Rifanfinancindo - Di beberapa perusahaan, momen melaporkan kinerja menjadi waktu menegangkan bagi setiap orang. Pada saat itu, setiap orang akan mendapatkan tinjauan kinerja untuk melihat hasil apa saja yang sudah dicapai selama beberapa waktu ke belakang.
Hal itu seperti itu memang dirasa sangat baik bagi perusahaan karena berguna sebagai bahan perbaikan untuk menjadi lebih baik.
“Tidak ada yang suka penilaian kerja. Seseorang tidak suka memberikannya bahkan karyawan pun tidak suka mendapatkannya, sumber daya manusia pun tidak suka mengaturnya,” kata Marie Mclntyre, pelatih karier di Atlanta dan penulis “Secret to Winning at Office Politics”.
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Melihat kondisi sekarang ini – karena adanya masa pandemi – tentu akan sedikit mengubah sistem evaluasi kinerja tersebut.
Keadaan tahun 2020 banyak menimbulkan perubahan. Yang paling terlihat adalah banyaknya karyawan yang harus bekerja dari rumah.
Selain itu, karena mereka kebanyakan berstatus sebagai orang tua, tentu mereka juga harus memenuhi kebutuhan sekolah anak-anak. Keadaaan pandemi telah membuat sistem pembelajaran di sekolah pun ikut dialihkan di rumah.
Dengan begitu, tentu akan sedikit menambah beban Anda sebagai orang tua – karena menyeimbangkan untuk bekerja dan mengajarkan anak. Namun, Anda harus tetap menjalankan kehidupan seperti itu dan menerima kenyataannya.
Adanya keadaan seperti itu, justru seharusnya membuat Anda lebih berpikir apa saja yang harus menjadi priorias. Karena Anda bekerja dari rumah, Anda tetap harus bisa memenuhi segala kebutuhan yang diinginkan atasan Anda.
“Sangat penting untuk mengetahui apa yang diinginkan atasan Anda walaupun ketika bekerja jarak jauh dan dalam keadaan yang berbeda,” ujar Mclntyre, seperti melansir laman CNN, Jumat (5/2/2021).
Meskipun atasan atau manajer Anda tidak tertarik untuk melakukan peninjauan kinerja terhadap karyawannya, dia pasti akan tetap meminta sebuah pertemuan untuk menetapkan tujuan di tahun 2021.
Sebagai karyawan, Anda juga seharusnya bisa menavigasi kinerja sendiri di tengah pandemi. Berikut ini cara yang bisa Anda lakukan.
1. Punya rencana
Langkah awal adalah Anda harus mempersiapkan untuk memliki daftar pencapaian teratas, tujuan baru, serta apa saja kesulitan, atau permintaan apa pun yang akan Anda diskusikan bersama atasan atau rekan kerja.
Selain itu, Anda juga perlu untuk meluangkan waktu untuk memerhatikan dan meninjau hal-hal apa saja yang sedang tren karena sewaktu-waktu dapat berubah dengan cepat. Salah satunya adalah pekerjaan pra-pandemi yang mungkin terlewatkan.
“Mengartikulasikan hasil merupakan tanggung jawab seorang karyawan, bukan manajer atau seorang eksekutif. Namun, manajer terbaik pun tidak bisa terus bergantung pada hasil semua orang,” ujar Jane Scudder, pelatih kepemimpinan dan eksekutif.
2. Jangan bersikap defensif
Hal negatif memang terasa sulit diterima. Untuk itu, cobalah untuk tidak bersika defensif dan berpikirlah lebih terbuka. Ketika Anda mendiskusikan perihal hal negatif, kuncina adalah berfokus pada masa depan.
Misalnya, jika atasan Anda membahas adanya proyek yang mengalami keterlambatan selama tiga minggu, Mclntyre menyarankan Anda untuk menjawabnya bahwa Anda sangat memahami mengapa hal itu dapat terjadi dan sebutkanlah apa saja yang akan dilakukan – tentu dengan tindakan berbeda – di waktu ke depan.
Selain itu, Anda juga bisa membuat rencana lain untuk menghindari hal tersebut agar tidak terjadi. “Jika Anda berselisih paham dengan atasan, tentu Anda akan kalah,” ujarnya.
3. Memberikan pemahaman kepada atasan
Bekerja jarak jauh menjadi tantangan baru, baik bagi atasan atau manajer dan juga para karyawan. Mungkin saja sewaktu-waktu Anda yang tidak memiliki pemahaman yang baik mengenai prioritas dan komunikasinya pun kurang.
Misalnya, jika Anda membutuhkan sedikit waktu untuk mendiskusikan sesuatu bersama atasan karena masih kurang paham, Crawford menyarankan sebaiknya mengatakan ‘Jika kita bisa mengadakan beberapa pertemuan lagi, mungkin akan membantu saya memahaminya dan mungkin itu lebih efektif,’ kepada atasan .
Menyelesaikan suatu masalah bersama atasan memang terasa sedikit sulit. Oleh karena itu, Anda harus fokus. Dengan begitu, Anda bisa menjadi karyawan yang baik dan menguntungkan bagi atasan dan perusahaan.
4. Bersikap terbuka, tetapi jangan terlalu terbuka
Keadaan pandemi seperti ini menyebabkan situasi yang kurang ideal ketika bekerja jarak jauh karena memengaruhi pekerjaan. Oleh karena itu, butuh fleksibilitas dalam penjadwalan.
“Jangan sampaikan kekhawatiran tentang kemampuan Anda untuk melakukan pekerjaan tersebut. Beritahulah tentang keadaan yang tidak biasa atau sulit,” kata Mclntyre.
“Lebih baik mengomunikasikan kebutuhan secara terbuka,” ujar Crawford. Namun, dia menyarankan untuk tidak memulai percakapan dengan kata-kata yang tidak mengenakan. Rifanfinancindo.
Sumber : Liputan 6
No comments:
Post a Comment