Rifanfinancindo - Bagi seorang perekrut calon pekerja tentu menginginkan pegawainya memiliki tujuan yang sejalan dengan perusahaan. Untuk itu, mereka seringkali ingin mengetahui secara langsung bagaimana para pelamar berbicara dan menjawab setiap pertanyaan ketika proses wawancara.
Namun, beberapa perekrut seringkali tidak memanfaatkan kesempatan dengan baik untuk mengetahui lebih dalam bagaimana pelamar tersebut.
Bonita C. Stewart, seorang Wakil Presiden Kemitraan Global di Google memiliki banyak pengalaman tentang bagaimana mewawancarai calon pekerja untuk bisa mendapatkan pegawai yang sesuai dengan perusahaan.
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Pengalaman itu ia dapatkan setelah tiga dekade atau hampir 15 tahun bekerja di Google sebagai VP Kemitraan Global.
Setiap perusahaan tentu memiliki standar masing-masing untuk mempekerjakan para pegawainya. Begitupun dengan Google yang memiliki standar khusus dan persyaratan pengetahuan yang tinggi terkait peran, ekspetasi kepemimpinan, dan perspektif yang beragam.
Bonita pribadi pun memiliki standar yang ingin dia terapkan dan itu sesuai dengan sistem nilainya. Dia belajar dari ayahnya, standar itu disebut 4C, yaitu concentration, culture, courage, and character (konsentrasi, budaya, keberanian, dan karakter).
Pertama kali bertemu dengan calon pelamar tentu belum mengenal satu sama lain. Namun, ketika Anda berkesempatan mewawancarai, manfaatkanlah waktu tersebut untuk mengenal calon pekerja lebih dalam.
Belajar dari pengalaman Bonita, ini enam hal penting yang selalu ia tanya dan dengar ketika wawancara kerja dengan para pelamar, seperti melansir laman CNBC, Selasa (16/12/2021).
1. Bahas tentang keahlian, pengalaman, dan ide
Berada di posisi pelamar, tentu pelamar akan memilih posisi sesuai dengan pengalamannya yang relevan. Pengalaman itu bisa didapatkan dari mana saja, bukan hanya dari akademis.
Seseorang yang memiliki gelar master pasti memiliki pengalaman yang luar biasa jika ia mendapatkan sebuah proyek atau hobi pribadi yang menarik, seperti memiliki pekerjaan sampingan di luar pekerjaan tetapnya.
Dalam contoh, jika Anda mewawancarai calon pekerja untuk posisi pemasaran, Anda bisa mengatakan bahwa kira-kira calon pekerja itu tidak bisa diposisikan di bagian pemasaran perusahaan.
Sebagai gantinya, dia akan melakukan pengabdian masyarakat di kota asalnya. Anda bisa bertanya kepada calon pekerja tersebut mengenai strategi kreatif yang seperti apa untuk membuat masyarakat peduli dan berpartisipasi kepada perusahaan.
2. Banyak ajukan pertanyaan
Hal ini wajar dilakukan setiap perekrut ketika mewawancarai calon pekerja. Tanyakan apa pun untuk mengetahui lebih dalam bagaimana pola pikir dan apapun yang ingin Anda ketahui tekait wawancara kerja kepada pelamar, meski pertanyaan itu banyak.
Anda mungkin bisa menggabungkan beberapa fakta dengan pertanyaan terbuka lain untuk memancing perspektif tentang topik yang strategis. Misalnya, bahaslah strategi, posisi produk dan industri, bagaimana memelihara tim berkinerja tinggi, dan kepemimpinan yang ekslusif.
Bonita menyarankan, gali lebih dalamlah mengenai dua pertanyaan terkait apa yang dibutuhkan Anda bersama tim lain serta bagaimana pelamar tersebut dapat berkontibusi dan bertanggung jawab ketika sudah diterima bekerja di perusahaan Anda.
3. Cari tahu apa saja pencapaiannya
Tanyakan apa pencapaian yang sudah diraih calon pekerja. Jangan permasalahkan pencapaian tersebut walau besar atau kecil.
Di sisi lain, memang setiap orang memiliki pencapaian masing-masing. Namun, ketika sebuah anggota dalam tim menganggap timnya sukses berkat hasil jerih payahnya sendiri, dia bukanlah anggota tim yang hebat. Jangan pilih calon pekerja yang merasa hebat dan karena dia timnya bisa sukses. Sebab, kesuksesan sebuah tim berkat kerja sama yang baik.
4. Minta tanggapannya untuk menyelesaikan masalah
Anda mungkin bisa menceritakan suatu kasus kesalahan yang pernah terjadi, hal itu terjadi karena berjalan tidak sesuai rencana. Tanyakan hal itu untuk mengetahui lebih dalam bagaimana proses berpikirnya dan cara mengatasinya jika kesalahan tersebut terjadi lagi.
Masalah pasti akan datang dan itu ingin tidak ingin harus dihadapi. Dalam hal ini, Anda berhak tahu bagaimana dia bisa menyelesaikannya. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, mungkin Anda bisa memberikan contoh kasus.
5. Cari tahu ketangkasan pribadi calon pekerja
Perubahan pesat teknologi telah membuat tranfsormasi, khususnya dalam bidang bisnis. Sebagai perekrut, Anda berhak bertanya mengenai inovasi atau bagaimana pemikiran pelamar terkait penggunaan teknologi yang sudah berkembang saat ini. Itu untuk memberikan strategi kreatif yang berguna untuk perusahaan.
Selain itu, hal itu pula bisa mengetes pelamar apakah dia mampu berpikir secara cepat, memimpin dengan inovasi yang kreatif, dan mampu menerima dan menciptakan ide-ide baru.
6. Cari tahu apakah dia mampu bekerja sama dengan baik
Salah satu kunci kesuksesan perusahaan berkat tim atau anggotanya yang mampu berkolaborasi dengan mitra lain. Paling tidak, dalam ruang lingkup yang lebih kecil, pegawai Anda dapat bekerja sama dengan baik atau tidak. Kolaborasi adalah kuncinya.
Ketika Anda membuat sebuah tim, tim Anda harus saling melengkapi. Itu mengapa pentingnya kerja sama. Tidak ada yang menjadi ‘satu-satunya’ atau ‘paling’ dalam suatu tim kerja.
Di samping itu, dukungan positif dari setiap orang pun penting untuk membangun sebuah tim. ketika perekrutan, Anda mungkin bisa tanyakan hal itu kepada calon pekerja apakah dia mampu atau tidak, bagaimana dia bisa membuktikannya. Rifanfinancindo.
Sumber : Liputan 6
No comments:
Post a Comment