PT Rifan Financindo Berjangka - Indeks Hang Seng di Hong Kong ditutup melemah 19 poin atau hampir 0,1% ke level 24.499 pada Kamis (17/7). Penurunan ini menjadi koreksi hari kedua berturut-turut setelah sebelumnya indeks sempat menyentuh level tertinggi empat bulan. Apa penyebabnya? Aksi ambil untung (profit-taking) mendominasi perdagangan, terutama setelah reli yang cukup signifikan awal pekan ini.
Selain aksi ambil untung, pasar juga dibayangi kekhawatiran baru terkait kebijakan perdagangan Amerika Serikat. Presiden Donald Trump mengumumkan rencana untuk mengirimkan surat kepada lebih dari 150 negara yang berisi pemberitahuan tarif potensial sebesar 10% hingga 15%. Meski Trump menyebut sebagian besar negara tersebut "bukan negara besar" secara ekonomi, langkah ini tetap memicu ketidakpastian global dan membuat investor cemas.
Saham sektor keuangan menjadi pemberat utama dalam perdagangan kali ini. Beberapa emiten besar seperti Bank of China Hong Kong turun 1,1%, Ping An Insurance melemah 0,6%, dan AIA Group terkoreksi 0,4%. Tekanan juga datang dari penurunan tipis pada indeks futures AS, seiring pelaku pasar menanti rilis data penjualan ritel yang dijadwalkan malam ini waktu setempat.
Namun, di sisi lain, saham otomotif berhasil memberikan sedikit penopang. Kenaikan dipicu oleh janji pemerintah China untuk menertibkan persaingan berlebihan dan perang harga di sektor kendaraan listrik. Saham Li Auto melonjak 9,5%, disusul Geely Auto yang naik 3,9%, dan Xpeng yang menguat 0,9%. Meski demikian, kekuatan sektor otomotif belum mampu sepenuhnya menahan tekanan dari sektor lainnya. PT Rifan Financindo Berjangka.
Sumber : NewsMaker
No comments:
Post a Comment