk-produk siap huni diburu konsumen karena kebutuhan untuk ditinggali, mereka ini belakangan memprioritaskan hunian dengan lingkungan sehat dan hijau," kata Magdalena.

Lantaran masih banyak yang mencari konsep hunian rumah dengan lingkungan sehat inilah, Summarecon Serpong kembali mengeluarkan produk rumah mewah dua lantai, berkonsep minimalis, berteknologi kekinian dengan harga mulai dari Rp 1,1 miliar.

Meski memiliki harga miliaran, lagi-lagi perusahaan properti ini mengincar pasangan muda atau kaum milenial sebagai konsumen utamanya.

“Klaster Baroni ini menjadi pilihan yang tepat untuk milenial atau pasangan muda. Karena itu banyak cara bayar yang kami permudah,"katanya.

Seperti pembayaran uang muka yang bisa dicicil hingga 24 kali, pembayaran KPR yang bisa dicicil mulai dari Rp 6 juta, dan program KPR lainnya. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Thursday, November 26, 2020

Kalau Mau Bisnis Bareng Teman, Perhatikan 5 Hal Ini Dulu!

Ilustrasi diskusi | fauxels dari Pexels

Rifanfinacindo - Memulai bisnis dengan teman sendiri memang bisa menjadi suatu hal yang bermanfaat, tetapi melakukan kerjasama tersebut bisa memiliki tantangan unik.

Menurut William Litvcack, yang merupakan entrepreneur, pendiri sekaligus CEO dari SquadIP.INC menyarankan jika ingin berbisnis dengan teman, pastikan dia adalah orang yang bisa memberikan sebuah dorongan.

Jenis orang yang biasanya mempunyai kecerdasan dan menginspirasi kamu untuk bisa beroperasi jauh lebih baik dan melakukan berbagai hal jauh lebih serius.

Baca Juga :

Selain itu, mempunyai rekan bisnis yang bisa mengisi kekurangan menjadi faktor pilihan orang tepat. Karena jika rekan bisnis kamu bisa melengkapi kelemahan pribadi, maka hal itu bisa membuat tim yang ada semakin jauh lebih tangguh, seperti melansir Entreprenuer, Jumat (27/11/2020).

Jika sudah berteman dengan orang seperti itu, maka anggaplah bahwa hal itu merupakan sebuah keberuntungan. Tetapi jangan berpikir bahwa semuanya akan berjalan dengan lancar dan mudah.

Berikut ini adalah 5 pelajaran yang telah dialami oleh Ltvicack, selama dirinya berjuang membangun sebuah bisnis dengan teman.

1. Tetap di Jalur Masing-masing
Tentukan peran masing-masing dan lakukan hal tersebut secara dini. Saat sedang berurusan dengan teman, melakukan pendekatan yang lebih kolaboratif mungkin akan jauh lebih natural.
 

Hal tersebut mungkin bisa berhasil, tetapi Litvcack menyarankan bahwa akan lebih baik bila semua anggota tim mempunyai bagian porsi kerjaannya masing-masing.
 

Jika dilakukan dengan benar, berarti pengenalan kekuatan dan kelemahan dari masing-masing anggota tim, termasuk kamu sendiri terdefinisikan dengan jelas.
 

Jika sudah ditentukan dari awal, jangan pernah merasa segan untuk menegakan keputusan tersebut. Bukan suatu masalah, untuk memberi tahu seseoranguntuk tidak terlalu ikut campur dengan porsi kerjaan masing-masing.

2. Lakukan Diskusi di Awal
Dalam sebuah bisnis, hanya akan ada satu CEO, satu kepala penjualan dan seterusnya. Litvcack sekali lagi mengingatkan bahwa mengenali kelemahan serta kelebihan dari tim adalah kunci kesuksesan.

Terlebih lagi, jangan pernah merasa takut atau segan untuk berdiskusi secara terus terang tentang topik pembahasan yang bersifat sensitif, misalnya gaji, jabatan dan deskripsi pekerjaan.

Semakin lama pembahasan tersebut ditunda, semakin tidak nyaman untuk membahas hal-hal tersebut.

3. Bisnis Bukan Demokrasi
Semua mungkin diajarkan sejak kecil untuk bisa berkompromi dan berbagi dengan teman-teman sekitar. Selain itu juga dididik bahwa demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang paling adil.

Tetapi, menurut Litvcack, membangun sebuah bisnis bukanlah sebuah ruang kelas taman kanak-kanak atau negara, dan keadilan bukan prioritas bagi para pendiri tahap awal. "Diktator yang baik hati" adalah deskripsi pekerjaan yang jauh lebih akurat menurut Lvicack.

Jika sesuatu yang bersifat darurat terjadi, terkadang tidak ada cukup waktu untuk menyelesaikan semuanya melalui sebuah komite. Bahkan beberapa hal mungkin tidak selalu bisa didiskusikan.

Memang terdengar jauh lebih aman, jika semua hal dilakukan melalui konsensus, tetapi kalau terlalu sering dilakukan maka bisa membuang terlalu banyak waktu.

Hal itu pun bisa membuat bisnis bersama dengan teman-teman nantinya berpotensi terjebak dalam birokrasi.
 

4. Perspektif Baru itu Penting
Anda mungkin memiliki banyak kesamaan dengan teman-teman bisnis. Dari segi latar belakang, kepribadian, serta pengalaman hidup.
 

Tetapi hal tersebut pun dinilai Lvicack bisa menjadi sebuah masalah dalam perspektif bisnis. Jika sesorang memiliki titik buta terhadap sesuatu, maka ada kemungkinan besar bahwa teman-temannya juga akan mempunyai perspektif yang sama.
 

Jadi pastikan dari awal, bahwa rekan bisnis yang direkrut itu mempunyai ide segar dalam sebuah usaha bisnis.

5. Semuanya akan Terbayarkan
Saat memulai bisnis dengan teman, kehidupan sosial menjadi sebuah katalis untuk menciptakan sebuah inovasi.


Kebanyakan ide atau inovasi yang didapat nantinyaakan didapat saat makan atau liburan bersama-sama.

Tetapi tetap berhati-hati untuk tidak mengecualikan anggota tim yang baru. Karena hal tersebut bisa melukaikebersamaan dari tim bisnis kamu sendiri. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Wednesday, November 25, 2020

Hati-hati, Jangan Bawa Perilaku Buruk dari Kantor Ini Saat Kerja dari Rumah

5 Strategi yang Bisa Meredakan Konflik di Tempat Kerja

Rifan Financindo - Berbulan-bulan, pandemi membuat banyak orang dipaksa kerja dari rumah. Sehingga tidak dipungkiri bahwa lingkungan beracun yang dahulunya berada di kantor, sekarang juga ikut berpindah ketika bekerja dari rumah.

Budaya racun sendiri ditandai dengan perilaku jahat, ketidaksopanan, perilaku agresif dan perlakuan interpersonal yang buruk.

Perilaku tempat kerja yang beracun tersebut umumnya mengacu pada saat seseorang dengan kekuasaan, seperti manajer menggunakan kuasa menargetkan individu lain dan menyebabkan kerusakan psikologis. Ternyata bagi para pekerja perilaku beracun tersebut juga berpindah secara online.

Baca Juga :

 

Menurut salah satu pengembang perangkat lunak yang bekerja di perusahaan di Los Angeles, AS mengatakan jika melihat langsung perilaku beracun ini berlaku daring dari rekan dan manajernya saat kerja dari rumah.

Kondisi ini yang menyebabkan semangat tim merosot, karena kerja yang berlebihan, kurangnya pengakuan dan pesan agresif dari pemimpin yang menurutnya tidak akan ditoleransi di kantor.

Oleh karena itu, mengutip dari CNBC, Rabu (25/10/2020) para ahli menjelaskan apa saja dan bagaimana perilaku kantor yang beracun bisa terbawa hingga saat kerja dari rumah:

1.  Gosip 

Banyak yang kehilangan informasi saat kerja dari jarak jauh, sehingga muncul peluang untuk miskomunikasi dan perasaan sakit hati.

Dengan mayoritas orang berinteraksi dari jarak jauh melalui teks tertulis, maka pesan yang lebih singkat dan menghemat waktu dapat dengan mudah di ambil ke arah yang salah.

Sehingga untuk mengatasi permasalahan ini, manajer haruslah menghubungi karyawan secara tepat dan mencoba menggunakan video atau panggilan suara jika memungkinkan.

 2. Mengabaikan rekan kerja

Meskipun rapat virtual dapat menghilangkan hambatan untuk koneksi profesional, namun mereka juga dapat memperlebar kesenjangan untuk yang tidak diabaikan selama rapat.

Sebuah survey menemukan bahwa 45 persen pemimpin bisnis wanita mengatakan sulit bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan virtual dan satu dari lima perempuan mengatakan mereka merasa diabaikan oleh rekan kerja yang lain.

Untuk mengatasi masalah ini, rekan kerja dan supervisor harus menghubungi karyawan agar muncul rasa empati dan rasa ingin tahu ketika mengetahui ada yang tidak beres.

3. Manajer terlalu menuntut pekerja dan membuat lelah

Menurut sebuah survey 68 persen orang melaporkan, mengalami kelelahan saat bekerja dari rumah, karena khawatir akan pekerjaan, stres akan rumah tangga dan tidak adanya pemisah antara pekerjaan dan kehidupan rumah.

Pekerja yang merasakan hal tersebut dapat terus melakukan interaksi yang negatif dengan orang lain seperti bersikap kritis secara tidak profesional.

Atau bahkan meninggalkan rekan kerja dalam proses pengambilan keputusan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan cepat.

Sehingga manajer memainkan peran yang besar dalam menetapkan batasan kehidupan kerja. Seorang pemimpin dapat menciptakan lingkungan yang beracun jika menuntut karyawan untuk selalu daring dan tersedia di luar jam kerja.

Dari sanalah akan muncul frustasi ketika terlalu dibatasi. Manajer harus membiarkan pekerja untuk mendapatkan kendali atas waktu mereka.

4. Di lingkungan yang beracun, struktur menjadi hal penting

Manajer sering kali menjadi orang pertama yang dihubungi untuk konflik di tempat kerja. Namun di lingkungan kerja yang beracun sering kali konflik diciptakan para pemimpin yang menyalahgunakan kekuasaan. Sehingga alangkah lebih baik untuk berbicara dengan supervisor lain atau HR.

Ketika perilaku beracun adalah masalah yang tersebar luas, maka sekutu baik di organisasi maupun di luar dapat menjadi penting untuk dapat bertahan hidup di ruang profesional yang tidak mendukung.

Anda dapat mencari sekutu seperti pekerja tingkat senior atau rekan dari departemen lain yang dapat membantu mengatasi masalah tersebut.

5. Jarak fisik diperbolehkan bagi beberapa pekerja, tetapi tidak dapat memperbaiki segalanya

Dalam beberapa kasus, berada jauh dari kantor dapat menjadi pelarian dari lingkungan kerja yang beracun. Seorang dokter medis yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa kesehatan mentalnya meningkat setelah tempat bekerja dia menetapkan bekerja dari rumah. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Tuesday, November 24, 2020

7 Cara Cerdas Menghemat Uang

Donald Trump Kalah Pilpres AS, Rupiah Menguat 

 

PT Rifan Financindo - Seiring dengan perkembangannya, masyarakat kini mulai menyadari perlunya mengatur keuangan secara efisien. Termasuk mengurangi pengeluaran untuk hal-hal yang tidak terlalu krusial.

Meski begitu, terkadang dalam kenyataannya hal ini bisa jadi sulit untuk dipraktekkan. Sehingga, yang perlu menjadi fokus dari hal ini adalah cara praktis dan efisien yang dapat mengerem pengeluaran.

Baca Juga :

Dilansir dari laman lifehack.org, Rabu (25/11/2020), berikut cara terbaik untuk menghemat uang dengan lebih cepat dan cerdas:

1. Batalkan Semua Layanan Berlangganan
Batalkan semua langganan bulanan Anda selama satu bulan. Jika masih diperlukan, Anda dapat menambahkan beberapa di antaranya kembali.

Cara ini dimaksudkan semacam sistem pembersihan. Sebab, kadangkala orang bisa jadi tak sengaja berlangganan untuk hal-hal yang kurang penting. Oleh karena itu, bersihkan riwayat berlangganan Anda, dan mulai kembali sesuai kebutuhan.

2. Otomatiskan Menabung langsung dari Gaji Anda
Sisihkan sebagian dari gaji Anda di awal untuk langsung masuk ke rekening tabungan sekunder. Sejauh ini, ini adalah cara paling efektif untuk menghemat uang setiap bulan.

Hal ini untuk menekan pengeluaran yang tidak perlu. Anda bisa memilih rekening tanpa kartu ATM atau akses m-banking untuk rekening sekunder. Hal ini dimaksudkan agar Anda berpikir dua kali untuk mengambil uang dari tabungan sekunder Anda untuk dibelanjakan.

3. Batalkan Happy Hours untuk Sisa dari Pandemi
Pada situasi pandemi saat ini, kegiatan hangout atau sekedar ngopi menjadi sulit dilakukan, dan memilih untuk tinggal di rumah. Tanpa disadari, hal ini turut menghemat pengeluaran Anda untuk kegiatan tersebut.

Biasakan mengecek transaksi terakhir Anda. Sebab, jika ditelisik, bisa jadi pengeluaran Anda untuk ‘happy hours’ adalah salah satu pengeluaran terbanyak Anda.

Jumlahnya mungkin akan mengejutkan Anda dan membuat Anda berpikir dua kali tentang gaya lama itu.

4. Belanja Bahan Makanan Online
Belanja bahan makanan online sekarang tidak perlu dipikirkan lagi. Biasanya, setiap kali Anda berjalan melalui toko bahan makanan, dua hal selalu terjadi. Pertama, Anda selalu mengambil barang impulsif, dan Anda tidak pernah tahu total belanjaan Anda sampai Anda membayar. Ini berarti bahwa orang cenderung membelanjakan lebih dari yang direncanakan.

Dengan belanja online, Anda dapat melihat total harus dibayar saat Anda menambahkan item ke keranjang Anda. Anda cenderung tidak melakukan pembelian impulsif. Anda bahkan dapat membayar agar barang dikirim ke rumah Anda, menekan belanjaan lain yang tidak perlu saat perjalanan Anda menuju toko.

Tak hanya untuk makanan. Saat pandemi sekarang, cara ini ternyata bisa bekerja untuk berbagai kebutuhan lainnya.

5. Pilah Barang yang tak Diperlukan Lagi, dan Jual
Orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka memiliki banyak barang yang tidak semuanya diperlukan. Luangkan waktu Anda untuk merapikan barang-barang Anda.

Jika ada yang tidak terpakai lagi, Anda bisa menjualnya. Saat ini penjualan bisa lebih mudah menggunakan layanan online. Ini tidak hanya memberi Anda uang tunai ekstra cepat, tetapi juga membuat rumah Anda lebih rapi dan teratur.

6. Manfaatkan Reward Kartu Kredit
Jika Anda termasuk orang yang tricky, Anda bisa coba untuk meninggalkan kartu debit dan dapatkan kartu kredit reward untuk berbelanja. Gunakan seperti yang Anda lakukan pada kartu debit Anda dan pastikan untuk melunasinya segera setelah rekening koran masuk.

Ini terdengar lebih rumit, namun cukup efektif untuk menekan pengeluaran Anda tanpa harus mengurangi kesenangan.

7. Buat Anggaran
Kapan terakhir kali Anda memperbarui anggaran atau membuat anggaran? Membuat anggaran seperti menuliskan tujuan Anda. Jika Anda tidak membuat anggaran, maka Anda akan kesulitan menabung.

Bagaimana Anda bisa tahu jika Anda membelanjakan dengan bijaksana jika Anda tidak melacak semuanya? Agar lebih mudah, Anda bisa mencoba aplikasi keuangan untuk melakukan pekerjaan luar biasa dalam melacak pengeluaran dan penganggaran. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Monday, November 23, 2020

Hai Milenials, Ikuti 3 Langkah Cerdas Bikin Tabungan Pensiun Bertambah

Milenial, Jangan Ragu Ayo Menabung Emas di Usia Emas!

Rifanfinancindo - Pensiun mungkin tidak akan datang untuk beberapa waktu, tetapi jika Anda belum mulai merencanakannya, mungkin akan tertinggal.

Karena prospek masa pensiun tampak semakin redup dan redup bagi generasi kita, kebutuhan untuk berkontribusi lebih awal dan sering untuk dana tabungan pensiun menjadi semakin penting.

Untungnya, ada beberapa cara untuk meningkatkan tabungan Anda sekarang untuk membangun dana lebih cepat dan mengamankan masa depan yang lebih stabil untuk diri sendiri di usia tua nanti.

Baca Juga :

Melansir dari lifehack.org, Jumat (18/9/2020) berikut 4 langkah cerdas yang harus Anda lakukan sekarang untuk meningkatkan peluang membangun dana yang cukup untuk masa depan.

1. Otomatiskan tabungan
Salah satu cara terbaik untuk memastikan Anda benar-benar menyisihkan uang daripada membelanjakannya adalah dengan mengotomatiskan kontribusi rutin ke rekening tabungan Anda.

Tentu saja ingin mengotomatiskan tabungan pensiun sehingga uang dengan jumlah kecil keluar setiap bulan. Siapkan transfer dana otomatis antara cek dan rekening tabungan.

Tetapkan jumlah yang cukup besar untuk membangun dana dari waktu ke waktu, tetapi cukup kecil sehingga tidak merusak bank Anda setiap bulan.

Untuk tabungan pensiun, tanyakan pada atasan Anda untuk mengetahui apakah perusahaan menawarkan pemotongan gaji otomatis pada rekening Anda.

2. Pangkas biaya berlangganan tak perlu
Saat Anda menambahkan koneksi internet, ini kemungkinan akan menjadi tambahan biaya. Jika Anda memiliki langganan kabel secara bulanan kemudian terus-menerus bertanya-tanya ke mana perginya uang di setiap akhir setiap bulan, bisa jadi biaya ini salah satu penyebab utama.

Inilah mengapa tren pemotongan biaya langganan kabel semakin berkembang di kalangan generasi milenial.

Memotong beberapa langganan TV kabel akan membantu Anda menghemat cukup banyak uang setiap bulan yang akan digunakan dengan lebih baik dalam rekening tabungan pensiun.

3. Menggunakan mobil yang sama sementara
Kita semua menyukai gagasan berkeliling dengan mobil baru yang keren, tetapi yang sering tidak kita sadari adalah bahwa kita membuang banyak uang ketika kita bersikeras untuk menukar mobil setiap beberapa tahun atau lebih.

Para ahli mengatakan bahwa ketika seseorang mampu berpegang pada rencana memelihara mobil setidaknya selama 10 tahun, mereka membeli setengah dari jumlah mobil dalam hidup mereka.

Ini berarti Anda dapat menghemat banyak uang dan lebih siap untuk pensiun jika berkomitmen untuk memiliki mobil yang sama sementara waktu sebelum Anda benar-benar harus menggantinya. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Sunday, November 22, 2020

Jangan Pernah Akhiri Wawancara Kerja Sebelum Tanyakan Hal ini

Jangan Pernah Akhiri Interview Pekerjaan, Sebelum Menanyakan 1 Hal ini!

Rifan Financindo - Tidak banyak yang meyadari bahwa wawancara kerja tidak harus bersifat satu arah, tapi para kandidat kerja juga harusnya aktif bertanya seputar calon pekerjaanya kepada HRD.

J.T O'Donnel yang merupakan CEO dari Work it Daily, sekaligus pelatih karir selama lebih dari 15 tahun menyatakan bahwa banyak kandidat kerja akan menanyakan beberapa pertanyaan seputar tugas dan tanggung jawab pekerjaannya, tapi lupa menanyakan,"Kenapa posisi pekerjaan ini dibuka?"

Jawaban yang akan didapatkan biasanya akan menjadi sebuah informasi penting, dimana wawasan tersebut nantinya bisa digunakan sebagai faktor penentu keputusan akhir kamu terhadap pekerjaan tersebut, seperti melansir CNBC, Kamis (19/11/2020)

Baca Juga :

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang disarankan oleh O'Donnel, sebelum kamu mengakhiri wawancara pekerjaan dengan calon perusahaan:

1. Posisi Pekerjaan yang Baru
Jika pekerjaan yang dilamar adalah posisi baru, maka tidak akan ada tolak ukur kerja yang baik. Jadi jika nantinya dipekerjakan oleh perusahaan, maka kinerja kamu nantinya akan secara tidak langung menjadi standar.

Pastikan kamu tahu betul ekspektasi dan standar yang diinginkan oleh manajer. Sangat riskan bagi seorang kandidat kerja langusng masuk kedalam sebuah lowongan tanpa adanya pengetahuan kenapa pekerjaan tersebut dibuka, apa yang perlu dicapai dan bagaimana cara mengukur kesuksesannya nanti.

2. Kamu Bisa Jadi Menggantikan Seorang "Rockstar"
Jika kamu mengetahui bahwa pekerja yang kamu gantikan adalah seorang karyawan hebat, maka penting untuk mengetahui apa yang membuat mereka sangat bernilai bagi perusahaan ini. Informasi tersebut bisa membantu kamu membentuk sebuah rencana untuk bisa mencapai tolak ukur atau standar yang sudah dicapai oleh karyawan sebelumnya.

3. Bisa Jadi Kamu Menggantikan Karyawan Buruk
Bisa jadi bahwa pekerja yang kamu gantikan adalah seorang karyawan buruk. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengetahui mengapa karyawan tersebut mempunyai performa buruk di posisi lowongan tersebut. Karena biasanya akan ada beberapa faktor yang menghasilkan pekerja buruk.

- Mungkin posisi yang kamu lamar begitu menuntut dan memerlukan seseorang dengan pengalaman yang lebih matang.

- Munking mereka terlalu berpengalaman, dan alasan kamu dipekerjakan karena hanya berdasarkan kemampuan kamu.

- Mungkin gaya kepemimpinan bos dan pekerja tersebut tidaklah cocok, sehingga mereka memutuskan untuk mengkhiri hubungan kerja.

- Atau mungkin memang karyawan tersebut adalah seorang yang pemalas dan tidak pernah serius dalam pekerjaannya.

HRD Tersinggung?
HRD Tidak akan Terisinggung akan Pertanyaan Tersebut

Menanyakan riwayat lengkap seputar posisi lowongan pekerjaan adalah hal terbaik untuk mengetahui ekspektasi yang dinnginkan dan demi mengukur potensi kamu jika sudah bekerja nantinya.

Bahkan O'Donnel sendiri dapat memasktikan bahwa HRD akan terkesan dengan pertanyaan kamu tersebut. Karena hal itu menunjukan segi profesionalitas dan keseriusan kamu untuk sukses di lowongan pekerjaan tersebut. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Thursday, November 19, 2020

Perlu Tahu, Jumlah Uang yang Harus Ditabung dari Umur 30 sampai 60 Tahun

 Paradigma Menabung itu Merepotkan

PT Rifan Financindo - Penting memang untuk bisa menentukan tujuan hidup, entah itu karir, urusan personal, maupun finansial. Tapi bagi beberapa orang justru kesulitan untuk mengutarakan tujuan hidup mereka, terutama untuk permasalahan finansial. Misalnya, berapa banyak uang yang seharusnya sudah kamu tabung?

Memang bisa menjadi sesuatu yang sulit untuk menemukan jawabannya. Apalagi ditambah begitu banyak faktor yang menentukan lainnya, seperti umur dan pendapatan masing-masing.

Saat mendiskusikan soal simpanan, begitu banyak ahli keuangan merekomendasikan untuk mempunyai beragam tipe tabungan. 

Baca Juga :

Dimulai dari tabungan dana darurat, yang sebagian besar harusnya tunai, karena sebagai contoh simpanan tersebut bisa menutupi pengeluaran hidup dari 3 sampai 6 bulan kedepan.

Selain itu Anda juga harus menyediakan simpanan yang diutamakan untuk tujuan-tujuan tengah semester, seperti jalan-jalan, pernikahan ataupun membeli hunian pribadi, seperti melansir laman CNBC, Sabtu (21/11/2020).

Secara keseluruhan, saat berbicara tentang tabungan jangka panjang,  banyak orang memfokuskan simpanan untuk kehidupan pensiunan nantinya. Karena bagi banyak orang, kehidupan pensiunan adalah tahap hidup yang seharusnya paling nyaman.

Oleh karena itu, ini adalah jumlah uang yang seharusnya sudah ada di tabungan dari umur 30 sampai 60  tahun jika ingin hidup nyaman di tahap pensiunan nanti.

Biasanya setiap ahli keungan akan merekomendasikan jumlah dana tabungan yang berbeda jika ingin mempunyai kehidupan yang nyaman di masa pensiunan nanti.

"Tetapi ada sebuah patokan," ujar Justin Halverson yang merupakan penasihat finansial di perusahaan Great Waters Financial.

"Salah satu aturan gampangnya adalah, untuk mempunyai jumlah tabungan 3 kali lebih banyak dari pada penghasilan kamu di umur 40, 6 kali di umur 50 dan seterusnya," jelas Halverson.

Berikut ini adalah rinciannya:

- Umur 30: 1 x dari penghasilan kamu ada di tabungan masa tua

- Umur 40: 3 x

- Umur 50: 6 x

- Umur 60: 8 x

- Umur 67 (Masa Pensiunan) : 10 x

Rincikan Tujuan Simpanan Uang

Untuk terus berada di jalur yang tepat, merincikan tujuan tabungan uang membantu membuat impian pensiunan yang terlihat begitu besar jadi lebih sederhana.

Sebuah laporan dari Blacktower Financial Management Group menyatakan bahwa, di Amerika sendiri, generasi millenial harus setidaknya menyimpan USD 386.100 sebagai simpanan masa tua, jika ingin hidup nyaman di masa tua nanti.

Walaupun situasi setiap orang di berbagi negara berbeda-beda, oleh karena itu tiap individu harus mempunyai strategi personal sendiri. Berbagai ahli finansial menyarankan untuk menggunakan beberapa aplikasi tabungan hari tua.

Menabung dari Segi Persentasi Bukan dari Jumlahnya

Jacqui Kearns seorang CBO (chief brand officer) dari Affinity Federal Credit Union, menyatakan bahwa mempunyai sebuah rencana untuk mempunyai tabungan hari tua, darurat dan pengeluaran laiinya sangatlah penting.

Tapi Kearns mengingatkan ada hal lain yang jauh lebih penting untuk dipikirkan, yaitu "Tidak perlu dilakukan dengan cara spesifik tertentu.

"Dirinya menyatakan bahwa beberapa orang melihat jumlah tunai yang dipunyai dari tabungannya, sementara beberapa melihat jumlah pendapatan mereka dan menyisihkan porsi persentase dari uang tersebut.

Hal tersebut bisa membantu banyak orang untuk tidak terlalu stres atau cemas dengan mencapai jumlah uang di tabungan yang ingin dimiliki. Selain itu Kearns juga mengingatkan bahwa setiap orang mempunyai tujuan dan mimipi yang berbeda-beda.

"Saya mempunyai 6 anak. Jadi pastinya rencana tabungan saya pastinya berbeda-beda dengan orang yang belum mempunyai anak," ujar Halverson.

Halverson dan Kearns mengingatkan bahwa jangan sampai pengorbanan yang dilakukan terlalu banyak, untuk mengharapkan kehidupan masa tua yang nyaman.

"Semuanya harus seimbang, tabung dan rencanakan masa tua tapi juga nikmati masa-masa sekarang," kata Halverson.

Hal senada juga dilontarkan oleh Kearns, bahwa terus simpan dengan baik rencana tabungan kamu, terus menabung dan janganterlalu cemas demi mendapatkan spesifik target jumlah uang. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Wednesday, November 18, 2020

Jurus Gaet Klien Melalui Kesan Pertama

5 Trik Meeting Supaya Memberikan Kesan Baik Pada Klien 

Rifanfinancindo - Kesan pertama saat ingin memulai suatu hal yang baru kepada seorang klien tentunya harus sebaik dan semenarik mungkin.

Membuat kesan pertama dalam suatu pekerjaan sangatlah penting, menyerap dan menuntut tetapi dapat membuat bisnis menjadi berkembang dan tetap kompetitif.

Oleh karena itu, diperlukan banyak informasi tentang kebutuhan klien agar tidak kehilangan peluang yang akan didapatkan.

Baca Juga :

Kesadaran dan personalisasi adalah dua kunci utama sukses untuk kontak pertama bersama dengan klien Anda. Selain itu juga perlu ‘kontak langsung pertama’ agar dapat lebih dekat dengan prospek tertentu.

Akan terbantu juga jika merek Anda terdengar familier karena klien pernah melihatnya di media atau di manapun itu, maka upaya untuk menghubunginya lebih mungkin akan berhasil karena dapat menciptakan lebih banyak kepercayaan.

Namun jika sebaliknya maka dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk menjangkau prospek klien tersebut.

Penting juga untuk kenali klien Anda untuk menghasilkan minat, kepercayaan dan konversi sehingga secara proporsional dengan informasi yang Anda miliki tentang klien.

Sehingga tidak ada strategi kontak yang benar-benar efektif jika perusahaan belum membangun kesadaran di ceruk pasar.

Agar dapat mencapai hal tersebut, maka perlu untuk menggabungkan tindakan penjualan langsung dengan tindak integral dari iklan digital.

Mengutip dari Freemalaysiatoday, Sabtu (14/11/2020) berikut adalah beberapa tips yang berguna untuk membuat kesan pertama yang baik kepada klien Anda

  1. Waktu yang terbaik untuk menghubungi klien melalui telepon adalah pada sore hari
  2. Hubungi klien melalui email selama jam pertama dan terakhir hari kerja, jangan mengirim email pada siang hari
  3. Hindari menghubungi klien pada hari yang berat atau beberapa jam sebelum akhir pekan atau hari libur. Rifanfinancindo.

 

Sumber : Liputan 6

Tuesday, November 17, 2020

6 Kesalahan Atur Duit yang Kerap Dilakukan Generasi Milenial

[Bintang] Ilustrasi generasi millenial 

Rifan Financindo - Perjalanan untuk menuju tahap kemandirian finansial memang sebuah langkah yang panjang bagi beberapa pihak, terutama Millenial. Tapi bukan sesuatu yang mustahil untuk para millenial berada di posisi tersebut jika sudah mendapatkan pengetahuan dan mau berkomitmen dalam mebuat keputusan finansial yang cermat.

Perencana finansial Amerika Serikat (AS), Bryan M. Kuderna sudah berkonsultasi serta bekerja dengan lebih dari 400 milenial. Dia melihat sebuah pola yang serupa terkait pengaturan keuangan Generasi Milenial ini.

Dia menyimpulkan bahwa kebanyakan dari mereka jatuh di perangkap yang sama, yaitu menunggu waktu yang tepat untuk menabung, seperti melansir CNBC, Rabu (18/11/2020).

Baca Juga :

Masalahnya adalah, waktu yang tepat tidak selalu datang sedini mungkin. Jadi jika ada yang belum sempat untuk menabung, sekarang merupakan waktunya untuk memperbaiki hal tersebut.

Berikut ini adalah 6 kesalahan yang sering dilakukan millenial dalam mengatur keungan, menurut Bryan M. Kuderna:

1. Utang Kartu Kredit Dibiarkan Menumpuk
Menggunakan kartu kredit secara teratur dan bertanggung jawab merupakan salah satu cara paling efektif untuk membentuk catatan kredit pribadi. Dengan skor kredit yang baik, maka hal tersebut bisa menentukan apakah kamu dapat diizinkan untuk meminjam uang dari bank, mendapatkan hipotek dan hal lainnya.

Tapi sayangnya, mayoritas dari generasi millenial yang ditemui oleh Kuderna, ternyatak kesulitan untuk membayar hutang kartu kreditnya. Berdasarkan dari data CreditCards.com, setidaknya satu dari empat (23%) millenial, mengatakan bahwa mereka menghandalkan keuangan mereka dengan kartu kredit setidaknya dalam kurun waktu setahun.

Ada dua hal penting yang perlu diketahui dalam menggunakan kartu kredit: Jangan mengutamakan kartu kredit sebagai priotias neraca pembayaran kebutuhan sehari-hari dan jangan berlebihan dalam membelanjakan sesuatu yang tidak terlalu diperlukan.

Kuderna menyatakan bahwa jika kamu adalah seorang fresh graduate yang baru masuk dunia kerja, cobalah untuk menabung sebanyak mungkin selama 6 bulan pertama mulai bekerja. Hal tersebut pun nantinya bisa menjadi sebuah bekal untuk tabungan kamu, jadi akan bisa untuk membaya rhutang kartu kredit setiap bulannya.

2. Tidak Menyediakan Payung Sebelum Hujan
Setiap Kuderna memberikan pembicaraan di sebuah workshop finansial bagi para sarjana, satu hal yang ingin dicapai oleh mereka setelah lulus dari kampus adalah, mempunyai hunian pribadi. Tapi tidak banyak dari mereka yang mempunyai strategi untuk menyiapkan tabungan dana darurat.

Kuderna banyak melihat banyak orang hanya mempunyai hanya satu jenis simpanan. Sebagai hasilnya, orang-orang tersebut harus mengalami konsekuensi mengutang atau terpaksa mengambil uang dari tabungan utama mereka.

Kuderna mengingatkan ada dua tabungan dana darurat yang bisa dibuat oleh masing masing orang, yaitu tabungan emergency dan tabungan rainy day.

Tabungan emergency diutamakan untuk kondisi-kondisi darurat seperti kehilangan pekerjaan, sakit, atau kecelakaan fatal. Sedangnkan tabungan rainy day (hari hujan), adalah dana khusus untuk pengeluaran yang bisa diprediksikan, seperti kunjungan bengkel, kebutuhan ledeng dan lain-lain.

3. Pendapatan Tidak Sebanding dengan Pengeluaran
Jika kamu masih muda, menikmati dan senang senang untuk sekarang-sekarang ini memang terdengar jauh lebih menarik daripada memikirkan sebuah rencana hidup jangka panjang kamu. Tapi, Kuderna mengingatkan bahwa kebebasan finansial tidak akan pernah tercapaijika pengeluaran kamu jauh lebih besar dari apa yang didapatkan.

Misalnya jangan langsung melakukan upgrade tempat tinggal, entah itu apartemen atau kos-kosan hanya karena kamu mendapatkan kenaikan gaji dari tempat kerja. Atau jangan langsung merencanakan rencana liburan mahal hanya karena kamu mendapatkan bonus.

Fokus kepada rencana yang lebih besar, seperti membayar utang-utang ataupun justru lebih baik ditabung untuk kebutuhan lebih penting lain.

Dengan begitu, nantinya pun kamu akan mempunyai cukup tabungan untuk merencanakan pembelian hunian pribadi, pensiun muda ataupun merencanakansebuah pernikahan idaman.

4. Tidak Proaktif Terhadap Kesehatan
Seperti apa yang diucapkan oleh Waren Buffet, "Anda hanya mempunyai satu pikiran dan satu badan untuk seumur hidup kalian, jadi jika tidak dijaga dengan baik-baik saat masih muda, istilahnya seperti meninggalkan mobil kamu di cuaca badai terus-terusan hingga nantinya karatan."

Walaupun kesannya tidak terlalu menarik, tapi proaktif dengan kesehatan sendiri akan menghasilkan keuntungan untuk membuat umur hidup jauh lebihpanjang dan mencegah pengeluaran dana kesehatan mahal untuk berbagai macam penyakit.

Mulai untuk menjaga makan dan lebih sering berolahraga. Mulai pergunakan dengan baik jika tempat kerja kamu menawarkansebuah program kesehatan, karena siapa tahu bisa membantu mengindetifikasi permasalah kesehatan yang tidak diketahuisebelumnya.

5. Tidak Merencanakan Investasi
Berdasarkan data Galup 2018, hanya ada 37 persen orang muda Amerika (Umur dibawah 35 tahun), yang mengatakan bahwa mereka mempunyaisebuah investasi saham diantara tahun 2017 dan 2018. Sedangkan sebanyak 61 persen orang yang berumur diatas 35 tahun memiliki sebuah investasisaham.

Memang banyak resiko yang terlibat dalam melakukan sebuah investasi, dimulai dari tidak bisa mengkontrol pasar saham hinggahingga tidak bisa mengukur tingkat pendapatan dari investasi tersebut.

Tapi apa yang bisa dikontrol adalah, berapa banyak yang ditabung, seberapa persentase tabungan yang digunakanuntuk berinvestasi dan bagaiman cara investasinya.

Berinvestasi saham merupakan salah satu cara paling cepat untuk terus menumbuhkan kekayaan masing-masing orang. Jika kamu tertarik, tapitidak mengetahui apa-apa soal investasi, jangan ragu untuk meminta bantuan orang lain ataupun jasa penasihat finansial.

6. Tidak Menabung Untuk Masa Pensiun
Menunggu terlalu lama untuk menabung untuk masa pensiun, dinilai oleh Kuderna sebuah kesalahan besar yang nantinya bisa menjadi sebuah masalahdimasa depan.

Berdasarkan data 2018 dari E-Trade, lebih dari sepertiga generasi millenial Amerika Serikat mengeluarkan begitu banyak dana untukpengeluaran liburan dan kebutuhan-kebutuhan personal.

Dimana aturan secara umumnya, adalah untuk menyisakan dana untuk ditabung setidaknya 15 persen dari penghasilan kamu setiap tahunnya.

Satu alasan yang sering didengar oleh Kuderna dari millenials adalah bahwa kebanyakan masih belum mempunyai uang yang cukup untuk menerapkan strategi tersebut.

Kuderna menyarankan, jika memang begitu situasinya, maka ubah dan sesuaikan gaya hidup hingga kamu bisa mengeluarkan lebih sedkit dariapa yang didapatkan. Walaupun hanya menyisikan sedikit uang, tapi hal itu bisa memberikan cukup banyak perubahan. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6