Thursday, September 30, 2021

Wahai Pengusaha Muda, Catat 6 Tips Ini Sebelum Membangun Bisnis

 Ilustrasi pengusaha muda (iStock)

PT Rifan Financindo - Umumnya, orang menganggap usia 20-an menjadi waktu terbaik untuk memulai bisnis. Namun, anggapan tersebut sering kali memberikan tekanan kepada calon pengusaha muda.

Laporan penelitian ScienceDirect menunjukkan bahwa pengusaha muda yang mendirikan bisnis di usia 20-an memiliki rasio keberhasilan yang sama dengan pengusaha di usia 50-an.

Lebih lanjut, penelitian menemukan pengusaha muda cenderung memiliki pemahaman yang baik tentang teknologi dan tidak suka untuk mengambil risiko. Sementara itu, pengusaha yang berusia lebih tua mendapatkan keuntungan dari pengalaman, keterampilan bisnis, akses keuangan, dan jaringan dalam industri bisnis yang lebih luas.

Baca Juga :

Penelitian juga mencatat orang yang berusia 30-an sampai 40-an lebih sedikit menikmati kesuksesan dari bisnis mereka karena adanya tanggung jawab terhadap keluarga, ketidakinginan untuk mengambil risiko besar, dan rutinitas menabung untuk masa depan.

Membangun bisnis sendiri memberikan Anda kebebasan dalam menjalankan ide, menciptakan lingkungan kerja yang sehat, hingga mencari lebih banyak pendanaan dari berbagai sumber. Melansir dari Entrepreneur, Kamis (29/9/2021), berikut adalah 6 tips yang bisa diterapkan oleh pengusaha muda sebagai langkah awal sebelum membangun bisnis.

1. Lakukan Riset Terkait Ide Bisnis
Setelah mendapatkan ide bisnis, Anda harus memastikan kelayakan dari ide tersebut. Riset pasar dan melakukan penilaian terhadap pesaing bermanfaat untuk menentukan kebutuhan pelanggan, wilayah yang akan dijadikan sebagai target bisnis, hingga mengatur keuangan.

Manfaat lainnya dari sebuah riset adalah membantu untuk meningkatkan keterlibatan dengan pelanggan potensial dan menciptakan produk yang bisa memenuhi kebutuhan pelanggan. Selanjutnya, alokasi dana yang dibutuhkan juga akan menjadi lebih jelas.  

2. Tuliskan Rencana Bisnis
Saat meluncurkan bisnis, tentunya Anda memiliki beberapa target dan tujuan yang ingin dicapai. Sebuah bisnis yang sukses akan menggunakan target dan tujuan tersebut sebagai peta dalam menentukan arah gerak bisnis.

Hal terpenting yang harus dimiliki dalam rencana bisnis adalah tujuan, analisis pasar, deskripsi produk, dan analisis pesaing. Informasi tersebut membantu Anda menetapkan target yang jelas untuk setiap karyawan dan menilai pencapaian setiap bulannya.  

3. Validasi Bisnis Secara Resmi
Setelah mengembangkan ide dan mengatur semua sumber daya yang diperlukan, Anda harus memvalidasi bisnis sesuai dengan hukum yang berlaku. Kegiatan validasi yang dimaksud adalah mendaftarkan bisnis ke lembaga terkait, mengamankan lisensi dan izin yang tepat, serta mendapatkan ID pajak.

Dengan demikian, Anda bisa menjalankan bisnis tanpa hambatan. Validasi juga membantu dalam proses pengumpulan pendanaan di masa mendatang dan menciptakan ‘nama’ di industri bisnis.

4. Perhatikan Kondisi Keuangan
Mengumpulkan pendanaan merupakan tugas berat bagi seorang pengusaha pemula. Pasalnya, tawaran pinjaman dari bank dan lembaga keuangan sangat terbatas bagi bisnis baru.

Keperluan untuk menggunakan uang bisa muncul kapan saja. Oleh karena itu, Anda harus mengevaluasi kembali pihak-pihak terpercaya yang bisa memberikan pendanaan sehingga menyelamatkan kondisi keuangan saat krisis.

5. Lindungi Bisnis
Anda harus melindungi bisnis dari insiden yang tak terduga, seperti bencana alam hingga pelanggaran data dengan menggunakan asuransi. Perlindungan tersebut membantu Anda untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dalam kerangka hukum yang tepat.

6. Memasarkan Bisnis
Bisnis tidak dapat dibangun tanpa memiliki perencanaan pemasaran. Era digital membuat pemasaran dan peliputan dari media menjadi sangat penting untuk menonjolkan produk dan layanan bisnis.

Mempromosikan bisnis di media sosial dan memanfaatkan peliputan dari majalah atau media online menjadi cara terbaik untuk memasarkan bisnis secara efektif. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Wednesday, September 29, 2021

Pakar Keuangan Bocorkan 3 Kesalahan Umum yang Lulusan Baru Sering Lakukan

 Ilustrasi kata-kata, motivasi, pelajar

Rifan Financindo - Lulusan baru atau yang dikenal dengan fresh graduate adalah angkatan kerja yang baru saja ingin mengenal dunia kerja. Ada akan banyak melakukan lamaran kerja ke berbagai perusahaan sesuai bidangnya masing-masing.

Momen ini adalah kesempatan mereka untuk memiliki finansial sendiri dan mengelola keuangan untuk pertama kalinya. Tidak menjadi heran, ada beberapa lulusan baru yang melakukan kesalahan dalam pengambilan keputusan finansial.

Hal tersebut yang harus diwaspadai jika Anda merupakan lulusan baru. Apabila tidak menjaga dan mengelola keuangan dengan baik, tagihan yang dimiliki bisa menumpuk dengan cepat. Risiko untuk terjerat dengan utang pun juga semakin lebih cepat.

Baca Juga :

Ada beberapa kesalahan umum yang biasanya dilakukan lulusan baru. Para pakar keuangan membocorkan kesalahan umum tersebut agar menghindari pekerja fresh graduate lainnya melakukan kesalahan yang serupa.

Melansir laman CNBCC, Rabu (29/9/2021), berikut adalah kesalahan umum yang dilakukan dan bagaimana solusi untuk menghindari kesalahan yang sama. Yuk, disimak!

Tidak Siap dengan Pengeluaran

Biaya hidup akan bertambah dengan cepat. Hal ini penting untuk mengetahui setiap pembayaran bulanan yang Anda lakukan sehingga tidak menghabiskan uang dari hasil pendapatan Anda.

“Banyak mahasiswa yang hidup seadanya selama beberapa tahun dan berpikir bahwa semuanya akan berakhir begitu saja ketika mereka mendapatkan pekerjaan yang ‘nyata’,” ujar perencana keuangan di Cambridge Investment Research Christopher Lyman.

Hal umum yang tidak disadari adalah semua pendapatan itu bukan tambahan dan akan terserap oleh pengeluaran tambahan yang belum terbiasa. Oleh karena itu, salah satu biaya utama yang dimiliki adalah pinjaman mahasiswa.

Anda perlu menjadi tahu berapa banyak utang pinjaman mahasiswa dan berapa pembayaran bulanan yang harus dikeluarkan sehingga perencanaan finansial yang dimiliki menjadi lebih teratur,

Dengan melakukan pembayaran secara penuh dan tepat waktu, Anda dapat menghindari pembayaran keterlambatan dan penambahan bunga akibat telat membayar.

Menghabiskan uang untuk perjalanan dan kemewahan tanpa memiliki tabungan dana darurat yang memadai adalah kesalahan yang sering dilakukan orang-orang pada awal karier mereka.

Menurut direktur pelaksana Transition Planning and Guidance Niv Persaud, Anda masih dapat menikmati diri sendiri, tetapi juga memperhatikan anggaran Anda. Lyman juga menyatakan hal serupa bahwa menerapkan strategi 50/30/20.

Maksudnya, alokasikan pendapatan/upah Anda sebesar 50 persen untuk kebutuhan sewa, makanan, dan utilitas. Sebesar 20 persen digunakan untuk menabung dana pensiun, lalu 30 persen untuk digunakan pada hal-hal yang Anda inginkan.

Membeli Rumah Sebelum Anda Mampu
Ketika berbagai bank mengizinkan Anda membeli rumah dengan uang muka yang kurang dari 20 persen, banyak orang untuk didorong menjadi pemilik rumah lebih awal.

Sayangnya, menurut Lyman hal itu justru membuat Anda membayar puluhan juta jauh lebih banyak dari harga asli karena adanya penambahan bunga di setiap bulan dan tahunnya.

Contohnya adalah, katakan Anda tertarik untuk membeli rumah seharga Rp7 miliar dengan diskon 5 persen. Lalu, membayar 5 persen untuk biaya uang muka, Anda hanya mendapatkan Rp356,5 juta tanpa bunga.

Namun, jika Anda membayar uang muka sebesar Rp1,42 miliar, Anda dapat menghindari biaya bunga tambahan sebesar Rp1,06 miliar. Selisih dari harga tersebut akan membebani Anda sekitar Rp456,3 juta bunga tambahan dengan asumsi Anda membayar tingkat 2,5 persen selama 30 tahun.

Anda juga harus mempertimbangkan pengeluaran tambahan yang datang dengan membeli rumah, termasuk pajak properti, asuransi rumah, biaya pemeliharaan berkelanjutan, perabotan dan perbaikan tidak terduga.

“Jika Anda tidak memiliki pendapatan untuk mendukung cicilan biaya rumah, Anda mungkin belum siap,” jelas Persaud. Mungkin lebih baik menunggu sampai Anda memiliki pijakan keuangan yang lebih kuat.

Tidak Memahami Jumlah Take-Home Pay
Kesalahan terakhir yang sering menjadi permasalahan keuangan baru adalah membelanjakan sesuatu yang lebih dari pendapatan/penghasilan per bulan Anda karena Anda tidak dapat menghitung potongan pajak dan biaya lainnya.

Pastikan untuk membaca gaji pertama Anda dengan saksama dan memahami sebenarnya berapa banyak penghasilan yang Anda akan hasilkan. Tidak hanya itu, Anda juga perlu tahu berapa banyak Anda akan membayar pajak.

Pada karier awal Anda, kemungkinan lebih sulit untuk mendapatkan lebih banyak uang dibandingkan menurunkan pengeluaran Anda.

“Jika Anda mendapati diri menghabiskan uang lebih banyak dari yang dihasilkan, Anda mungkin perlu melakukan beberapa pemotongan,” tutup Lyman. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Tuesday, September 28, 2021

Perhatikan 10 Poin Pesan Penting dari Sederet CEO Startup Bila Ingin Bisnis Sukses

 [Fimela] Ilustrasi Business Mobile

PT Rifan - Awalnya bisnis dibangun berdasarkan ide dan investasi. Namun, untuk mengembangkan bisnis hingga menjadi sukses diperlukan keterampilan tertentu.

Dunia bisnis selalu memiliki tantangannya tersendiri. Meskipun demikian, banyak CEO yang berhasil meraih kesuksesan karena menerapkan beberapa poin penting dalam hidupnya.

Bagi pemilik bisnis yang ingin mengetahui poin penting tersebut, kesepuluh CEO perusahaan startup ini akan membagikannya, seperti yang dilansir dari Entrepreneur, Rabu (29/9/2021).

Baca Juga :

1. Jangan Mencari Rencana yang Sempurna - Marcelo de la Garza Clariond
Jangan membuang waktu untuk merencanakan bagaimana cara memulai sebuah bisnis. Carilah pelanggan potensial dan ciptakan produk yang mampu menarik perhatian.

Anda pasti akan mengubah rencana selama menjalankan bisnis. Selanjutnya, cari juga orang-orang yang memiliki pengalaman berbeda dan tertarik dengan bisnis yang sama. Jadi, Anda bisa menambahkan nilai bisnis dengan pengalaman tersebut.

2. Bangun Fondasi yang Memadai - Luis Barrios
Pastikan Anda membangun fondasi yang tepat, terutama dengan partner bisnis. Kesepakatan yang dibentuk harus jelas dalam situasi apa pun di masa mendatang.

Dengan demikian, Anda akan menghindari perselisihan dan waktu-waktu yang buruk.

3. Investasikan Kembali Pendapatan - Ruben Ariff Alatorre Bernal
Investasi sangat penting untuk pertumbuhan bisnis. Keuntungan yang diambil dari bisnis untuk membayar gaji bisa mengurangi tingkat pertumbuhan.

Oleh karena itu, miliki rencana investasi dan ketahui margin yang ditinggalkan.

4. Kelilingi Diri dengan Orang-Orang yang Lebih Tahu dari Anda - Axel Olivella Davalos
Kelilingi diri dengan orang-orang yang lebih tahu dari Anda. Jangan kehilangan fokus pada alasan mengapa Anda memulai bisnis.

Pola pikir yang kuat akan berdampak pada perkembangan bisnis di masa mendatang.

5. Sampaikan nilai - Alejandra Jeugmans
Pilih partner bisnis yang sempurna, berinovasi, dan dengarkan pelanggan. Kreativitas dan perbaikan dalam strategi keuangan merupakan bagian penting setiap harinya.

Perlu diingat bahwa bisnis yang sukses tidak harus mencapai investasi yang besar, tetapi bisnis yang mampu memberikan nilai kepada partner, pelanggan, dan karyawannya secara terus-menerus.

6. Jatuh cinta dengan Masalah yang Harus Dipecahkan - Carla Cassanello
Jangan jatuh cinta pada solusi, tetapi jatuh cinta pada masalahnya. Bahkan, ketika Anda baru mulai membangun bisnis, pikirkan hal-hal yang besar.

Buatlah rencana untuk memperbanyak pelanggan, optimalkan sumber daya, dan investasikan di tempat yang tepat.

7. Kenali Pasar Anda - Miguel Ivan Hernandez Arias
Uji ide sebanyak mungkin sesuai dengan target pasar. Semakin sedikit Anda berasumsi dalam rencana bisnis dan semakin banyak Anda bertanya kepada pelanggan, maka kemungkinan besar Anda akan berhasil.

8. Fokus pada Pertumbuhan Industri - Alan Miranda
Fokus pada pertumbuhan industri dan jual solusi sederhana untuk sebuah masalah. Anda harus memiliki tim penjualan yang kuat, kegiatan operasional dan keuangan yang disiplin, serta visi jangka panjang agar bisnis berhasil.

Selain itu, penting untuk memiliki mimpi yang besar dan tetap percaya diri.

9. Cari yang Membedakan Bisnis dari Pesaing - Emmanuel PĂ©rez
Percaya pada impian Anda dan jangan menyerah. Tentukan dengan baik tujuan agar bisa mengembangkan bisnis dan cari perbedaan yang jelas antara bisnis Anda dan bisnis milik pesaing.

10. Ambil Risiko - Maria Elsy Abreu
Jika Anda menginginkan sesuatu, ambillah sebuah tindakan. Mengalami ketakutan adalah sesuatu yang normal, tetapi Anda tidak akan tahu apakah sesuatu akan berhasil atau tidak jika belum mencobanya.

Anda juga harus bersabar. Awalnya mungkin tidak berjalan seperti yang diinginkan. Namun, jika melakukan hal yang benar sebuah hasil akan didapatkan. PT Rifan.

Sumber : Liputan 6

Monday, September 27, 2021

Pilihan yang Menjanjikan, Aktuaris Jadi Profesi ‘Langka’ dan Dilirik Dunia Kerja

 Ilustrasi mahasiswa

PT Rifan Financindo Berjangka - Jika kamu adalah salah satu orang yang menyukai ilmu matematika, ekonomi, dan statistika, jangan ragu untuk melanjutkan pendidikanmu ke tingkat yang lebih tinggi lagi, seperti universitas.

Lalu cek apakah ada program studi peminatan aktuaria di universitas tersebut. Ya, aktuaria adalah salah satu program studi yang bakal mencetak orang-orang yang ahli menyelesaikan persoalan aktual dalam sebuah bisnis, khususnya yang berhubungan dengan risiko.

Profesinya dinamakan aktuaris. Nah tahukah kamu bahwa profesi ini merupakan salah satu pekerjaan dengan penghasilan tertinggi? Nggak heran jika peningkatan peminat di program aktuaria naik tiap tahunnya, mengingat kebutuhan aktuaris di Indonesia masih sangat tinggi.

Baca Juga :

Melatih Penghitungan Risiko
Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) memiliki program peminatan aktuaria yang berada dalam naungan Program Studi (Prodi) Matematika. Meskipun masih berada di lingkup Matematika, program peminatan aktuaria melatih mahasiswa menjadi seorang yang mampu memperhitungkan peluang sekaligus risiko serta dampak ke depan.

Untuk itu, mahasiswa Aktuaria Unpar dibekali berbagai mata kuliah yang berhubungan dengan lintas disiplin ilmu. Mata kuliah yang akan mahasiswa temui di antaranya Pengantar Matematika Asuransi, Matematika Asuransi, Teori Suku Bunga Lanjut, Model Survival, Teori Risiko, dan Ekonometrika Keuangan.

Dosen Program Aktuaria Unpar Felivia, MActSc, ASAI menuturkan bahwa aktuaria merupakan keahlian pengukuran dan perhitungan dampak finansial atas kejadian tak tentu di masa mendatang. Terutama yang menyangkut masalah risiko, dengan menggunakan ilmu teori peluang, ekonomi, pemrograman komputer, dan statistika.

“Aktuaria di Indonesia sebenarnya sudah ada sejak tahun 1964, yakni seiring berdirinya Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI). Namun karena kurang dipahami masyarakat, profesi Aktuaris di kalangan masyarakat belum terlalu dikenal hingga baru-baru ini gencar dipromosikan serta adanya pendirian program peminatan atau jurusan Aktuaria di beberapa kampus, termasuk Unpar. Di Unpar sendiri, Aktuaria sebenarnya sudah ada sejak tahun 2008, namun baru disahkan sebagai sebuah program peminatan pada tahun 2019 lalu,” tutur Felivia.

Kurikulum Unggul
Meski baru diresmikan sebagai program peminatan pada 2019, Aktuaria Unpar unggul jika dibandingkan universitas lain, khususnya di kalangan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Unpar, lanjut Felivia, merupakan universitas swasta pertama dan satu-satunya (hingga September 2021) yang memiliki perjanjian kerja sama penyetaraan ujian dengan PAI. Terdapat empat  mata ujian yang dapat disetarakan melalui kelulusan beberapa mata kuliah dengan standar nilai tertentu.

“Sekarang ini, banyak kampus yang menawarkan program Aktuaria. Namun mereka tidak tahu apakah kurikulum yang ditawarkan sudah cukup untuk mendidik para lulusannya menjadi seorang Aktuaris dengan kompetensi yang handal. Sejak 2008, Matematika Unpar telah mencetak Aktuaris dan berdiskusi dengan para alumni tentang aplikasi ilmu yang dipelajari dalam pekerjaan. Diskusi ini juga yang mempengaruhi kurikulum yang ada di Matematika Unpar hingga sekarang ini,” ucapnya.

Program Aktuaria yang berinduk pada Prodi Matematika yang memiliki Akreditasi "Unggul" hingga 2025 (sebelumnya akreditasi "A" sejak  2005) pun menjadi modal bagi mahasiswa dan calon mahasiswa untuk belajar lebih mendalam tentang ilmu-ilmu yang fundamental dan esensial dalam pembelajaran Aktuaria.

Kendati demikian, tentunya ada tantangan awal dalam mengikuti ujian untuk menjadi seorang Aktuaris. Dia mengatakan, saat ini terdapat tujuh ujian awal agar dapat menjadi seorang Ajun Aktuaris (ASAI).

Dengan kuliah di Unpar, seorang mahasiswa berpotensi mendapatkan empat penyetaraan mata ujian serta lulus 3 mata ujian lainnya secara mandiri agar mendapatkan dua gelar (S.Si dan ASAI) saat lulus nanti.

“Oleh karena ilmu aktuaria ini juga telah digencarkan di kalangan siswa SMA, maka mahasiswa perlu juga mengembangkan soft skill dan mengikuti internship untuk mengasah kemampuan berkomunikasi dan penyelesaian masalah,” ujarnya.

Felivia pun mengungkapkan bahwa saat ini setiap perusahaan asuransi dan dana pensiun minimal membutuhkan 1 orang Aktuaris yang telah bergelar Fellow Society of Actuaries of Indonesia (FSAI) untuk mengatur keuangan perusahaan.

Jika merujuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 71/POJK.05/2016 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, tenaga Aktuaris wajib dimiliki oleh perusahaan paling lambat 31 Desember 2017.

Menurut dia, di negara-negara maju, perusahaan besar seperti Tesla dan Uber sudah mempekerjakan Aktuaris sehingga bisa dikatakan lingkup kerja Aktuaris tidak hanya di bidang asuransi. Namun jumlah Aktuaris di Indonesia masih minim di perusahaan asuransi, sehingga tenaga aktuaris di perusahaan non-asuransi pun masih terbatas.

Peluang Kerja
Felivia pun menuturkan, seorang lulusan aktuaria memiliki peluang kerja menjanjikan. Hal ini karena masih rendahnya pesaing yang ada dibandingkan dengan profesi lainnya yang memiliki kekhususan keterampilan, yakni menyelesaikan permasalahan dengan ilmu matematika, statistika, pemrograman komputer, dan ekonomi.  

Lulusan aktuaria dapat bekerja sebagai aktuaris di perusahaan asuransi jiwa, umum, reasuransi, dana pensiun, konsultan aktuaria, lembaga pemerintah, maupun sebagai akademisi. Tidak tertutup kemungkinan aktuaris juga bekerja sebagai ahli manajemen risiko, analis keuangan, analis data, dan lainnya. karena ilmu yang dipelajari mencakup profesi-profesi tersebut.

“Masih sedikit orang yang dapat menguasai semua bidang ini dan juga tidak semua orang dapat konsisten dalam mengikuti ujian aktuaria yang ada. Aktuaris pun dikenal sebagai profesi dengan bayaran tinggi karena masih belum banyaknya orang dengan keahlian ini,” katanya.  PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Liputan 6

Sunday, September 26, 2021

Ini 6 Tips Agar Bisnis Anda Lebih Terkenal Tanpa Keluar Biaya

 Sukses Berbisnis di Usia Muda Telah Jadi Gaya Hidup, Apa Saja Kiatnya?

PT Rifan Financindo -  Eksposur sangat dibutuhkan dalam bisnis agar lebih dikenal oleh audiens. Semakin besar audiens yang melihat bisnis, semakin besar pula peluang mereka untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan.

Namun, uang yang tak sedikit juga harus dikeluarkan untuk meningkatkan eksposur tersebut melalui sejumlah strategi pemasaran. Bagi bisnis kecil yang memiliki anggaran terbatas akan berpikir dua kali saat mengeluarkan biaya besar untuk membeli eksposur tersebut.

Ada 6 tips mudah dari para pengusaha yang bisa dilakukan pemilik bisnis untuk meningkatkan eksposur tanpa harus mengeluarkan uang sepeser pun, seperti yang dikutip dari Forbes, Minggu (26/9/2021).

Baca Juga :

1. Manfaatkan Teman dan Keluarga
Mintalah teman atau keluarga untuk membagikan informasi terkait bisnis. Anda juga bisa menginformasikan mereka untuk menandai (mention) beberapa teman dalam unggahan tersebut.

Dengan demikian, Anda bisa menjangkau lebih banyak audiens. Setelah itu, Anda bisa menabung untuk menggunakan strategi pemasaran berbayar dalam menjangkau audiens yang lebih luas lagi.

2. Unggah Konten ke Situs Orang Lain
Cara ini menjadi kesempatan untuk membangun hubungan baik dengan pemilik situs sehingga mereka juga bisa mengunjungi kembali situs bisnis Anda. Selanjutnya, cara ini juga bisa menunjukkan pengetahuan Anda terkait topik tertentu sehingga menarik perhatian pemilik situs lain.

Nantinya, mereka akan mencari tahu tentang Anda sehingga ada potensi untuk melakukan kerja sama.  

3. Terhubung dengan Wartawan
Anda bisa menjangkau wartawan yang menulis berita berkaitan dengan industri bisnis Anda. Perlu diingat bahwa Anda harus menghubungi mereka dengan cara yang benar melalui e-mail atau media sosial untuk membangun hubungan.

Jangan beri tahu wartawan apabila Anda mengingkan mereka untuk menulis tentang bisnis Anda. Berikan komentar positif dan ide baru terkait artikel mereka sebelumnya.

Setelah itu, tawarkan bantuan kepada wartawan saat mereka sudah menerima ide tersebut sehingga membutuhkan sumber informasi dari Anda.

4. Fokus Membuat Konten Viral
Sesuaikan konten bisnis Anda dengan tren di media sosial. Konten viral akan sangat mudah untuk mendapatkan eksposur, tetapi untuk mencapai hal tersebut membutuhkan usaha lebih.

Saat ini, audiens sering memberikan perhatian kepada audio, filter, tarian, atau topik yang sedang hangat diperbincangkan. Oleh karena itu, Anda bisa mengadaptasi beberapa aspek tersebut ke dalam konten bisnis untuk memasarkan produk dan jasa secara kreatif.

5. Penyebaran Informasi dari Mulut ke Mulut
Anda bisa meminta bantuan dari pelanggan setia untuk menyebarkan informasi terkait bisnis Anda. Pasalnya, pelanggan setia yang selalu puas dengan produk dan jasa akan memberikan komentar positif dan pujian.

Hal ini akan sangat membantu untuk menonjolkan keunggulan dari bisnis Anda kepada calon pelanggan lainnya. Lebih lanjut, pelanggan cenderung mendengarkan testimoni dari pelanggan sebelumnya dibandingkan dengan informasi yang diberikan oleh bisnis.

6. Membuat Podcast
Anda bisa mulai membuat podcast dengan mengundang pembicara tertentu untuk membahas terkait kehidupan dan bisnis yang mereka jalankan. Sebaliknya, Anda juga bisa hadir di program podcast mereka.

Jadi, Anda bisa memanfaatkan eksposur yang dimiliki oleh orang lain untuk menjangkau lebih banyak audiens yang potensial. Anda harus memberikan sesuatu yang berharga kepada audiens pembicara.  PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Tuesday, September 21, 2021

Ingin Penghasilan Tambahan? Simak 4 Tips Jitu Mulai Pekerjaan Sampingan

 Ilustrasi pria sukses

Rifan Financindo - Pekerjaan sampingan menjadi jalan yang tepat bagi yang ingin mencari penghasilan tambahan. Namun, memulai pekerjaan sampingan memiliki tantangan tersendiri karena Anda masih harus fokus kepada pekerjaan utama.

Seorang pekerja di Amerika, Jennifer Shealey mengaku memiliki dua pekerjaan paruh waktu (part time) untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, ia juga harus menjalankan pekerjaan sampingannya dengan menawarkan layanan pemasaran digital di Fiverr, sebuah marketplace yang menyediakan jasa freelance.

Baca Juga :

Melansir dari CNBC, Rabu (22/9/2021), Shealey berkata, “Pada dasarnya, saya menghasilkan lebih banyak di Fiverr dibandingkan dengan dua pekerjaan lainnya."

Sejak bergabung dengan Fiverr pada 2014, Shealey sudah memiliki pendapatan lebih dari USD 366 ribu (Rp 5,2 miliar).

Bagi Anda yang tertarik untuk membuat pekerjaan sampingan, berikut empat tips jitu untuk memulai pekerjaan sampingan yang sukses sambil menjalankan pekerjaan penuh waktu (full time).

1. Cari Tahu yang Disukai dan Segera Mulai
Sebelum memulai pekerjaan sampingannya pada 2014, Shealey harus menjalani pekerjaan yang tidak disukai. Hal tersebut membuatnya sadar akan pentingnya tetap setia pada passion dan tujuan.

Setelah menemukan passion, segera mulai passion tersebut. Jangan terlalu memikirkan hal-hal lainnya.

"Saya pikir itulah yang menghambat seseorang, terutama karena kita terus-menerus menggunakan media sosial dan mencari kesempurnaan. Anda tidak membutuhkan kesempurnaan. Anda hanya butuh hati dan visi,” jelas Shealey.

2. Pertimbangkan Platform untuk Freelancer
Anda bisa menganalisis platform freelancer, seperti Fiverr atau Upwork. Kedua platform tersebut akan membantu Anda untuk menemukan pelanggan dan membangun bisnis.

Richard Lambert yang menghasilkan jutaan dolar di Fiverr pada 2014 juga beralih ke platform freelancer meskipun sudah memiliki koneksi pelanggan dari pekerjaan utamanya sebagai guru.

“Saat bekerja sendiri, Anda menyadari betapa sulitnya membangun bisnis."

3. Tentukan Jadwal

Anda harus menetapkan jadwal dan mematuhinya. Tips ini akan sulit untuk pekerja penuh waktu, tetapi bisa membantu untuk mengembangkan pekerjaan sampingan.

Shealey menggunakan semua waktu kosongnya, termasuk malam hari setelah bekerja dan di akhir pekan untuk pekerjaan sampingan.

“Saya berkorban agar tidak pergi ke pesta. Saya mengatakan tidak untuk banyak hal karena ingin fokus pada Fiverr.”

Konsistensi yang dimiliki Shealey dan Lambert bisa menumbuhkan jumlah pelanggan dan menghasilkan lebih banyak pendapatan.

4. Fleksibel dengan Harga
Anda harus fleksibel dengan harga. Seiring dengan pertumbuhan bisnis, Anda juga bisa menaikkan harga yang sesuai secara perlahan.

Ketika mulai menawarkan layanan pemasaran di Fiverr, Shealey mendesain iklan Facebook untuk pelanggannya dengan harga rendah sebesar USD 5 (Rp 71 ribu).

Seiring waktu, Shealey mengubah harga jasa. Saat ini, harga yang dipatok berkisar antara USD 20 (Rp 284 ribu) hingga USD 125 (Rp 1,7 juta), tergantung pada jenis iklan dan berapa banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

Kesabaran sangat diperlukan untuk mencapai kesuksesan.

“Saya tidak akan menyerah begitu saja. Saya tidak melihat keuntungan besar dalam tiga tahun pertama dan sibuk bekerja paruh waktu, tetapi saya tidak akan berkecil hati.” Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Monday, September 20, 2021

10 Jenis Pekerjaan yang akan Paling Banyak Dicari dalam Satu Dekade Mendatang

 Ilustrasi Kerja Keras, Berjuang

PT Rifan - Selama pandemi Covid-19, banyak pekerja yang keluar dari pekerjaan. Jutaan orang di Amerika Serikat bahkan diketahui memilih untuk mengubah jalur karier mereka.

Padahal, beberapa bidang atau jenis pekerjaan diduga akan justru tumbuh pesat alias banyak dicari seiring permintaan yang tinggi.

Hal tersebut terkuak dari laporan Biro Statistik Tenaga Kerja AS atau Bureau of Labor Statistics (BLS).

Baca Juga :

Analisis terbaru dari BLS menemukan bahwa di negaranya akan terbuka 11,9 juta lowongan pekerjaan hingga 2030. Ini terutama ada di industri yang terpukul karena pandemi.

Beberapa jenis profesi akan menjadi pekerjaan paling dicari dalam dekade mendatang. Layanan bidang makanan termasuk koki dan pekerja di restoran cepat saji diproyeksikan akan menyediakan sekitar 1,5 juta lowongan pekerjaan pada 2030.

Selanjutnya, jumlah pekerjaan teknisi layanan turbin angin (wind turbine service technicians) diperkirakan akan melonjak hingga 68,2 persen.

Melansir dari CNBC, Selasa (21/9/2021), Kepala Divisi BLS Michael Wolf mengatakan minat pada energi angin dan matahari juga meningkat karena biaya pemasangan menurun. Selain itu, banyak negara juga memprioritaskan pengurangan emisi karbon.

Kemudian, masyarakat yang bekerja dari rumah secara online membuat pekerjaan analis keamanan informasi (information security analyst) dan ilmuwan data (data scientist) semakin populer.

Pasalnya, perusahaan memberikan investasi yang tinggi dalam software dan sistem sehingga pekerjaan akan lebih produktif.

Bidang Pekerjaan Lainnya
Bidang pekerjaan lainnya yang terus berkembang pesat adalah bidang kesehatan, terutama selama pandemi. Permintaan berkelanjutan bidang kesehatan di masa mendatang didorong oleh populasi yang menua (lanjut usia).

“Generasi baby boomer jauh lebih besar dari generasi sebelumnya dan mereka mulai memasuki usia 60-an dan 70-an. Kami akan melihat peningkatan besar jumlah orang yang menggunakan layanan kesehatan,” ujar Wolf.

Banyaknya lowongan pekerjaan diduga tidak akan meningkatkan partisipasi pekerja di AS seiring bertambahnya usia. Jadi, pekerja muda (berusia 16-24 tahun) akan semakin sedikit jumlahnya.

“Kami melihat lebih banyak orang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan sehingga mereka tidak masuk ke dalam angkatan kerja lebih cepat dari sebelumnya,” catat Wolf.

Wolf menambahkan, “Dulunya, orang memiliki pekerjaan paruh waktu saat masih duduk di bangku SMA atau perguruan tinggi, tetapi sekarang lebih banyak yang memutuskan untuk menjadi pelajar saja."

Meskipun proyeksi jangka panjangnya cukup menjanjikan, pasar kerja di AS menghadapi tantangan yang lebih mendesak karena lonjakan kasus COVID-19 mengganggu pemulihan ekonomi.

BLS melaporkan bahwa bulan Agustus, AS hanya menambahkan sekitar 235 ribu pekerja baru. Jumlah tersebut lebih sedikit dari prediksi para ekonom sebesar 720 ribu. PT Rifan.

Sumber : Liputan 6

Sunday, September 19, 2021

Ingin Pensiun Jadi Shopaholic? Begini Caranya

 Ilustrasi belanja

PT Rifan Financindo Berjangka - Melakukan kebiasaan belanja secara impulsif atau shopaholic menjadi perilaku yang cukup mengkhawatirkan bagi sebagian orang. Adanya kemunculan pandemi COVID-19 yang membuat beberapa orang menghadapi masalah keuangan, hal ini dianggap menjadi serius.

Belanja secara impulsif tidak membuat sesuatu menjadi lebih sederhana. Menurut Real Financial Progress BMO Harris Bank, sekitar 42 persen konsumen menjawab mereka memperburuk kondisi finansial dengan melakukan pembelian impulsif dan menambah jumlah utang.

Kemudian, setengah dari responden yang terlibat menjawab uang yang digunakan seringkali dihabiskan di atas batas normal dibanding seharusnya. Hal tersebut membuat adanya kenaikan sebanyak 45 persen dalam survei bank bulan April 2021 lalu.

Baca Juga :

Utang dari kartu kredit pun turut meningkat seiring berjalannya waktu. Adapun menurut data Federal Reserve terbaru, konsumen tercatat telah menghabiskan USD 130 miliar (Rp1.854 triliun) yang terjadi pada rentang waktu April 2020 (USD 1 triliun) hingga Januari 2021 (USD 961 miliar).

“Yang menjadi bagian tersulit dari perencanaan finansial adalah mengelola anggaran dan membuat arus kas menjadi surplus (bertambah),” jelas perencana keuangan dan pendiri Switchback Financial Michael Kelly kepada CNBC, Minggu (19/09/2021).

Solusi Cegah Kebiasaan Impulsif
Pengeluaran impuls dianggap Kelly sebagai salah satu hambatan terbesar dalam melakukan perputaran arus kas. Apabila Anda termasuk orang yang memiliki kebiasaan tersebut dengan utang yang menumpuk, ada beberapa cara yang dapat dijadikan solusi.

Pertama, penasehat finansial Parsec Financial Judson Meinhart menyarankan untuk membuat anggaran dengan tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai. “Apapun itu tulis. Ada dapat lebih mungkin bertindak sesuai tujuan bila menuliskannya,” tambah Meinhart.

Kedua, simpan uang tersebut untuk ditabung agar dapat mencapai target atau tujuan dari apa yang sudah Anda rencanakan sehingga pengeluaran yang dikeluarkan dapat diminimalisasikan.

“Jika Anda dapat mengurangi pembelian impulsif, taruh lebih banyak uang di rekening khusus tabungan untuk mencapai tujuan. Lalu, simpan lebih sedikit sebagai sisanya untuk berbelanja,” papar Meinhart.

Sebenarnya akan lebih baik jika Anda juga memikirkan alasan dari Anda melakukan kebiasaan belanja secara impulsif. Hal tersebut akan mempermudah Anda untuk menemukan akar masalah dari kebiasaan buruk tersebut.

“Seringkali pembelian dilakukan bukan karena Anda punya keinginan yang kuat, tetapi hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan emosional atau penghilang stres saja,” tambah Kelly.

Tujuan yang Lebih Terarah
Hal yang serupa juga disampaikan Kelly terkait kebiasan buruk saat berbelanja. Hanya saja, kali ini Anda diminta untuk menulis nilai-nilai apa saya yang Anda miliki dan selaraskan dengan tujuan belanja Anda, apakah hal tersebut sesuai/tidak.

Janji yang Anda miliki jangan sampai dilupakan, alihkan pikiran untuk tidak menjadikan kegiatan berbelanja sebagai penghilang stres.

“Tinggalkan item keranjang belanja digital Anda setidaknya seharian penuh,” ujar pendiri Pavilion Planning Jessica Goedtel.

Dorongan untuk memiliki keinginan tersebut akan datang terus menerus. Namun, biarkan hasrat tersebut dingin perlahan agar pikiran Anda lebih jernih dan mampu menentukan apakah Anda benar-benar memerlukan barang tersebut atau tidak.

Goedtel juga menegaskan untuk tidak mudah tergiur dengan potongan-potongan harga yang diberikan seperti ‘SALE 50%”. Nantinya, hal tersebut akan mempersulit Anda sendiri dalam melakukan pembelian darurat atau yang tidak direncanakan.

“Jangan simpan aplikasi kartu kredit di gawai Anda. Lakukan pembeliuan dengan kartu debit yang diintegrasi dengan rekening giro yang telah dialokasikan untuk pengeluaran bulanan Anda,” tutup Meinhart. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Liputan 6

Thursday, September 16, 2021

Terbelit Utang Kartu Kredit, Begini Lho Caranya Biar Cepat Lunas

Cara Agar Bisa Bayar Hutang Kredit dengan Cepat

PT Rifan Financindo - Jika Anda adalah orang yang sering menggunakan kartu kredit untuk kebutuhan sehari-hari sehingga jadi utang bertumpuk, melunasinya mungkin sebenarnya jauh lebih mudah dari apa yang dibayangkan. Kuncinya dengan mengembangkan rencana yang baik dan terus konsisten.

Berikut 4 strategi dari Bank of America, yang bisa membantu Anda melunasi utang kartu kredit, seperti melansir bettermoneyhabit.bankofamerica, Rabu (16/12/2020).

1. Bayar Satu Per Satu
Apakah kamu memiliki saldo di lebih dari satu kartu? Jika memang begitu kondisinya, Bank of America menyarankan untuk selalu pastikan membayar minimum dari setiap kartu.

Baca Juga :

Setelah itu fokus membayar kartu kredit satu per satu. Anda bisa menentukan mana kartu yang akan jadi prioritas terlebih dahulu dengan mengikuti dua cara ini:

- Periksa suku bunga di laporan keuangan dan lihat kartu mana yang mempunyai tingkat bunga tertinggi, jika sudah tahu prioritaskan kartu tersebut terlebih dahulu.

- Selesaikan pembayaran dengan saldo terkecil terlebih dahulu, setelah itu ambil uang yang dibayarkan untuk utang tersebut. Lalu gunakan untuk membayar saldo terkecil lainnya.

2. Membayar Lebih dari Minimum
Selalu lihat laporan kredit. Jika Anda membayar saldo minimum pada kartu kredit tertentu, maka akan memakan waktu jauh lebih lama untuk melunasi tagihan yang ada.

Jadi jika Anda membayar lebih dari jumlah minimum, maka bunga yang akan dibayar akan jauh lebih sedikit.

Perusahaan kartu kredit biasanya diharuskan untuk membuat bagian ini di dalam laporan mutasinya, sehingga melihatnya bisa membantu pembayaran tagihan ke depannya.

3. Menggabungkan Utang
Bank of America, menyatakan bahwa dengan mengkonsolidasi utang, maka kamu bisa menggabungkan saldo berbunga tinggi menjadi satu dengan suku bunga yang jauh lebih rendah.

Dengan begitu pun, seseorang bisa membayar tagihan utangnya jauh lebih cepat. Berikut ini adalah dua cara umum untuk mengkonsoldasi uutang:

- Manfaatkan tingkat transfer saldo rendah untuk memindahkan utang dari kartu berbunga tinggi.

Ketahuilah bahwa biaya transfer saldo seringkali 3–5 persen, tetapi simpanan dari tingkat bunga yang lebih rendah seringkali lebih besar daripada biaya transfer. Selalu pertimbangkan hal itu ketika mempertimbangkan pilihan ini.

- Jika mempunyai ekuitas di rumah, maka hal itu bisa digunakan untuk membayar utang dari kartu kredit.

Bank of America menilai, biasanya jalur kredit dari ekuitas rumah jauh lebih rendah dari apa yang dikenakan di kartu kredit masing-masing individu.

4. Memprioritaskan Ulang Budget
Mulailah dengan memberikan kategori kepada pengeluaran masing-masing, misalnya: belanjaan transportasi, perumahan, dan hiburan. Dengan begitu laporan mutasi kredit bisa menjadi alat yang berguna.

Jika sudah mengetahui kategori pengeluaran terbesar Anda, maka carilah cara untuk memotongnya. Kemudian ambil uang yang telah kamu sisihkan dan terapkan untuk membayar tagihan utang. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

 

Wednesday, September 15, 2021

Mau Bisnis Tembus Pasar Global? Simak 4 Tips Ini

 Kata-Kata tentang Bisnis

Rifan Financindo - Keterikatan antara satu negara dan lainnya sangat berhubungan akibat pesatnya perkembangan teknologi dan pembangunan infrastruktur yang serba modern.

Adapun berbagai bisnis yang sukses karena menerapkan peralihan digital untuk memanfaatkan daya beli di pasar internasional.

Melansir dari Forbes, Kamis (16/9/2021), beberapa perusahaan yang terkenal banyak yang melakukan pengembangan sampai ke luar negeri melalui proyek penerjemahan. Maksudnya, bertujuan untuk memberikan wawasan yang lebih luas sebelum menentukan strategis transisi.

Baca Juga :

Namun, yang seringkali menjadi pertanyaan pengusaha/pebisnis adalah bagaimana mengakses pasar luar negeri, apa saja yang harus dilakukan, dan berbagai pertanyaan lainnya.

Oleh karena itu, ada 4 tips/cara bagi Anda untuk dapat memperluas wilayah jangkauan Anda. Simak penjelasan ini.

1. Berbicara menggunakan bahasa yang digunakan audiens
Menggunakan bahasa yang sama dapat mempermudah menaklukan pasar luar negeri. Ada banyak pengguna internet yang masih belum fasih menggunakan Bahasa Inggris.

Lagipula, memasarkan produk kepada audiens yang tidak mengerti bahasa Anda sama sekali adalah hal yang disayangkan. Kemampuan audiens memahami informasi tentang produk Anda punya dampak yang besar terhadap keputusan pembelian konsumen.

Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki tim yang bisa menguasai multibahasa agar saat menghadapi audiens, tim dan perusahaan dapat memahami bagaimana karakteristik dari audiens dan pasar tersebut.

2. Buat merek Anda terlihat lokal
Selain mampu menerjemahkan produk Anda sesuai dengan target pasar luar negeri, kepekaan akan budaya dalam memproyeksikan produk Anda juga terpenting. Hal tersebut dapat membantu perusahaan lebih mudah disukai oleh audiens secara global.

Ditambah, akan ada keterlibatan secara langsung dari pelanggan. Langkah-langkah yang mungkin bisa dilakukan adalah menyesuaikan artikel/produk aplikasi bisnis dengan penggunaan regional, menyesuaikan presentasi perusahaan dengan nuansa budaya lokal, dan menggabungkan visualisasi produk dengan konteks budaya lokal.

Untuk beberapa kasus, publikasi terkait promosi produk atau tampilan situs web di luar negeri mungkin harus terlihat berbeda.

3. Libatkan ahli/profesional di bidang lokal
Pahami bagaimana produk lokal Anda dipasarkan. Hindari kesalahan dengan profesional yang bekerja di luar jangkauan Anda atau seseorang yang memiliki latar budaya yang berbeda.

Solusi yang bisa ditawarkan adalah mempertimbangkan merekrut ahli lokal. Mereka adalah orang-orang yang dapat terlibat langsung dengan audiens lokal. Dengan begitu, perusahaan dapat menerima informasi terkait karakteristik, keluhan, dan masalah dari audiens lokal yang dapat diisi dengan kelebihan dari produk perusahaan Anda.

Tak hanya itu, latih juga ahli profesional lokal Anda tentang nilai-nilai perusahaan dan pesan yang ingin disampaikan melalui produk agar saat menjelaskan langsung ke audiens, dapat memengaruhi keputusan pembelian tersebut.

5. Pahami lebih dalam pasar luar negeri Anda
Pastikan untuk meneliti budaya lokal dan kondisi pasar yang unik, termasuk peraturan yang relevan. Lakukan observasi terlebih dahulu saat ingin menyusun ekspansi usaha untuk ke luar negeri.

Kemudian, minta beberapa tim Anda untuk menghabiskan waktu bersama penduduk setempat untuk mempelajari budaya mereka dan menjalin hubungan.

Pasar luar negeri dapat menyimpan potensi pertumbuhan yang menjanjikan bagi berbagai jenis bisnis. Namun, dibutuhkan strategi transisi yang tepat untuk berhasil memperluas jangkauan dari lokal ke global. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6