PT Rifan Financindo Berjangka - Bursa saham Hong Kong berakhir melemah pada hari Selasa, tertekan oleh kenaikan imbal hasil Treasury AS karena komentar hawkish dari pejabat Fed untuk kenaikan suku bunga lanjutan.
Indeks Hang Seng ditutup merosot 478,44 poin atau 2,69% dan berakhir pada level terendah dalam 11 bulan di 17.331,22.
Sementara itu, laporan dari Morgan Stanley menunjukkan dana global mengurangi kepemilikan saham mereka di Tiongkok pada bulan September, sehingga menurunkan posisi mereka di pasar ke level terendah sejak tahun 2020.
Saham Tiongkok yang terdaftar di Hong Kong anjlok hampir 4%, karena meningkatnya kekhawatiran terhadap perekonomian negara tersebut.
Semua sektor membebani indeks, dengan Zhongsheng Group menjadi kelompok yang mengalami kerugian terbesar, tenggelam sebesar 7,8%.
Penggerak terbawah lainnya adalah Zhejiang Leapmotor (-7.5%), Hansoh Pharmaceutical (-6.6%), SenseTime Group (-5.6%), Sino Biopharmaceutical (-4.6%), dan ENN Energy (-4.25%).
China Evergrande melonjak 28,1%, karena pengembang itu mungkin akan mengajukan rencana perombakan utang baru pada akhir Oktober.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Hang Seng akan mencermati hasil penutupan bursa Wall Street. Pelemahan ekonomi Tiongkok menjadi sentimen bearish bagi bursa Hong Kong. Namun perlu dicermati aksi bargain hunting memanfaatkan harga saham-saham yang telah merosot. Indeks Hang Seng diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 17.223-17.080. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 17.424-17.524. PT Rifan Financindo Berjangka.
Sumber : Vibiznews
No comments:
Post a Comment