PT Rifan Financindo Berjangka - Sebagian besar bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Kamis (25/1/2024). Hal ini seiring investor mengkaji produk domestik bruto (PDB) Korea Selatan dan respons pasar terhadap pemotongan persyaratan cadangan bank sentral China untuk pemberi pinjaman.
Dikutip dari CNBC, PDB Korea Selatan tumbuh 2,2 persen YoY pada kuartal IV dan 0,6 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, mengalahkan ekspektasi jajak pendapat Reuters yang masing-masing sebesar 2,1 persen dan 0,5 persen.
Sementara itu, Bank Sentral China atau the People’s Bank of China mengumumkan akan mengurangi jumlah dana yang wajib disimpan oleh bank-banknya sebagai cadangan awal bulan depan. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan ekonomi yang sedang kesulitan.
Persyaratan rasio cadangan untuk bank akan dipangkas sebesar 50 basis poin mulai 5 Februari yang akan sediakan modal jangka panjang sebesar 1 triliun yuan atau USD 139,8 miliar, menurut Gubernur PBOC Pan Gongsheng.
Indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong berada di posisi 16.090, lebih tinggi dari penutupan perdagangan terakhir di kisaran 15.899,87.
Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,39 persen. Indeks Nikkei 225 melemah 0,14 persen dan indeks Topix melemah tipis. Indeks Kospi Korea Selatan susut 0,42 persen dan indeks Kosdaq melemah 0,8 persen.
Di wall street, indeks S&P 500 menguat didorong kenaikan saham Netflix yang memimpin kenaikan di antara perusahaan teknologi. Saham Netflix melonjak lebih dari 10 persen setelah layanan streaming itu mencapai total pelanggan mencapai 260,8 juta.
Indeks S&P 500 menguat 0,08 persen dan mencapai level tertinggi baru sepanjang masa. Indeks Nasdaq bertambah 0,36 persen. Indeks Dow Jones turun 0,26 persen menjadi 37.806,39 yang didorong saham Verizon dan 3M. PT Rifan Financindo Berjangka.
Sumber : Liputan 6
No comments:
Post a Comment