Thursday, April 29, 2021

Lulus di Tengah Resesi? Ini Saran Profesor Harvard biar Cepat Dapat Kerja

 Usir Stres di Kantor Tanpa Membuat Anda Kehilangan Pekerjaan

PT Rifan Financindo - Para lulusan perguruan tinggi tahun 2020 dikenal sebagai "kelas Covid-19." Ini setelah mereka dipaksa untuk menjalani sebagian besar tahun senior mereka dan memasuki pasar tenaga kerja yang secara historis tidak dalam kondisi normal.

Kelas kelulusan tahun 2021 kemungkinan akan menghadapi tantangan serupa. Menurut survei terbaru dari Monster terhadap 1.500 orang dewasa AS yang berusia 18-24 tahun, 45 persen dari lulusan kelas musim semi 2020 masih mencari pekerjaan.

Sebesar 68 persen khawatir calon pemberi kerja akan menilai dengan tidak baik kesenjangan dalam resume mereka yang disebabkan oleh pandemi.

Baca Juga :

Mengutip dari CNBC, Jumat (30/4/2021), sebanyak 69 persen lulusan perguruan tinggi baru dan yang akan datang bahkan mengatakan mereka siap menerima gaji yang lebih rendah sebagai akibat dari pandemi.

“Kami benar-benar mulai melihat dampak pandemi pada dua angkatan kelulusan terakhir. Gangguan tersebut tidak hanya tercermin dalam kenyataan bahwa hampir setengah dari kelas tahun lalu masih mencari pekerjaan, tetapi hampir tiga perempat dari mereka yang mendapatkan pekerjaan mengaku menerima pekerjaan yang tidak sesuai karena putus asa,” kata Scott Blumsack, SVP of research and insights dari Monster selaku penyelenggara survei.

Banyak lulusan tahun lalu yang masih mencari pekerjaan
Dikatakan jika implikasi jangka panjang para lulusan ini belum terlihat. Tetapi manajer perekrutan dan perekrut perlu menyadari kemunduran dan ekspektasi dari anggota terbaru dari angkatan kerja saat mereka meningkatkan perekrutan di kuartal 2 dan memasuki paruh kedua tahun ini.

Di antara calon lulusan perguruan tinggi, 77 persen diantaranya berencana untuk bekerja freelance atau melakukan pekerjaan sementara.

Dan 73 persen mengatakan mereka sebelumnya telah menerima pekerjaan "karena putus asa". Sedangkan 45 persen lainnya menunjukkan bahwa mereka melakukannya karena sangat membutuhkan uang.

Kemudian 20 persen menyatakan bahwa mereka melakukannya karena kebutuhan untuk melunasi pinjaman mahasiswa (student loans).

Meskipun ekonomi telah pulih secara signifikan selama beberapa bulan terakhir, pengangguran di kalangan kaum muda masih tetap tinggi.

Tingkat pengangguran AS saat ini berada pada angka 6 persen secara keseluruhan, tetapi angka berada pada 10,3 persenuntuk kategori orang dewasa usia 20-24, dan 13,3 persen di antara orang dewasa usia 18-19.

Berdampak signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan di masa depan
Lulusan perguruan tinggi memberitahu Monster bahwa mereka yakin pandemi telah memundurkan tujuan karier mereka rata-rata enam bulan.

Menurut National Bureau of Economic Research, individu mengalami 70 persen dari keseluruhan pertumbuhan upah mereka selama 10 tahun pertama memasuki dunia kerja.

Para individu yang lulus ke dalam resesi hanya mendapatkan 9 persen lebih sedikit selama tahap awal karir mereka. Sehingga, berdampak signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan di masa depan.

Dalam makalah tahun 2019 berjudul “Recession Graduates: The Long-lasting Effects of an Unlucky Draw”, Peneliti Stanford Hannes Schwandt menunjukkan bahwa "di usia paruh baya, lulusan (di tengah) resesi mendapatkan lebih sedikit saat bekerja lebih banyak dan mereka cenderung tidak menikah dan lebih mungkin tidak memiliki anak."

Schwandt juga menemukan bahwa lulusan di tengah resesi memiliki angka kematian yang lebih tinggi ketika mencapai usia paruh baya.

Peningkatan angka kematian ini terutama berasal dari penyakit yang terkait dengan perilaku tidak sehat seperti merokok, minum minuman keras, dan pola makan yang buruk.

“Secara khusus, kami menemukan risiko kematian yang jauh lebih tinggi akibat overdosis obat-obatan dan apa yang disebut 'kematian karena keputusasaan' di antara mereka yang meninggalkan sekolah,” jelasnya.
 

Lantas, langkah apa yang harus dilakukan?
"Lulus di tengah resesi, memberikan efek besar pada orang-orang yang bertahan selama sebagian besar karir mereka,” kata David Deming, profesor kebijakan publik di Harvard Kennedy School.

“Orang yang lulus dalam resesi tidak pernah benar-benar mengejar (ketertinggalan),” tegas dia.

Deming sendiri lulus dari program PhD setelah Resesi Hebat dan mengatakan dia ingat betapa sulitnya pasar kerja bahkan untuk seseorang dengan gelar yang lebih tinggi.

“Jika Anda melihat karir anak muda, bahkan di saat-saat normal, rata-rata pekerja memegang sekitar 10 pekerjaan sebelum usia 40 tahun. Dan untuk kaum muda khususnya, cara mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan dan mendapatkan gaji yang Anda inginkan adalah sering pindah. Itu benar-benar berlaku untuk orang-orang yang lulus di masa-masa sulit," jelas dia.

“Anda tidak bisa selalu (menjadi) pemilih sesuka Anda tentang pekerjaan pertama di saat-saat seperti ini. Tetapi waspadalah terhadap peluang untuk menaiki tangga di awal karier Anda. Bekerja keras, lakukan pekerjaan dengan baik, tetapi juga mencari peluang untuk naik dan beralih ke hal-hal yang mungkin lebih cocok untuk Anda,” tambah Deming.

Itulah cara Anda keluar dari perangkap lulus ke dalam resesi. Itu 72 persen lulusan baru dan yang akan datang, mengakui kepada Monster bahwa mereka bersedia pindah untuk suatu pekerjaan. Ini tampaknya banyak yang mungkin siap untuk mengikuti saran Deming. PT Rifan Financindo.

Sumber : liputan 6


4 Tanda Anak Punya Kecerdasan di Atas Rata-Rata

 20160311-Ilustrasi Bayi-istock

Rifan Financindo - Setiap orangtua pasti menginkan memiliki anak yang cerdas. Selain faktor genetik, lingkungan juga berperan terhadap kecerdasan anak. Selain itu, ada juga orang yang beruntung dikaruniai kecerdasan.

Kecerdasan anak bakal biasa saja atau di atas rata-rata bisa terlihat sejak bayi. Dikutip dari Firstcry, berikut tanda-tanda seorang bayi bisa tumbuh jadi anak yang jenius.

1. Keterampilan komunikasi dan bahasa
Bayi kerap menyuarakan berbagai jenis suara, mulai dari bababa, caca, tertawa hingga tangisan. Bayi yang jenius biasa di usia 4-5 bulan sudah mulai bersuara, mengucapkan kata-kata pertama mereka sekitar 12 bulan. Bayi yang dengan mudah mengerti saat diberi instruksi juga menandakan kepintaran.

Baca Juga :

2. Merasakan emosi yang sangat kuat
Bayi yang berbakat dengan kecerdasan, juga memiliki aspek emosional yang kuat. Ini berarti mereka akan mengekspresikan emosi positif dan negatif dengan sangat jelas. Hal ini memicunya memiliki pemikiran yang rumit dan matang.

3. Sangat fokus
Bayi memiliki rentang perhatian yang pendek dan mudah terganggu oleh suara atau gerakan baru yang terjadi di sekitar mereka. Mereka mungkin fokus pada tugas tertentu selama sekitar 10 hingga 15 menit pada saat mereka melakukan sesuatu.

Seorang anak berbakat, mampu fokus untuk jangka waktu yang lebih lama sejak usia dini, mungkin sebelum ia mencapai tanda enam bulan. Bila mereka sudah bisa mencocokkan bentuk dan warna sebelum berusia 10 atau 11 bulan, itu tandanya mereka jenius.

4. Mengingat dengan baik
Seorang anak mungkin memiliki ingatan yang tajam dari tahun-tahun awal jika ia benar-benar anak yang sangat cerdas. Mereka cenderung mengingat tempat-tempat yang dikunjungi sebelumnya, nama-nama orang dan bahkan lokasi tertentu.otaknya. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Tuesday, April 27, 2021

Ingin Bikin Anak Melek Investasi, Begini 5 Tipsnya

Ilustrasi keluarga

PT Rifan - Banyak orang tua berbicara tentang bagaimana meningkatkan literasi keuangan seperti investasi untuk anak-anak, tetapi hanya sedikit yang tampaknya siap berbuat banyak tentang hal itu.

Menurut survei, tak banyak sekolah yang mewajibkan siswanya untuk mengambil kelas keuangan pribadi.

Saat anak nantinya menjadi sadar akan uang dan konsep keuangan lain, baik untuk membiasakan mereka dengan melakukan investasi dan membekali dengan pengetahuan agar dapat dibawa dalam kehidupan dewasa.

Baca Juga :

Jika para orang tua ingin memulai untuk bekali anak tentang investasi berikut beberapa ide yang dilansir dari laman mediafeed, guna membuat anak lebih mudah memahami investasi.

1. Alihkan mainan dan berikan persediaan untuk anak
Jika Anda adalah orang tua, maka paham betapa sulitnya menemukan hadiah yang tepat untuk anak yang yang tidak mudah hilang atau segera dilupakan.

Banyak dari orang tua beralih ke mainan yang diharapkan menyenangkan dan mendidik, tetapi menemukan mainan yang berkaitan dengan investasi menjadi jadi sulit.

Ini berarti Anda mungkin harus beralih ke dunia nyata dan benar-benar memberi anak kendali atas sedikit saja saham.

Seiring bertambahnya usia, mereka dapat memiliki lebih banyak masukan, dan Anda dapat berbicara tentang dividen, penggabungan, diversifikasi, dan apa artinya membeli dan menahan.

Penting untuk diperhatikan bahwa ada pro dan kontra untuk berbagai jenis akun investasi yang tersedia untuk anak di bawah umur.

Jadi periksa terlebih dahulu konsekuensi apa pun yang terkait dengan pajak di masa mendatang dan saat anak tersebut mengajukan permohonan bantuan keuangan untuk kuliah.

2. Membuatnya seperti permainan
Jika dirasa belum siap untuk memasukkan uang sungguhan ke dalam portofolio yang berpusat pada anak-anak, Anda masih dapat mengikuti pasar bersama-sama dan melacak bagaimana mereka akan melakukannya jika mereka berinvestasi.

Buatlah belajar investasi dengan cara yang menyenangkan dan mudah. Anda bahkan bisa menjadikannya semacam kompetisi antar saudara.

3. Membelikan buku
Ini mungkin terdengar seperti cara jaman dulu dan membosankan untuk menjelaskan investasi kepada anak-anak, tetapi ada banyak buku di luar sana yang menyertakan banyak ilustrasi, bahasa yang menyenangkan, dan pelajaran penting.

Jadi, cobalah untuk membelikan anak Anda buku yang menyenangkan untuk memberi pelajaran tentang investasi.

4. Berbagi cerita tentang keluarga dalam berinvestasi
Baik itu kisah sukses atau kisah buruk, anak-anak dapat belajar banyak dari sejarah keluarga sendiri tentang investasi.

Bagikan cerita kepada anak tentang bagaimana orang tua dan kakek nenek Anda menghasilkan dan menyimpan uang mereka. Selain itu, ceritakan pula bagaimana hal itu dilakukan hari ini dalam percakapan tentang nilai investasi dan penetapan tujuan.

Ceritakan kisah tersebut seperti mendongeng daripada memberi ceramah dan mendorong pertanyaan, yang mungkin membuat mereka lebih terlibat.

5. Buat pelajaran tidak rumit
Apa pun platform yang dipilih untuk mengajari anak tentang investasi, pertimbangkan untuk mencoba menjadikannya sesederhana mungkin.

Jika memutuskan bahwa Anda siap untuk melakukan investasi di dunia nyata, carilah akun yang lebih mudah dan lepas seperti yang Anda inginkan.

Jaga agar tetap menyenangkan. Suatu hari ketika anak-anak dewasa mungkin akan bercerita kepada orang tuanya tentang bagaimana pelajaran Anda membantu memajukan kecerdasan finansial mereka. PT Rifan.

Sumber : Liputan 6

Monday, April 26, 2021

70 Persen Wanita Stres Pikirkan Soal Uang dan Berinvestasi

Pekerjaan yang Cocok untuk Para Wanita

PT Rifan Financindo Berjangka - Banyak wanita dilaporkan stres memikirkan uang, sebagian besar akibat keberadaan pandemi Covid-19. Hal ini menurut survei terbaru yang diselenggarakan  Fidelity yang menemukan bahwa 70 persen wanita stres tentang tabungan dan investasi jangka panjang mereka.

Mengutip CNBC, Selasa (27/4/2021), Fidelity mensurvei 1.902 orang dewasa Amerika Serikat, termasuk 951 wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak finansial yang ditimbulkan pandemi Covid-19 terhadap wanita.

Secara keseluruhan, 60 persen responden wanita mengatakan bahwa mereka jauh lebih stres selama pandemi, dengan berbagai faktor yang berkontribusi terhadap stresnya.

Baca Juga :

Faktor-faktor ini termasuk kesejahteraan emosional dan mental anak-anak mereka, keuangan sehari-hari, dan tabungan jangka panjang.

Selain itu, survei menemukan bahwa hampir 40 persen wanita mempertimbangkan untuk mengurangi jam kerja mereka atau meninggalkan angkatan kerja karena tanggung jawab pengasuhan mereka yang meningkat.

Meski begitu, banyak wanita telah mengambil langkah untuk mengendalikan keuangan mereka. Fidelity mengalami peningkatan 41 persen pada wanita yang mencari layanan Fidelity sendiri, bukan melalui perusahaannya, dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebagai informasi, Fidelity Investments Inc., atau yang biasanya disebut sebagai Fidelity, sebelumnya bernama Fidelity Management & Research atau FMR, adalah perusahaan jasa keuangan multinasional Amerika yang berbasis di Boston, Massachusetts.

Untuk membantu klien mengelola keuangan mereka dan mengurangi stres terkait uang mereka, Fidelity merekomendasikan untuk mengambil tiga langkah kunci berikut ini.

1. Kumpulkan tabungan dana darurat
Jika ada satu hal yang dapat dipelajari dari pandemi adalah betapa pentingnya memiliki cadangan uang darurat yang tersedia.

Mulailah dengan mengumpulkan tabungan darurat yang cukup untuk menutupi pengeluaran selama tiga hingga enam bulan, kata Lorna Kapusta, kepala wanita dan keterlibatan pelanggan di Fidelity Investments.

Memiliki dana yang mudah diakses menjadi penting untuk melindungi Anda jika terjadi kehilangan pekerjaan atau keadaan darurat yang tidak terduga, tambahnya.

Beberapa wanita memilih menyisihkan biaya hingga satu tahun karena itu membuat mereka merasa lebih nyaman, kata Kapusta. Pastikan rencana Anda bekerja paling baik untuk Anda dan tujuan Anda.

2. Menabung lebih dari 10 Persen dari gaji untuk masa pensiun
Tidak pernah terlalu dini untuk merencanakan masa pensiun. Berkontribusi pada rencana pensiun, seperti 401(K) di AS, yang disponsori pemberi kerja memungkinkan Anda menyisihkan sebagian dari gaji Anda sekarang dan menunda pembayaran pajak atas tabungan tersebut sampai Anda menariknya selama masa pensiun.

Kemungkinan juga perusahaan Anda akan menawarkan kecocokan dengan persentase tertentu dari kontribusi Anda, yang pada dasarnya adalah uang gratis. Jika Anda tidak dapat langsung menabung 15% yang disarankan dari gaji Anda, mulailah dengan apa yang dapat Anda sisihkan.

Tetapi, usahakan untuk berusaha sebaik mungkin untuk menabung setidaknya 10% dari penghasilan Anda. Wanita yang menabung 10% dari gaji mereka atau lebih merasa tidak terlalu stres tentang masa depan keuangan mereka, kata Kapusta.

Menabung 15% dari gaji Anda sepanjang karir Anda juga akan membantu Anda mencapai target yang direkomendasikan, yaitu memiliki total 10 kali lipat gaji Anda yang ditabung untuk masa pensiun.

3. Buat peta jalan untuk tujuan keuangan Anda
Terlepas dari seberapa besar atau kecil gaji Anda, mengembangkan rencana keuangan, atau peta jalan, untuk diri Anda sendiri, atau dengan pasangan Anda, adalah sesuatu yang harus selalu Anda lakukan, kata Kapusta.

“Itu adalah gagasan untuk mengetahui apa yang Anda inginkan hari ini, lima tahun dari sekarang, dan memiliki gagasan tentang dimana Anda ingin berada dalam 30 tahun,” jelasnya. "Dan kemudian menyiapkan uang Anda untuk membantu Anda mencapai tujuan tersebut."

Apapun tujuan Anda, memiliki semacam rencana dapat lebih membantu Anda dalam mengelola keuangan dan tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapainya. Itu berlaku untuk segala hal mulai dari tujuan jangka pendek, seperti pembelian dalam jumlah besar, hingga tujuan jangka panjang, seperti membeli rumah.

“Mengetahui di mana uang Anda, apa yang menjadi hutang Anda, dan bagaimana (uang) itu membantu Anda secara signifikan (dapat) mengurangi stres wanita tentang keuangan mereka,” pungkas Kapusta. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Liputan 6

Sunday, April 25, 2021

Menjadi Perempuan Tangguh dan Pintar Kelola Keuangan

perempuan tangguh

PT Rifan Financindo - Banyak perempuan dituntut untuk selalu kuat dan tangguh, apapun kondisinya. Beragam peran dijalaninya, mulai dari sebagai guru atau teladan bagi anak-anaknya sampai sebagai manajer keuangan di rumah tangga.

Walau tidak ada ketentuan tertulis, namun pada umumnya perempuan dituntut untuk pintar mengelola keuangan rumah tangga. Bagaimana caranya?

Kali ini Krizia Maulana, Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) akan berbagi tips bagi Anda untuk menjadi perempuan tangguh dan pintar mengelola keuangan.

Baca Juga :

Mengutip laporan statistik Survey Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan OJK tahun 2019 terhadap 12.773 responden di 34 provinsi di Indonesia, indeks literasi keuangan perempuan Indonesia (36,13 persen) masih sedikit berada di bawah kaum laki-laki (39,94 persen). Demikian juga pada  indeks inklusi keuangan, perempuan (75,15 persen) sedikit di bawah laki-laki (77,24 persen).

Sementara itu, hasil Survey on Financial Inclusion and Access (SOFIA) yang dilakukan oleh Oxford Policy Management Ltd. (OPML) pada 2016-2017 bekerja sama dengan Bappenas, pemerintah Australia dan Switzerland di empat provinsi belahan timur Indonesia, yaitu Jawa Timur, Sulawesi Selatan, NTB, dan NTT terhadap 20 ribu responden, menunjukkan bahwa proporsi perempuan secara signifikan lebih tinggi (68 persen) dalam menyimpan uang dibandingkan laki-laki (50 persen).

Hal ini menegaskan hasil pengamatan bahwa menyimpan uang sudah tertanam sebagai karakter bawaan kaum perempuan.

Akan tetapi, pada survei ini terlihat bahwa sebagian besar aktivitas menabung terjadi di luar sistem keuangan; perempuan dewasa lebih cenderung menabung di rumah (rata-rata 35 persen, dan terutama tinggi di NTT yaitu 63 persen); sementara laki-laki lebih cenderung menabung di bank (34 persen, dibandingkan dengan 18 persen perempuan).

Mengingat peran penting perempuan dalam mengelola keuangan rumah tangga, sudah seharusnya kita mendukung upaya agar perempuan Indonesia semakin cerdas finansial. Dengan demikian, rumah tangga masyarakat Indonesia juga akan semakin sejahtera. Salah satu kuncinya adalah bantu ajari perempuan untuk lebih memahami keuangan.

Pahami prinsip pengelolaan keuangan dasar
Dengan semakin banyaknya perempuan yang masuk ke dunia kerja maupun wiraswasta, kontribusi perempuan dalam pembentukan kekayaan rumah tangga menjadi sama pentingnya dengan laki-laki (kepala keluarga).

Dalam pengelolaan keuangan, yang terpenting adalah memahami prinsip pengelolaan keuangan dasar, dalam hal ini adalah melakukan pencatatan keuangan (pemasukan dan pengeluaran).

Dengan demikian kita dapat menghindari terjadinya kebocoran keuangan atau pengeluaran berlebih tanpa tahu dipakai untuk keperluan apa.

Catatan keuangan akan membuat pengelolaan keuangan rumah tangga menjadi lebih terkendali, kita dapat melakukan analisa apakah pengeluaran lebih banyak untuk keperluan wajib atau konsumtif karena yang diharapkan adalah pengeluaran konsumtif bisa berkurang, sehingga setiap rumah tangga dapat menyisihkan sebagian dana untuk beragam kebutuhan jangka menengah dan jangka panjang.

Simpan di tempat yang aman
Hindari menyimpan uang tunai dalam jumlah banyak di rumah. Selain rawan kriminalitas dan terdapat kemungkinan termakan rayap atau menjadi lapuk, menyimpan uang di rumah juga meniadakan peluang untuk meningkatkan kekayaan.

Jika tidak nyaman dengan risiko produk investasi yang cenderung tinggi, seperti pada obligasi atau saham, bisa memanfaatkan reksa dana pasar uang yang memiliki tingkat risiko paling rendah.

Sebagai contoh, reksa dana Manulife Dana Kas II yang memberikan imbal hasil 4,71 persen dalam setahun terakhir (per akhir Maret 2021) melampaui tolok ukurnya (rata-rata bunga deposito 1 bulan di bank lokal dalam mata uang Rupiah) yang sebesar 2,86 persen.

Jika menghendaki produk investasi yang sesuai prinsip syariah, ada reksa dana pasar uang syariah Manulife Dana Kas Syariah (MDKS) dengan imbal hasil 4,43 persen dalam setahun terakhir (per akhir Maret 2021), di atas tolak ukurnya (rata-rata bagi hasil deposito syariah 1 bulan di bank lokal) yang sebesar 2,85 persen.

Adapun reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana saham lebih sesuai untuk pribadi yang memiliki profil risiko moderat atau agresif dengan orientasi investasi jangka menengah-panjang.

Jika enggan meninggalkan rumah di masa pandemi, manfaatkan fintech atau market place reksa dana yang menawarkan kemudahan dan kenyamanan akses ke produk reksa dana melalui jaringan internet.

Cukup mulai dengan Rp 10 ribu, kini sudah bisa berinvestasi di reksa dana. Pilihannya pun beragam, dari yang konservatif seperti di reksa dana pasar uang dengan potensi imbal hasil yang lebih menarik dibandingkan tabungan dan deposito, hingga yang agresif seperti di reksa dana saham, dengan potensi imbal hasil yang tinggi. Tentunya, harus diingat, berlaku prinsip high risk high return.

Memang tidak mudah untuk menjadi perempuan. Selain memiliki beragam peran yang harus diemban, perempuan juga dituntut untuk mengelola keuangan rumah tangga dengan baik. Kemampuan untuk melakukan berbagai peran penting, termasuk mengelola uang dengan baik inilah yang merupakan karakteristik perempuan tangguh, Kartini masa kini. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Thursday, April 22, 2021

Pekerja Perempuan yang WFH Punya Tantangan yang Berat

Kartini Masa Kini

Rifan Financindo - Pekerja perempuan yang bekerja dari rumah atau work form home (WFH) memiliki tantangan yang besar selama pandemi Covid-19. Terlebih bagi para pekerja perempuan yang sudah menikah dan mempunyai anak.

"Kami tidak punya survei gender tapi dari berbagai masukan atau cerita perusahaan rekanan banyak yang menyebut pekerja perempuan yang bekerja dari rumah penuh tantangan," kata Country Manager Jobstreet Indonesia, Faridah Lim dalam Media Gathering Jobstreet : Patner Karier Kini dan Nanti, Jakarta, Kamis (22/4/2021).

Alasannya, karena pekerjaan perempuan mereka dikerjakan di tempat yang sama. Mereka harus membagi diri dalam mengerjakan pekerjaan rumah dan pekerjaan dari kantor.

Baca Juga :

"Tantangannya membagi waktu antara pekerjaan rumah dan kantor, terutama bagi yang baru punya anak juga atau anaknya masih sekolah," kata dia.

Perhatian pekerja perempuan ini akan bercabang dan menjalankannya di tempat yang sama. Hambatan koneksi dan perlengkapan kerja seperti laptop atau komputer juga sering kali terjadi.

"Kalau bekerja dari rumah perhatian akan terbagi. Apalagi anak juga sekolah dari rumah. Ada yang rebutan koneksi internet, komputer dan lain-lain," kata dia.

Tantangan Milenial
Kondisi ini kata Farida sangat mungkin terjadi bagi pekerja perempuan dari kalangan milenial. Terutama yang baru saja melahirkan. Mereka harus membagi waktunya juga dengan jadwal pemberian ASI eksklusif.

"Level Milenial ini juga tantangannya besar," kata dia.

Untuk itu, kata Farida, manajemen waktu menjadi sangat penting. Selain itu dia juga menyarankan pekerja perempuan memiliki rumah khusus atau bekerja di kamar dengan mengunci pintu agar bisa fokus saat bekerja.

"Terpenting ini bagaimana mengatur waktu, punya space atau kunci kamar atau ruangan biar tidak diganggu saat bekerja," kata dia mengakhiri. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Wednesday, April 21, 2021

5 Tips Berhenti Kecanduan Belanja dengan Kartu Kredit

 6 Cara Pintar Memakai Kartu Kredit di Tengah Masa Pandemi

PT Rifan - Jika terlalu mengandalkan kartu kredit untuk menutupi pengeluaran selama beberapa waktu, Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana cara mengontrol pengeluaran untuk kartu kredit tersebut.

Ketika menggunakan kartu kredit, sebenarnya kita membeli sesuatu dengan uang yang belum dimiliki.

Penggunaan kartu kredit yang berlebihan dapat membahayakan keuangan karena jika membelanjakan lebih dari yang Anda hasilkan, maka dengan mudah justru menambah utang bulanan.

Dengan begitu maka akan berimbas pada gagal menabung untuk tujuan masa depan. Ini benar jika kartu tersebut memiliki tingkat bunga yang tinggi, yang lama kelamaan dapat membuat terjebak dalam utang yang tidak dapat Anda bayar dengan mudah.

Baca Juga :

Melansir dari laman The balance, Kamis (21/4/2021), berikut beberapa tips untuk mengontrol pengunaan kartu kredit dan lebih baik lagi Anda berhenti menggunakannya sama sekali.

1. Buat Anggaran
Langkah paling penting yang dapat diambil untuk mengontrol pengeluaran kartu kredit adalah menyiapkan anggaran yang berisi rencana tentang cara menggunakan uang setiap bulan yang memperhitungkan berapa banyak penghasilan dan berapa banyak yang Anda belanjakan.

Mulailah untuk mengevaluasi apa yang Anda hasilkan setiap bulan, pertimbangkan semua aliran pendapatan, termasuk penghasilan dari pekerjaan utama, pekerjaan paruh waktu, penghasilan wirausaha, tunjangan anak, dan lainnya.

Kemudian, lacak kebiasaan pengeluaran selama sebulan untuk menentukan bagaimana Anda membelanjakannya. Aktivitas ini akan membantu mengidentifikasi dan mengubah kebiasaan belanja yang membuat Anda membeli secara kredit setiap bulan.

Saat membuat anggaran untuk pertama kalinya, lacak semua yang pemasukan dan belanjakan selama satu bulan untuk menentukan apakah Anda berpenghasilan lebih sedikit atau membelanjakan lebih dari yang Anda kira.

Carilah peluang untuk memotong pengeluaran kartu kredit yang tidak perlu atau menghemat lebih banyak, dan kemudian terapkan rencana pengeluaran baru dalam anggaran tersebut dibulan berikutnya.

2. Gunakan Uang Tunai
Salah satu cara paling efektif untuk berhenti menggunakan kartu kredit adalah dengan tidak membawanya kemana pun Anda pergi. Sebaliknya, bawalah uang tunai.

Penjual tidak akan menolak uang tunai, itu akan membuat Anda membelanjakan apa yang Anda miliki.

Saat membuat anggaran dan memperkirakan berapa banyak uang yang dimiliki untuk pengeluaran, mulailah membawa sejumlah uang secara tunai. Dengan begitu, Anda akan dapat lebih menghemat dan tidak menumpuk utang lagi.

3. Gunakan Kartu Debit
Kartu debit menawarkan cara mudah untuk mengontrol pengeluaran pada kartu kredit atau berhenti menggunakan kartu kredit sama sekali karena menawarkan kenyamanan tanpa risiko. Seperti kartu kredit, kartu debit memungkinkan Anda membeli barang tanpa perlu repot membawa uang tunai.

Perbedaannya adalah bahwa kartu debit hanya memungkinkan Anda menggunakan uang yang dimiliki daripada membiarkan meminjam uang, sehingga tidak dapat mengakumulasi utang pada kartu debit.

4. Menarik Dari Rekening Tabungan
Menggunakan kartu kredit untuk membayar pengeluaran yang tidak terduga atau besar adalah salah satu alasan orang berhutang.

Sangat penting untuk membangun cadangan uang tunai yang dapat Anda tarik sehingga tidak perlu membeli secara kredit saat keadaan darurat atau pengeluaran terencana yang besar muncul.

Membuat rekening tabungan untuk dana darurat atau tujuan tabungan lainnya di bank fisik atau bank online akan memberi Anda fleksibilitas untuk melakukan pembelian besar di masa mendatang dan mengontrol pengeluaran dengan kartu kredit pada saat yang bersamaan.

Saat membuat anggaran, perlakukan tujuan-tujuan ini sebagai pengeluaran, dan alokasikan sebagian dari pengeluaran ke setiap rekening tabungan sehingga uang akan tumbuh seiring waktu.

Para ahli merekomendasikan untuk mempertahankan dana darurat yang setara dengan tiga hingga enam bulan biaya hidup.

5. Buat Kartu Kredit Tidak Dapat Diakses
Jika masih tidak bisa berhenti menggunakan kartu kredit, lakukan tindakan yang lebih drastis untuk menjauhkan kartu tersebut dari jangkauan. Ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan agar pemborosan dapat berhenti.

Bekukan kartu kredit untuk sementara. Fitur kartu ini memberi Anda kemampuan untuk menghentikan sementara penggunaan kartu kredit untuk pembelanjaan tanpa melaporkannya sebagai dicuri atau hilang.

Jika masih belum berhasil, gunting kartunya. Banyak kartu saat ini mengandung logam, jadi Anda mungkin tidak memiliki opsi untuk melakukannya. Sekalipun berhasil, jangan membatalkan kartu tersebut, karena kredit yang tersedia dapat membantu skor kredit begitu Anda menghilangkan utang.

Bisa juga untuk menghapus nomor kartu kredit yang disimpan di akun online. Ini akan mengurangi godaan untuk menagih kartu Anda dan berutang. PT Rifan.

Sumber : Liputan 6

Tuesday, April 20, 2021

Coba Diperiksa, Mungkin Ini Alasan Anda Sulit Menyimpan Uang

 Ilustrasi boros belanja

PT Rifan Financindo Berjangka - Sangat umum bagi kerap mengeluh karena tidak punya cukup uang. Sementara, kebutuhan dan tuntutan seakan tidak ada habisnya, dan akan selalu meningkat.

Jadi wajar saja jika Anda merasa terkekang bahkan walaupun gaji sudah berlipat ganda, atau ketika menerima bonus. Itu karena Anda masih memiliki beberapa keinginan lainnya yang masih belum terpenuhi.

Meskipun jelas bahwa alasan utama orang tidak dapat menabung adalah karena pengeluaran lebih banyak daripada penghasilan. Namun ada pula beberapa faktor lain yang juga perlu dipertimbangkan.

Baca Juga :

Melansir dari laman magforwoman, Rabu (21/4/2021), mungkin berikut beberapa alasan Anda tidak dapat menghemat atau menyimpan uang.

1. Tidak memeriksa saldo secara teratur
Salah satu alasan utama mengapa kebanyakan orang tidak dapat menabung adalah karena mereka tidak memeriksa saldo rekening dan dana yang tersedia dari waktu ke waktu.

Mereka tidak melacak sisa uang dan dengan tidak adanya pengetahuan semacam itu, cenderung mengeluarkan uang terlalu banyak.

Sangat penting untuk membiasakan diri memeriksa saldo secara teratur, sehingga tahu bahwa Anda tidak menghabiskan semua uang di pertengahan bulan, dan bangkrut untuk sisa uang sebelum gaji berikutnya datang.

Cara sederhana untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mendaftar pada layanan pesan singkat dari bank. Jadi setiap kali melakukan transaksi, Anda tahu berapa banyak saldo yang tersisa.

2. Mudah tergoda
Ini adalah masalah yang dihadapi banyak anak muda. Tergoda saat melihat sesuatu yang mewah, dan merasa ingin membelinya saat itu juga.

Di kepala, Anda tahu bahwa jika membeli barang tersebut, maka tidak akan punya uang untuk diandalkan selama sisa bulan itu.

Tetapi Anda tergoda dan menyerah pada pesona barang yang diinginkan, dan itu justru menghentikan Anda dari menabung.

Jadi yang terbaik adalah mengembangkan pengendalian diri yang ketat pada diri sendiri untuk menyelamatkan diri godaan seperti itu.

3. Terlalu percaya diri
Ini adalah masalah banyak freelancer. Mereka menghasilkan banyak uang di satu proyek dan memutuskan untuk membeli banyak barang mewah. Kemudian berpikir bahwa mereka juga akan mendapat penghasilan yang baik di proyek berikutnya.

Namun, pendapat seperti itu bisa sangat tidak menentu dan tidak stabil. Tidak ada kepastian kapan penghasilan berikutnya akan datang. Dan itu menimbulkan masalah pada tabungan. Jadi, penting untuk tidak terlalu percaya diri tentang pendapatan masa depan.

Teknik terbaik adalah menabung sekarang, dan tidak menyesal di kemudian hari.

4. Tidak memiliki rencana tabungan yang baik
Mungkin saja alasan mengapa tidak menabung banyak adalah karena Anda tidak tahu persis apa yang harus dilakukan dengan uang yang dimiliki.

Penting untuk memiliki rencana tabungan yang baik, di mana sebagian dari pendapatan disumbangkan untuk beberapa rencana atau deposito atau dana, yang akan jatuh tempo di masa depan.

Ketika memiliki rencana tabungan yang siap, Anda tidak punya pilihan selain terus membayar cicilan atau premi itu setiap bulan. Dengan begitu, akan dapat menghemat uang dengan lebih baik.

5. Tidak menilai ulang atau mengubah pengeluaran
Akan ada bulan-bulan ketika memiliki banyak uang berlebih, dan akan ada bulan-bulan ketika permintaan terlalu tinggi dan uang yang ada di tangan akan terlalu sedikit.

Dalam kasus terakhir, penting bagi Anda untuk menilai kembali dan mengubah rencana pengeluaran untuk melihat apa saja yang dapat dikurangi. Jika tahu bahwa Anda memiliki lebih sedikit uang, kurangi apa yang terbuang atau tidak diperlukan.

Penting untuk terus menilai kembali pengeluaran dari waktu ke waktu, tergantung pada situasi keuangan Anda.

Sebagai anak-anak, kita sering tidak peduli dengan pengeluaran. Namun, begitu kita mulai tumbuh dewasa, harga setiap benda kecil akan mulai menekan kita, dan menyadari nilai uang.

Untuk menyelamatkan diri dari terlalu banyak kompromi dalam hidup, lebih baik menabung secara teratur dan memiliki kehidupan yang nyaman. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Monday, April 19, 2021

7 Tips Mencari Pekerjaan untuk yang Masih Kuliah

Semangat bekerja (Ilustrasi iStock)

PT Rifan Financindo - Saat masih bersekolah atau berkuliah dan belum banyak bekerja atau tidak bekerja sama sekali, mungkin sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Ada beberapa alasan mengapa mencari pekerjaan saat remaja bisa menjadi tantangan.

Pengalaman, jam terbang, sampai kualitas pribadi yang biasanya menjadi tantangan pencari kerja bagi kaum remaja. Tapi jangan putus asa dengan faktor-faktor tersebut.

Jika Anda seorang siswa sekolah menengah atau sedang berkuliah dan sedang mencari pekerjaan, ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut,untuk mendapatkan pekerjaan. Melansir dari laman the balance careers, berikut tipsnya.

Baca Juga :

1. Pertimbangkan Berbagai Pilihan Pekerjaan
Jangan membatasi diri pada jenis pekerjaan tertentu saja. Ini adalah pasar yang sulit bagi pencari kerja muda, dan Anda mungkin tidak dapat menemukan pekerjaan yang benar-benar diinginkan.

Jika Anda membutuhkan gaji, tetaplah berpikiran terbuka tentang apa yang akan dilakukan untuk mendapatkan gaji tersebut.

Jika Anda awalnya tertarik pada pekerjaan yang bekerja di bidang ritel, misalnya, pertimbangkan juga peran dalam layanan makanan atau juga dapat mencari pekerjaan yang berfokus pada kantor.

Semakin fleksibel, semakin banyak peluang yang dapat Anda lamar. Selain itu, meskipun pekerjaan bukan pilihan pertama, hasilnya mungkin lebih baik dari yang diharapkan.

2. Cari Perusahaan Yang Mempekerjakan Kaum Muda
Ada beberapa perusahaan yang secara tradisional memang membuka lowongan pekerjakan untuk kaum muda atau para lulusan baru.

Cobalah untuk masukkan lamaran pekerjaan pada perusahaan-perusahaan tersebut yang membuka peluang lebih besar untuk menerima Anda untuk mendapatkan pemasukan tambahan.

3. Pertimbangkan Menjadi Karyawan Magang
Meskipun tidak mendapatkan gaji, menjadi sukarelawan seperti magang adalah cara yang bagus untuk menambah pengalaman kerja yang berharga ke resume Anda.

Ini akan membantu Anda untuk menemukan posisi tinggi dan berbayar di masa depan. Bekerja tidak melulu hanya soal gaji namun pengalaman juga penting untuk dijadikan bekal.

4. Iklankan Pencarian Kerja Anda
Hal terpenting yang dapat dilakukan adalah mengiklankan bahwa Anda sedang mencari pekerjaan. Kita tidak pernah tahu siapa yang mungkin sedang mencari karyawan untuk bekerja.

Beri tahu semua orang bahwa Anda sedang mencari pekerjaan. Banyak pekerjaan tidak diiklankan, dan Anda mungkin bisa mendapatkan prospek pekerjaan yang bagus dari teman atau anggota keluarga.

Semakin banyak orang yang Anda beri tahu, semakin besar pula peluang untuk mendapatkan pekerjaan.

5. Tulis Resume
Meskipun mungkin tidak diperlukan oleh pemberi kerja,  resume dapat membantu Anda menonjol dari persaingan. Meskipun mungkin tidak memiliki banyak informasi untuk disertakan, resume menunjukkan bahwa Anda serius dalam mencari pekerjaan.

Pastikan untuk memasukkan pengalaman-pengalaman Anda dan beberapa pencapaian serta prestasi dalam di resume tersebut.

6. Pastikan Media Sosial Anda Baik
Calon pemberi kerja dapat mencari nama Anda secara online dan di situs media sosial. Pastikan mereka tidak akan menemukan apa pun yang akan membuat mereka mempertimbangkan kembali untuk mempekerjakan Anda.

7. Bersikaplah Fleksibel
Bersikaplah sefleksibel mungkin dalam hal ketersediaan Anda. Semakin fleksibel, maka semakin besar kemungkinan mendapatkan tawaran pekerjaan.

Ketahuilah pula kapan Anda tersedia untuk bekerja. Bawalah daftar jam kerja saat melamar secara langsung atau pergi wawancara. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Sunday, April 18, 2021

4 Tips Jitu Atur Keuangan Bersama Pasangan

[Bintang] Si Dia Hobi Banget Marah? 3 Hal Ini Bisa Kamu Lakukan untuk Mendinginkannya

Rifan Financindo - Merancang dan mematuhi anggaran bisa jadi sudah cukup sulit jika hanya pengeluaran dan tabungan Anda sendiri yang Anda lacak. Menambahkan orang lain ke dalam campuran itu bisa membuatnya menjadi lebih rumit.

Anda mungkin tidak akan berpikir dua kali untuk menghabiskan sejumlah uang yang cukup besar untuk sepasang sepatu baru, tetapi pasangan Anda dapat menganggapnya sebagai pemborosan besar. Atau mungkin pasangan Anda memiliki toleransi risiko yang lebih tinggi dalam hal berinvestasi sementara Anda tidak.

Berhati-hatilah karena masalah uang adalah sumber pertengkaran yang umum di antara pasangan. Itulah mengapa penting bagi kedua belah pihak untuk merasa dilibatkan dan nyaman saat menyiapkan anggaran dan juga rencana keuangan.

Baca Juga :

Mengutip dari CNN pada Minggu (18/4/2021), berikut 4 tips yang dapat membantu Anda untuk mulai mengatur keuangan bersama pasangan.

1. Mulai Berbicara Soal Keuangan dengan Pasangan

Langkah pertama untuk perencanaan keuangan yang sukses sebagai pasangan adalah mulai berbicara. Letakkan semua kartu terkait keuangan Anda di atas meja.

Ya, mungkin awalnya tidak nyaman, tetapi Anda perlu memiliki pemahaman yang jelas tentang posisi keuangan masing-masing untuk membuat anggaran yang berkelanjutan. 

Itu berarti membicarakan hal-hal seperti: pendapatan, hutang, kebiasaan dalam membelanjakan uang, tujuan menabung, bahkan skor dan nilai kredit.

"Dengan bersedia untuk berbagi gambaran keuangan Anda dengan orang lain, itu membantu membangun kepercayaan," kata Mandi Woodruff, kepala advokat konsumen di Ally.

"Kami berdiskusi secara jujur tentang, bagaimana perasaan Anda terhadap uang, siapa yang Anda percayai dengan uang dan situasi keuangan seperti apa yang Anda hadapi, termasuk hutang dan pendapatan," kata Mark Reyes, manajer penasihat keuangan di aplikasi keuangan pribadi Albert yang melakukan percakapan uang bersama pasangannya sejak beberapa bulan setelah berkencan.

Tetapi percakapan tentang uang ini seharusnya tidak hanya sekali. Tetapkan malam kencan reguler dimana Anda membahas keuangan, tinjau status tujuan Anda dan buat penyesuaian apapun pada rencana Anda bila dibutuhkan. 

2. Ketahui Status Keuangan Anda

Langkah pertama untuk membuat anggaran adalah mengetahui uang apa yang masuk dan bagaimana ia dibelanjakan. Itu berarti melacak semua pengeluaran Anda setidaknya selama beberapa bulan.

Anda dapat melakukan pekerjaan secara manual dengan membuat spreadsheet Anda sendiri dan menambahkan pendapatan dan pengeluaran atau menggunakan aplikasi yang dapat membantu, seperti Mint atau Honeydue, yang terhubung ke akun Anda dan melakukan pekerjaan tersebut secara otomatis untuk Anda.

Melacak pengeluaran akan memberikan wawasan tentang kebiasaan belanja setiap orang dan juga dapat membantu mengidentifikasi area untuk dikurangi, jika perlu.

3. Identifikasi Perlukah Menggabungkan Anggaran 

Ada tiga pendekatan umum dalam hal penganggaran sebagai pasangan: menggabungkan semuanya bersama-sama dan berbagi semua pendapatan dan pengeluaran, membuat akun bersama yang dikontribusikan oleh kedua orang untuk pengeluaran bersama sambil juga mempertahankan akun terpisah, atau memisahkan semuanya dan nantinya baru membagi tagihan.

Reyes dan istrinya memiliki rekening bersama tempat mereka membayar pengeluaran pokok, seperti hipotek dan makanan, sambil juga memiliki rekening terpisah.

"Kami juga menikmati kontrol atas keuangan individu kami," kata Reyes. "Saya menggunakan dana pribadi saya untuk membeli barang-barang untuk mobil saya," tambahya.

"Kami memiliki akun pribadi sehingga kami tidak merasa aneh atau bersalah dengan menggunakan akun bersama kami justru untuk diri kami sendiri."

Untuk pasangan yang memutuskan untuk menggunakan satu akun bersama untuk pengeluaran umum dan akun individu yang terpisah, Jerel Butler, perencana keuangan bersertifikat dan pendiri Millennial Financial Solutions merekomendasikan penggunaan gaji untuk menentukan jumlah kontribusi.

Misalnya, jika satu orang menghasilkan 60% dari total pendapatan rumah tangga, mereka akan memberikan kontribusi yang cukup untuk menutupi persentase dari total tagihan bersama bulanan.

Jika ada perbedaan besar dalam pendapatan tetapi membagi pengeluaran secara merata maka dapat menyebabkan masalah di kemudian hari, kata Sophia Bera, perencana keuangan bersertifikat dan pendiri Gen Y Planning.

"Banyak orang memutuskan untuk membagi barang menjadi 50-50 dan menyadari beberapa bulan kemudian itu tidak berhasil," ujarnya.

4. Tentukan Tujuan

Anda dan pasangan sebenarnya tidak harus memiliki tujuan menabung yang sama. Meskipun, boleh jadi tetap ada tujuan bersama, seperti membeli rumah, namun lebih banyak tujuan individu, seperti pakaian atau hobi.

"Mungkin ada tujuan yang berbeda, tetapi lakukan percakapan dan dokumentasikan tujuan untuk memastikan kebiasaan belanja tetap sejalan dengan tujuan jangka pendek dan jangka panjang," kata Mary-Charles Nassif, penasihat keuangan untuk Edward Jones Financial.

Dalam hal menabung untuk tujuan bersama, seperti pernikahan, Bera menyarankan rekening tabungan bersama. Begitupun juga jika ingin digunakan untuk tagihan rumah tangga biasa. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6