Sunday, January 3, 2021

Tips Nego Gaji Biar Tak Rugi

Rupiah-Melemah-Tipis-Atas-Dolar

Rifanfinancindo - Biasanya, proses final dalam sebuah wawancara kerja adalah negosiasi gaji. Hal ini menjadi cukup sulit karena kamu sebagai pelamar memastikan ingin mendapat gaji sesuai dengan kemampuan dan belum tentu perusahaan bisa mengabulkannya.  

Kamu tentu harus memastikan nominal gaji yang diajukan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan setara dengan beban pekerjaan yang dijalani.

Nah, di tengah pandemi seperti sekarang ini, melakukan negosiasi gaji bukanlah hal yang mudah. Di satu sisi, nominal gaji yang terlalu tinggi membuatmu tidak diterima. Namun, di sisi lain, nominal gaji yang terlalu rendah juga akan membuatmu sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga :

Selama pandemi Covid-19, banyak orang kehilangan pekerjaannya. Demi bisa bertahan hidup, mereka mencoba untuk melamar kerja ke berbagai perusahaan dengan sembrono, tanpa mempertimbangkan benefit serta gaji yang seharusnya diterima sebagai hak mereka.

Ketika kamu mengabaikan negosiasi gaji, kamu mungkin bisa mendapat pekerjaan sesuai harapanmu. Akan tetapi, ketika mulai bekerja nantinya, kamu akan merasa berat untuk menjalaninya karena beban pekerjaan kamu bisa saja tidak sesuai dengan gaji yang didapat.

Karena itu, walaupun kamu sangat memerlukan suatu pekerjaan, jangan terburu-buru menerima tawaran pekerjaan bila gaji yang didapat tidak mampu menutupi kebutuhan harianmu.

Jangan lupa, sebagai karyawan kamu memiliki hak untuk menerima gaji dan benefit yang sesuai dengan beban kerja yang telah dikeluarkan.

Situasi di tempat kerja selama pandemi mungkin berbeda dengan biasanya. Untuk bernegosiasi pun, kamu memerlukan trik yang berbeda. Berikut ini tips yang bisa kamu coba dalam negosiasi gaji dikutip dari Swara, Senin (4/1/2021):

Tentukan besaran gaji yang diinginkan sebelum wawancara
Sebelum memulai sesi wawancara, sebaiknya kamu sudah menetapkan terlebih dahulu kisaran gaji yang kamu inginkan. Kalau kamu sudah bekerja sebelumnya, kamu bisa menentukan kisaran dengan kenaikan 20 persen dari gaji saat ini.

Misalnya, di tempat kerja sebelumnya, gaji bulananmu sebesar Rp 10 juta. Artinya, ketika melakukan negosiasi gaji dengan tempat kerja yang baru, kamu bisa menyebutkan nominal Rp 12 juta sebagai kisaran gaji.

Kalau kamu masih baru lulus atau tidak punya pengalaman kerja sebelumnya, kamu bisa menentukan kisaran gaji dari Upah Minimum Regional (UMR).

Sebagai contoh, jika UMR di lokasi kerjamu sebesar Rp 3,2 juta, kamu bisa menentukan kisaran gaji sebesar Rp 3,5 juta.

Negosiasi Hal Lain di Luar Gaji
Terkadang, beberapa perusahaan tidak memberikan nominal gaji yang besar bagi karyawannya. Akan tetapi, mereka menyediakan berbagai macam keuntungan lainnya yang bisa dinikmati oleh para karyawan, seperti tunjangan rumah sakit, tunjangan untuk olahraga, tunjangan pelatihan, dan lain sebagainya.

Sebaiknya, ketika akan bernegosiasi, kamu bersikap terbuka untuk menerima keuntungan semacam ini. Meskipun kamu tidak mendapatkan gaji dalam jumlah besar, bila tunjangan yang kamu dapatkan cukup bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, tawaran itu patut dipertimbangkan.

Melakukan riset gaji
Salah satu kesalahan yang dilakukan menegosiasikan gaji adalah menetapkan kisaran gaji yang terlalu tinggi atau justru terlalu rendah. Sebelum menentukan kisaran gaji, kamu perlu terlebih dahulu melakukan riset untuk mengenali rata-rata gaji di industri yang akan kamu jalani.

Carilah informasi melalui internet mengenai rata-rata gaji untuk seorang karyawan yang memiliki posisi serta pengalaman kerja sama denganmu. Kamu juga bisa bertanya kepada teman dekat atau keluarga mengenai kisaran gaji mereka. Rifanfinancindo.

Sumber : Liputan 6

No comments:

Post a Comment