Tuesday, August 31, 2021

Ingin Dikenal Sebagai Manajer yang Sukses? Ini 10 Tipsnya

 Ilustrasi bos di kantor (istimewa)

PT Rifan Financindo - Sudah menjadi tugas seorang manajer untuk memastikan bahwa tim individu bekerja dengan kemampuan terbaiknya.

Namun untuk bisa mencapai itu, diperlukan keterampilan dan beberapa cara bisa berhasil mengatur bawahan.

Melansir dari laman magforwoman, Rabu (1/9/2021) begini tips-tips tentang cara menjadi seorang manajer yang unggul dan sukses:

Baca Juga :

1. Pelajari cara mendelegasikan dengan baik
Sebagai seorang manajer, Anda memiliki tanggung jawab untuk mengetahui siapa yang akan menjadi pilihan terbaik untuk tugas tertentu. Untuk memahaminya, perhatikan potensi dan keterbatasan masing-masing anggota dalam tim.

Ini akan membutuhkan analisis yang cermat dan pengamatan yang tajam. Cara Anda mendelegasikan hal-hal tapapun itu harus membawa yang terbaik dalam diri orang tersebut dan harus membantu mendorong tim menuju kesuksesan.

2. Pimpin dengan memberi contoh
Setiap kali memberikan pidato atau menyarankan anggota tim untuk bekerja dengan cara tertentu atau mengikuti etika kerja tertentu,pastikan bahwa Anda sendiri yang menjalankan pembicaraan terlebih dahulu.

Misalnya, Anda tidak dapat mengharapkan anggota tim tiba di kantor tepat waktu jika Anda sendiri selalu terlambat. Rekan tim akan lebih menghormati jika mereka melihat Anda mengikuti semua aturan atau cara-cara yang Anda sampaikan sendiri kepada mereka.

Hal ini akan sangat membantu dalam membangun hubungan yang sehat dengan karyawan.

3. Tahu bagaimana memotivasi tim

Sebagai seorang manajer, haruslah paham bagaimana menarik tim ketika ada tugas yang sulit di depan atau ketika tim menghadapi kemunduran.

Anda yang harus melangkah ke tugas dan mengangkat moral semua anggota tim dengan mengetahui apa yang akan membantu memotivasi mereka. Ini akan membutuhkan pemahaman mendalam tentang anggota tim dan kemampuan untuk melihat yang terbaik dari setiap anggota.

4. Berikan umpan balik yang membangun
Seorang anggota tim mungkin mengecewakan Anda pada beberapa kesempatan. Alih-alih dengan jelas menunjukkan semua kesalahan dan kekurangannya, belajarlah bagaimana memberikan umpan balik secara konstruktif.

Ini tidak hanya akan membantu orang tersebut menyadari kesalahannya tetapi juga akan memotivasi orang tersebut untuk tidak mengulangi kesalahannya. Itu juga akan membantu menjaga moral tim tetap tinggi.

5. Tahu bagaimana menjaga tim tetap bersama
Ketika memiliki sejumlah orang yang bekerja di bawah Anda sebagai sebuah tim, pasti ada beberapa bentrokan ego atau masalah pribadi di antara mereka. Ini merupakan tanggung jawab seorang pemimpin untuk mencari tahu bagaimana menjaga tim bekerja sama dengan baik.

Anda harus memahami setiap individu dan bekerja sesuai dengan itu agar tidak ada konflik dalam tim. Tak perlu dikatakan, pastikan bahwa Anda tidak bias terhadap anggota tim tertentu dan memperlakukan mereka semua sama.

Ini akan sangat membantu dalam memastikan keberhasilan tim.

6. Bertanggung jawab atas kesalahan Anda
Hanya karena menjadi seorang manajernya, bukan berarti Anda sempurna. Akan ada saatnya Anda yang membuat kesalahan dalam penilaian atau mungkin mengambil keputusan yang salah.

Jangan menghindar dari kesalahan dan ambil tanggung jawab penuh untuk itu. Sikap ini akan mengalir ke bawah dan akan menginspirasi setiap anggota tim untuk mengikutinya.

7. Tahu bagaimana berkomunikasi dengan lebih baik
Sebagai seorang manajer, sangat penting untuk menyampaikan pesan dengan jelas. Anda harus jelas saat menetapkan tujuan dan sasaran dalam menangani seluruh tim atau individu tertentu.

Jangan lupa menggunakan bahasa tubuh pula untuk bekerja. Belajar bagaimana bersikap tegas tanpa kasar atau menyinggung.

Hargai seorang anggota tim jika Ia melakukan pekerjaan dengan baik dan tahu bagaimana memberikan umpan balik yang membatasi ketika seseorang terputus-putus. Pelajari saja kapan harus mengatakan dan bagaimana mengatakan hal-hal yang ingin Anda sampaikan.

8. Tetap seimbang
Agar menjadi manajer yang sukses, sangat penting untuk tetap seimbang selama ini. Jangan biarkan kesuksesan sebuah proyek masuk ke kepala Anda dan jangan biarkan kemunduran masuk ke hati.

Hanya ketika seimbang sebagai individu, maka Anda akan dapat memberikan keadilan kepada tim dan memberi mereka jenis bimbingan yang mereka butuhkan.

9. Kesampingkan ego
Jika ingin menjadi manajer yang sukses, maka harus berusaha mengatasi ego. Berada dalam kekuasaan dapat merusak dan Anda harus sangat sadar akan perubahan yang telah dibawa oleh kekuasaan dalam diri.

Ingatlah selalu bahwa Anda tidak dilahirkan sebagai manajer dan tidak sempurna. Jika diri sendiri tidak memiliki masalah ego, maka anggota tim juga akan belajar dari Anda dan akan mencoba meniru.

10. Carilah umpan balik karyawan
Untuk terus meningkatkan diri sebagai manajer, Anda harus terbuka terhadap umpan balik dari karyawan. Terbuka untuk kritik dan saran.

Ini akan membantu dalam mendapatkan pemeriksaan realitas dan akan memberi ide-ide kreatif tentang bagaimana Anda bisa lebih efektif sebagai seorang manajer. Ini juga akan membuat anggota tim menyadari bahwa suara mereka didengar. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Monday, August 30, 2021

Terapkan 5 Gaya Hidup Hemat Berikut demi Bisa Menabung Dana Darurat

Ilustrasi keuangan

 Rifan Financindo - Memiliki tabungan untuk dana darurat akan sangat terasa manfaatnya ketika sedang menghadapi posisi terdesak. Namun, masih banyak saja orang yang belum tersadarkan.

Kebanyakan orang masih terlena untuk menghabiskan uangnya yang justru membuat dirinya boros ketimbang menabung. Gaya hidup seperti itulah yang perlu diubah.

Para ahli mengatakan, memiliki dana darurat harus menjadi tujuan utama agar bisa membantu meringankan finansial jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak terduga.

Baca Juga :

Menurut perencana keuangan bersertifikat dan CEO Oxygen Financial Ted Jenkin yang berasal dari Atlanta, jumlah idealnya tiga sampai enam bulan untuk biaya hidup. Jika bisa lebih konservatif secara finansial, mungkin bisa menyisikan selama satu tahun.

Sementara bagi yang masih boros, mulai saat ini cobalah untuk perlahan mengubah gaya hidup yang cenderung tidak baik itu.

Dikutip dari laman CNBC, Kamis (26/8/2021), berikut ini lima perubahan gaya hidup yang bisa mempermudah Anda hemat untuk dana darurat.

1. Periksa kembali kartu kredit

Setiap kartu kredit mungkin akan dikenakan biaya hingga 20 persen setiap bulannya. Jenkin mengatakan, Anda tidak perlu sampai memiliki dua hingga lebih kartu kredit kecuali jika Anda seorang pemilik bisnis.

Oleh karena itu, Jenkin menyarankan untuk kembali periksa kartu kredit. Gunakanlah kartu kredit hanya yang terpenting menurut Anda.

2. Kurangi tagihan bulanan

Ada kemungkinan jika penghematan besar-besaran dapat ditemukan dari hasil tinjauan kembali pengeluaran Anda sehari-hari. Jenkin menyarankan setiap orang harus melakukan pendekatan untuk meninjau kembali anggaran rumah tangga.

Lihatlah kembali mana tagihan yang sudah tidak diperlukan. Cobalah untuk mengubah kembali anggaran sehingga Anda bisa lebih menghemat pengeluaran. Kemudian, baru Anda bisa menabung untuk berbagai hal termasuk dana darurat.

3. Simpan uang di tempat yang aman
Jenkin mengatakan, ada banyak tempat menyimpan uang yang memiliki suku bunga rendah, tetapi tekening tabungan di bank online atau komunitas lokal merupakan tempat terbaik. Selain terbaik, tempat penyimpanan uang tersebut masih bisa diakses dengan mudah jika sewaktu-waktu Anda membutuhkannya.

4. Jual apa yang tidak digunakan
Jika ada barang yang sudah tidak digunakan, Anda bisa menjualnya. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan uang kembali. Misalnya barang elektronik yang sudah tidak digunakan, Anda dapat menjualnya di situs seperti Facebook, begitu kata Jenkin.

“Ada banyak aplikasi dan situs web yang pada dasarnya bisa menjual barang-barang Anda,” kata Jenkin. Namun, ketika ragu untuk menjualnya, Anda mungkin bisa menyewakannya.

5. Ambil pekerjaan sampingan
Menghasilkan lebih banyak uang tidak harus fokus pada penjualan barang-barang saja. Anda juga bisa memanfaatkan keahlian yang dimiliki dengan mencari pekerjaan sampingan.

Jenkin mengatakan, “Jika Anda memiliki keterampilan atau bakat, cobalah untuk mencari penghasilan tambahan sehingga dapat membangun cadangan uang tunai.” Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Sunday, August 29, 2021

Hindari 4 Kebiasaan Ini Jika Ingin Sukses

 4 Tips Mengatur Keuangan Rumah Tangga Setelah Punya Anak

PT Rifan - Semua orang tentu ingin sukses, banyak orang yang telah sukses dengan caranya masing-masing. Ada yang sukses sebagai pengusaha, pemain video games yang menghasilkan uang, dan masih banyak lagi.

Namun, di masa sekarang ini orang-orang menginginkan kesuksesan secara instan. Padahal sukses adalah apa yang terjadi dari waktu ke waktu sebagai hasil dari kesabaran, tekad, dan fokus. Kemenangan kecil membangun untuk yang lebih besar.

Dikutip dari laman entrepreneur.com, Minggu (29/8/2021), jika Anda ingin sukses jangan lakukan 4 kebiasaan ini:

1. Mengabaikan Kesejahteraan Anda
Praktik cukup tidur dan makan dengan baik atau dengan kata lain merawat diri sendiri adalah salah satu pilar untuk mencapai kesuksesan.

Baca Juga :

Jangan terlalu banyak begadang, karena kurang tidur sangat menghambat kemampuan kognitif Anda, dengan satu penelitian menemukan bahwa mereka yang hanya tidur 4,5 jam per malam seringkali lebih mudah marah dan membuat keputusan yang lebih buruk daripada mereka yang cukup istirahat.

Terlalu sibuk untuk tidur berjalan beriringan dengan terlalu sibuk untuk makan enak dan terlalu sibuk untuk berolahraga. Begitu Anda mulai membuat alasan, akan sangat sulit untuk kembali ke jalur semula. Kurangnya disiplin itu mungkin juga bukan pertanda baik bagi bisnis Anda.

2. Terlalu Banyak Membandingkan
Jangan terlalu banyak membandingkan diri sendiri dengan orang lain, karena kesuksesan setiap orang itu berbeda. Memang sesekali boleh membandingkan diri untuk memotivasi Anda mencapai tujuan.

Tapi jika terus berfokus pada keberhasilan yang dirasakan orang lain juga membuat Anda terbuka pada keraguan diri dan pemikiran negatif, yang keduanya bisa berakibat fatal bagi kesuksesan.

Hal yang sama berlaku untuk mencari persetujuan dari orang lain. Ya, masukan dari luar bisa sangat membantu untuk mendapatkan kejelasan visi Anda, atau melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda.

Tetapi meminta kritik yang membangun tidak sama dengan membutuhkan validasi terus-menerus dari orang lain. Tidak semua orang akan memahami tujuan Anda, dan tidak apa-apa. Miliki kepercayaan diri untuk memilih jalan Anda sendiri dan tetap konsisten.

3. Mencoba Melakukan Semuanya
Jangan memaksakan diri mencoba melakukan semua pekerjaan sendiri. Anda tidak bisa melakukan semuanya sendiri. Membagi perhatian Anda di antara terlalu banyak aktivitas berarti Anda tidak mungkin melakukan salah satu dari mereka dengan baik.

Gagal mendelegasikan juga berarti Anda menghabiskan energi berharga untuk hal-hal yang bahkan tidak Anda nikmati. Dan ketika Anda menyerahkan tugas kepada orang lain, biarkan mereka melakukannya dengan cara mereka.

4. Kehilangan Tujuan
Terkadang terasa seperti menjalankan usaha berarti hanya memadamkan satu api demi satu. Namun, penting untuk tidak terlalu terjebak dalam kehidupan sehari-hari sehingga Anda melupakan tujuan jangka panjang Anda.

Mengapa? Karena memiliki visi yang jelas membuat Anda tidak terlalu memikirkan kemunduran kecil. Rintangan memang membuat frustasi, apapun yang terjadi, tetapi melihat gambaran yang lebih besar membuatnya lebih mudah untuk menempatkannya dalam perspektif.

Kegagalan akan terjadi, tetapi itu bukan alasan untuk menyerah. Orang-orang dengan pemikiran jangka panjang memandang kegagalan mereka sebagai pelajaran, dan belajar darinya di lain waktu. Karena kesuksesan bukanlah apa yang Anda temukan di ujung jalan, itu adalah jalannya. PT Rifan.

Sumber : Liputan 6

Thursday, August 26, 2021

5 Tips Sebelum Menggelar Wawancara Kerja Virtual buat Perekrut, Perhatikan Ya!

Ilustrasi wawancara online (Foto: blog.zoom.us)

PT Rifan Financindo Berjangka -  Wawancara kerja yang dilakukan secara virtual menjadi tantangan yang baru. Peralihan yang serba digital ini tidak memungkinkan setiap pelamar kerja untuk datang mengantre bersama pelamar lainnya untuk melakukan wawancara.

Perubahan yang mengubah segalanya membuat pertanyaan baru muncul dalam benar banyak orang. Menunggu pengumuman pendaftaran pekerja baru adalah hal yang ditunggu-tunggu, mengingat kondisi pandemi saat ini membuat sebagian orang kehilangan pekerjaan.

Namun, semenjak pemberlakuan vaksinasi COVID-19, beberapa perusahaan mulai kembali beroperasi dengan membatasi jumlah karyawan yang masuk.

Baca Juga :

Beberapa pemimpin tetap memutuskan memilih bekerja langsung karena ketidaksesuaian pekerjaan yang harus dilakukan secara online.

Meskipun kegiatan dan aktivitas rutin seperti rapat dijalankan secara ritual, terdapat batasan dan ketidakmampuan untuk membuat koneksi seperti saat bertatap muka secara langsung. Oleh karena itu, tidak sedikit pelamar yang sudah melakukan wawancara secara virtual.

Mungkin hal ini dapat menguntungkan perusahaan dan pelamar kerja karena menghemat biaya transportasi dan akses yang lebih besar dibandingkan sebelumnya.

Tenaga yang dikeluarkan pun menjadi lebih sedikit karena perasaan gugup saat melamar bisa lebih dikontrol.

Untuk menemukan tips dan langkah-langkah yang harus dipersiapkan sebelum wawancara, Raines?perusahaan konsultan pencapaian dan kepemimpinan eksekutif? mewawancarai pelamar yang melakukan wawancara dengan Zoom ataupun Microsoft Teams.

Wawancara telah dilakukan selama 18 bulan terakhir untuk menemukan dan menentukan bakat dan kepemimpinan guna mendorong transformasi bari.

Melansir dari Forbes, Jumat (27/8/2021), berikut adalah tips yang dapat dilakukan untuk wawancara kerja secara virtual.

Tujuan Wawancara
Keuntungan dari melakukan wawancara secara virtual adalah harus memiliki kemampuan untuk melihat kandidat lebih cepat dibanding sebelumnya.

Jika Anda hanya dapat mewawancarai sebanyak 40 orang saja untuk satu posisi, tidak berarti Anda harus melakukannya.

Kemudian, jangan membuat jadwal yang secara berurutan untuk menghindari interaksi antar pelamar. Buat jeda antara 10-15 menit sebelum wawancara untuk mengkaji kembali surat lamaran yang dikumpulkan beserta pilihan posisi kerja.

Kedua, siapkan pertanyaan yang sesuai agar Anda dapat mengetahui bagaimana pola pikir dari calon pekerja. Setelah itu, kembali alokasikan waktu untuk mencatat poin penting atau skor tertentu untuk menilai setiap pelamar.

Hal yang menjadi catatan adalah semakin Anda menunggu untuk melakukan pencatatan, semakin besar kebingungan yang akan dirasakan untuk memilih kandidat. Informasi detail dan penting nantinya dapat terabaikan.

Coba Samakan Kedudukan
Apabila wawancara salah satu pelamar dilakukan melalui telepon, lalu giliran selanjutnya coba lakukan secara video call, hasil wawancara yang sudah selesai dapat dievaluasi secara berbeda.

Awalnya mungkin sulit untuk mewawancarai setiap kandidat dengan cara yang sama, tetapi solusi yang bisa ditawarkan bisa dengan menetapkan standar sebanyak mungkin untuk mengurangi bias. Misalnya, bias kedekatan orang-orang terdekat.

Saran lainnya adalah mengembangkan pertanyaan wawancara terstruktur yang telah ditentukan sebelumnya.

Kemudian, buat skala penilaian yang jelas dan konsisten agar dapat digunakan oleh seluruh tim wawancara saat menilai pelamar kerja dari segi kualifikasi dan jawaban yang diberikan.

Ketiga, pastikan setiap informasi yang diterima, baik negatif maupun positif dapat diterima secara objektif. Jangan hanya mengatakan calon pekerja terlihat lesu atau membosankan saja, tetapi berikan alasan-alasan konkret beserta bukti.

Keempat, apabila memungkinkan, hindari lakukan evaluasi kelompok terhadap kandidat sampai seluruh tim wawancara selesai melakukan wawancara. Tujuannya agar sistem penilaian yang diberikan bisa lebih netral.

Hindari Gangguan/Distraksi
Singkirkan segala gangguan atau distraksi yang dapat memecah fokus Anda. Umumnya, setiap orang mudah tergoda dan terlena dengan keadaan sekitar, seperti memerika surel, mengecek notifikasi gawai, dan sebagainya.

Sebaiknya hindari hal-hal seperti itu agar informasi dan data yang Anda terima saat melakukan wawancara bisa lebih mendalam dan bermakna sehingga dapat terlibat dalam diskusi yang substantif saat memilih pelamar kerja.
 

Pertahankan Energi Anda
Seperti yang diketahui dan dialami oleh semua orang, peralihan kegiatan yang serba daring ini lebih jauh melelahkan dibandingkan beraktivitas secara langsung. Ruang gerak yang terbatas dengan segudang pekerjaan membuat kita pun sebagai pegawai/karyawan hingga pejabat tinggi sekalipun kelelahan.

Oleh karena itu, saat melakukan wawancara jarak jauh, buatlah jeda antar wawancara dengan melakukan peregangan, mengambil camilan, minum air, dan sebagainya selama beberapa menit. Agar saat kembali melakukan wawancara pada giliran selanjutnya, energi Anda sudah lebih bertambah dibandingkan sebelumnya.

Jangan Hapus Pelamar Kerja Hanya Karena Latar Belakang
Tidak semua pelamar kerja memiliki ruang kerja yang khusus untuk bekerja dan hal tersebut tidak bisa dipaksakan kepada seluruh pelamar kerja. Oleh karena itu, hindari memberikan penilaian pada aspek-aspek tersebut,

Anda dapat lebih berfokus pada hal-hal yang mengacu pada intrusi sosial ekonomi. Lagi pula orang yang diwawancarai secara tidak langsung menunjukkan tempat pribadinya kepada tim perekrut kerja sehingga hal tersebut tidak bisa dimasukkan dalam aspek penilaian.

Jadilah pemimpin yang berempati dan memiliki pengertian serta toleransi di saat situasi seperti ini.  PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Liputan 6

Wednesday, August 25, 2021

Perjuangan Cinta Butuh Uang, Apa yang Harus Dilakukan Agar Bisa Bertahan?

Perjuangan Cinta Butuh Uang, Apa yang Harus Dilakukan Agar Bisa Bertahan?


PT Rifan Financindo Berjangka - Perjuangan cinta tidak hanya membutuhkan kata-kata, semangat dan tekad, tapi juga butuh uang. Namun memiliki uang saja tidak cukup, kita juga harus pandai dalam mengelolanya. Terlebih bila dua sejoli memutuskan untuk menikah dan berumah tangga, banyak sekali hal yang harus diperjuangkan dan dipersiapkan agar hidup bisa lebih makmur dan sejahtera.

Lalu, apa sajakah yang harus dipahami dalam mengelola keuangan baik sebelum menikah maupun saat sudah berumah tangga. Yulius Ardi, Wealth Management Head, PT Bank Danamon Indonesia Tbk siap memberikan jawaban untuk kamu

Melalui Talkshow 650 Menit Beraksi dan Kolaborasi yang digelar dalam rangka HUT ke-65 PT Bank Danamon Indonesia, Tbk, Yulius Ardi berbagi sejumlah tips dan trik seputar manajemen keuangan hingga kiat-kiat berinvestasi bagi pemula.

Baca Juga :

Pentingnya Financial Management
Yulius Ardi mengatakan bahwa financial management sangat penting dimiliki oleh setiap orang. Bukan hanya bagi mereka yang sudah menikah, tapi juga untuk orang yang belum menikah.

"Kenapa? Karena setiap orang memiliki tujuan. Misalnya satu tahun lagi mau jalan-jalan atau tiga tahun lagi mau beli rumah. Jadi pengelolaan keuangan itu penting dan bisa ditanamkan mulai dari sekarang. Setelah menikah akan jauh lebih penting lagi. Sebelumnya hanya memikirkan diri sendiri, setelah menikah jadi ada dua pemikiran berbeda. Dengan pikiran berbeda itu, kita berpikir cara menyelaraskan dua hal itu menjadi satu tujuan," ujar Yulius.

Soal anggapan bahwa perjuangan cinta butuh uang, Yulius sepakat dengan hal tersebut. "Di tengah kata perjuangan itu ada uang. Jadi kita tidak hanya bisa berjuang dengan mengucap "I Love You". Gimana caranya kita bisa mempertahankan, caranya berjuang bersama-sama dan dalam berjuang itu ada yang harus dikeluarkan, yaitu uang," tuturnya.

Menurut Yulius, dalam pengelolaan keuangan penting untuk menyeimbangkan antara tujuan pribadi, keluarga, dan lifestyle.

"Kalau sudah punya pasangan, perencanaan keuangan harus dibicarakan secara terbuka. Sehingga tujuan/prioritas dari dua orang (menikah) bisa tercapai," ujarnya.

Hal Mendasar Saat Mengelola Uang
Dijelaskan oleh Yulius, hal mendasar yang harus dipahami setiap orang dalam mengelola keuangan adalah mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan.

"Kalau sudah tahu kebutuhan, kita bisa memilah-milah, mana pengeluaran yang penting dan tidak penting. Dari situ, dibandingkan dengan pemasukan kita. Jangan sampai besar pasak daripada tiang," jelasnya.

Di sisi lain, Yulius mengingatkan agar ada porsi uang untuk ditabung atau diinvestasikan. Salah satu tujuannya adalah untuk menghadapi situasi yang darurat, seperti pandemi yang terjadi sekarang ini.

"Kita harus punya dana darurat, Kita tentu tidak mau kalau suatu hari nanti kekurangan uang sehingga sampai harus meminjam," imbuhnya.

Selain memahami kebutuhan dan keinginan, hal mendasar lain yang perlu dipahami adalah memiliki target yang jelas.

"Manajemen keuangan yang baik itu harus menentukan tujuan keuangan yang jelas. Misalnya saya mau uang yang banyak, itu kurang jelas. Seharusnya, saya ingin mempersiapkan DP rumah misalnya sebesar Rp200 juta dari harga rumah Rp1 miliar dalam 5 tahun lagi.

Pikirkan berapa besar dana yang harus diinvestasikan. Kira-kira profil investasinya seperti apa, produk investasi yang tepat apa, dan gimana cara investasinya supaya tujuan bisa tercapai.

"Intinya harus punya target yang jelas," tegasnya.

Cara Menentukan Investasi yang Cocok
Menurut Yulius, setidaknya ada tiga hal yang perlu dilakukan untuk menentukan investasi yang cocok dan tepat bagi setiap orang.

1. Investasi Waktu
Pelajari jenis investasi dan risikonya. Sekarang ini investasi banyak macam, mulai dari investasi saham, obligasi, reksadana, forex, kripto, dan lain sebagainya.

2. Cek dan Ricek
Investasi ini terdaftar atau tidak? Jangan sampai terjebak investasi abal-abal. Apalagi investasi karena ikut-ikutan, tanpa belajar dan akhirnya terjebak.

3. Hindari Investasi yang Bikin Kita Tidak Bisa Tidur
Jangan sampai karena investasi kita gak bisa tidur. Cari investasi yang profil risikonya bisa kita terima. Karena risiko setiap investasi itu berbeda-beda. Cari investasi yang cocok dengan profil investasi kita sendiri. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Liputan 6

Tuesday, August 24, 2021

7 Cara Sederhana Bantu Pangkas Pengeluaran Tidak Perlu

4 Tips Mengatur Keuangan Rumah Tangga Setelah Punya Anak

PT Rifan Financindo - Mengendalikan keuangan dengan bijak mungkin akan sedikit sulit dilakukan. Sebab, beberapa orang memang masih sulit untuk menabung. Sebaliknya, masih banyak orang yang justru berbelanja secara impulsif. Padahal, hal itu bukan sikap yang baik.

Generasi milenial pun mungkin masih banyak yang mencari tahu bagaimana caranya untuk berhemat. Sebetulnya setiap orang bisa saja menghemat dengan salah satu kuncinya yaitu mengurangi penganggaran. Cara ini cenderung lebih baik dibanding mengambil sebagian besar anggaran sekaligus.

Dikutip dari laman The Balance, Rabu (25/8/2021), berikut ini 7 cara sederhana yang efektif untuk mengurangi pengeluaran sehingga bisa meningkatkan tabungan.

Baca Juga :

 1. Masukkan bonus ke tabungan
Bagi sebagian orang mungkin terbiasa menaruh uang sembarang, seperti di saku, selipan dompet atau kasur, di bawah meja, dan sebagainya.

Ketika sedang membereskan itu semua, Anda mungkin akan menemukannya. Ibarat harta karun, menemukan uang seperti itu adalah hal yang menyenangkan. Simpanlah uang tersebut ketika Anda menemukannya. Bukan justru menjajakannya.

Selain hal itu, mungkin Anda juga mendapat bonus dari perusahaan. Alih-alih menyimpan uang tunai dari bonus tersebut di saku, lebih baik segera taruh ke dalam rekening untuk ditabung.

Sama halnya dengan ketika mengalami kenaikan gaji tahunan. Anda juga bisa menyimpan uang tersebut di dalam tabungan.

2. Membuat makanan di rumah
Setiap pegawai pasti akan merasa lelah dan butuh asupan makanan untuk kembali meningkatkan energinya.

Daripada setiap hari membeli makanan, alangkah lebih baik memasaknya di rumah. Bawalah bekal setiap Anda bekerja. Jangan salah, cara ini pun cukup membantu Anda untuk berhemat. Jika Anda terbiasa makan di luar, cobalah untuk mulai mengurangi kebiasaan tersebut.

Hal yang sama berlaku untuk pembelian secangkir kopi. Meskipun memang pengeluarannya tidak terlalu besar, tetapi jika membeli kopi setiap hari pun akan menguras dompet. Ingatlah, dengan memotong pengeluaran kecil seperti ini juga dapat membantu Anda berhemat.

3. Buat daftar belanjaan sebelum ke toko
Selanjutnya, coba buatlah daftar belanjaan terlebih dahulu sebelum Anda pergi ke toko atau swalayan. Sebab jika tidak membuat daftar, Anda mungkin akan tergoda untuk membeli sesuatu yang sebetulnya tidak penting atau bahkan tidak dibutuhkan.

Selain itu, cara ini juga bisa dilakukan jika Anda sering lupa ketika sedang membeli kebutuhan. Sebuah daftar kecil belanjaan ini akan membantu Anda ketika membeli kebutuhan sekaligus mengurangi pengeluaran yang tidak penting.

4. Menetapkan batas belanja
Selain membuat daftar belanjaan, Anda juga perlu menetapkan batasan ketika berbelanja. Biasakanlah untuk menghindari membeli barang secara impulsif. Cobalah untuk kembali meninjau segala pengeluaran yang paling dibutuhkan.

Anda bisa membuat daftar kebutuhan mulai dari yang terpenting hingga masukan daftar keinginan Anda. Jika Anda ingin membeli suatu barang yang lebih mahal, jangan langsung membelinya.

Tunggulah 2-3 hari. Jika dalam waktu itu Anda sudah tidak menginginkannya, berarti itu hanya sekadar keinginan Anda, bukan karena Anda butuh.

Jangan lupa ketika Anda berbelanja online, manfaatkanlah kupon belanja. Hal ini tentu agar Anda bisa menghemat pengeluaran.

5. Periksa lemari dan jual barang yang sudah tidak diperlukan
Sesekali Anda harus memeriksa lemari dan mengeluarkan barang-barang yang sekiranya sudah tidak diperlukan. Bukan untuk dibuang, tetapi Anda bisa menghasilkan uang dari barang tersebut.

Namun, barangnya pun tentu yang masih layak. Sebab, Anda bisa memanfaatkan barang tersebut untuk dijual kembali. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan uang untuk kemudian ditabung.

6. Batalkan tagihan yang tidak diperlukan
Jika memiliki tagihan, seperti gym, tetapi Anda sudah tidak lagi melakukannya, batalkanlah tagihan tersebut. Hal yang sama ketika Anda memiliki tagihan Netflix.

Karena mungkin Anda sibuk sehingga tidak sempat menonton film, Anda bisa membatalkannya lebih dulu. Memangkas biaya tagihan seperti ini juga bisa membantu Anda untuk berhemat.

7. Menggunakan aplikasi penganggaran

Terakhir, Anda bisa menggunakan aplikasi penganggaran untuk membantu mengontrol segala pengeluaran Anda. Ada aplikasi yang bisa membantu Anda menetapkan batasan.

Beberapa aplikasi dapat membantu Anda melacak pengeluaran, baik harian, mingguan, atau bulanan. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Monday, August 23, 2021

Ketahui 7 Rahasia buat Jadi Jutawan di Usia Muda

Jutawan

 Rifan Financindo - Banyak orang bekerja keras semasa hidupnya. Menabung, berhemat, dan berharap menjadi seorang jutawan ketika mencapai masa pensiun.

Tapi di samping itu, ada pula seseorang yang berambisi ingin menjadi jutawan sebelum usianya 30 tahun. Bagaimana bisa?

Harapan dan impian itu bisa saja terwujud asalkan memiliki tekad yang kuat dan harus bekerja keras. Sebetulnya itu saja tidak cukup.

Baca Juga :

Ada rahasia lain di balik itu semua dan tentunya bukan soal keberuntungan saja. Sebelumnya seorang jutawan pasti melakukan hal-hal yang luar biasa hingga akhirnya keinginannya itu terwujud.

Dikutip dari laman Enterpreneur, Selasa (24/08/2021), ketahuilah tujuh sikap yang dilakukan para jutawan sehingga impiannya itu dapat terwujud.

1. Bermimpi besar dan bertindak
Seorang jutawan yang berhasil mereka lebih awal memiliki rasa urgensi. Tidak ada yang bisa menghentikan ide dan hasrat mereka untuk bertindak. Sebab, seorang jutawan yang berhasil adalah mereka yang bermimpi besar dan banyak bertindak untuk mewujudkannya.

Mereka melihat dunia dalam cahaya baru dan mempelajari berbagai cara untuk bisa berbeda dan lebih baik. Kemudian, itulah yang mereka kejar hingga akhirnya keinginannya terwujud. Mereka tidak menunggu keinginannya itu terjadi dengan sendirinya. Akan tetapi mereka menangkap peluang dan mencapai tujuannya tersebut.

Tidak ada seorang jutawan muda membiarkan zona nyaman menguasai dirinya. Jika Anda ingin menjadi jutawan, jagalah ambisi agar tetap tinggi. Jika merasa ingin menunda kembali tujuan tersebut, Anda bisa sejenak coba memvisualisasikan impian besar dan tujuan akhir. Bayangkan kembali segala kemungkinan dan peluang yang menanti di depan Anda. Mulailah brainstorming untuk membantu mewujudkan keinginan Anda itu.

Perlu diketahui pula bahwa memiliki impian besar adalah langkah awal menuju kesuksesan. Oleh karena itu, Anda perlu membangun strategi untuk sampai pada kesuksesan tersebut. Teruslah bergerak maju menuju tujuan. Selain itu, ketekunan pun adalah kunci untuk mewujudkannya.

2. Terus belajar dan mencari bimbingan
Jutawan muda cenderung mengakui bahwa mereka tidak mengetahui banyak hal. Mereka sangat menghargai nilai dalam pengalaman dan hal-hal baru yang didapatkan.

Selain itu, mereka pun mengesampingkan ego dan terus ingin belajar segala cara. Hal itu dilakukan untuk mengisi kesenjangan pengetahuan diri sendiri. Di samping itu, juga untuk menghindari hal-hal yang mungkin diragukan ketika sedang berjuang.

Seorang mentor yang baik pasti akan ada untuk membimbing. Dengan berbagai wawasan dan perspektif tentang penawaran dan permintaan pasar, serta cara mengatasi pasang surut, mentor akan membantu mewujudkan impian seseorang menjadi seorang jutawan.

Pendampingan adalah salah satu elemen yang penting dalam membantu para wirausahawan muda mengatasi tantangan.

3. Intuitif dan kreatif

Para jutawan muda yang sukses sering mengandalkan intuisi dan otak rasionalnya. Mereka merasakan sesuatu dan mengikutinya berdasarkan sinyal yang diberikan oleh suara hati.

Dalam hal ini ilmu kognitif berperan untuk membuat keputusan secara tidak sadar. Situasi seperti ini lebih mengedepankan emosi dan perasaan dibanding pemahaman rasional.

Akhirnya para jutawan muda belajar memercayai momen-momen inspirasional dan mengikuti intuisi kreatifnya. Kemudian mereka bekerja untuk memecahkan masalah tersebut menjadi rencana strategis yang lebih besar.

4. Mengatur jalan sendiri dan tidak melihat ke belakang

Mereka yang meraih kesuksesan menjadi seorang jutawan muda bukan tipe orang yang dapat mengambil jalan dengan asal. Mereka mengatur jalannya sendiri dan cederung mengambil langkah yang mampu memberikan perubahan.

Para jutawan muda lebih suka mengejar impian daripada khawatir tentang apa yang orang lain pikirkan tentangnya. Bahkan mereka tegas menolak untuk membatasi diri dari tujuan orang lain.

Jutawan muda memiliki tekad yang kuat untuk menjalani hidupnya sendiri dengan aturan yang sudah dibuatnya sendiri. Mereka tidak membuang-buang waktu untuk mengkhawatirkan pendapat orang lain.

Akan tetapi bukan berarti mereka egois. Meskipun jutawan muda cenderung mandiri, mereka juga menawan dan ramah. Lagi pula, tidak mungkin menjadi orang yang sukses apalagi jutawan tanpa perlu bantuan orang lain.

5. Berkembang dalam pengetahuan
Tidak semua jutawan muda memiliki pendidikan, tetapi keinginan mereka semua sama yaitu ingin terus belajar dan mengetahui banyak hal.

Seperti pepatah mengatakan, pengetahuan adalah kekuatan. Dedikasi dan cinta belajar sangat penting ketika ingin menjadi seorang jutawan di usia berapa pun.

Jika ingin menjadi jutawan muda bahkan di bawah usia 30 tahun, buatlah kebiasaan baik. Misalnya membiasakan diri untuk membaca setidaknya 30 menit setiap harinya. Ini akan membantu meregangkan otot-otot intelektual, menjaga pikiran tetap tajam, serta mampu mendorong kreativitas dan inovasi.

Kuncinya adalah manfaatkan waktu membaca sebaik-baiknya untuk memastikan pengetahuan yang didapat itu suatu saat akan dibutuhkan. Cobalah membaca artikel, buku, atau materi lain yang dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan memberikan perspektif baru.

Ketika ingin menjadi seorang jutawan, perbarui dan pelajarilah keterampilan baru. Selain itu, penting pula untuk tetap mendapat informasi dari segala bidang terlebih yang dapat memengaruhi bidang bisnis yang sedang dijalankan. Dengan demikian, cara-cara tersebut dapat membantu menuju kesuksesan menjadi seorang jutawan.

6. Tidak menukar waktu dengan uang
Siapa pun yang ingin sukses, pahamilah istilah waktu adalah uang. Tidak akan pernah bisa menjadi jutawan jika tidak bisa mengatur waktu dengan benar. Jutawan muda memahami bahwa mereka harus fokus dan menghasilkan pendapatan yang konsisten tanpa menukar waktu dengan uang.

Secara strategis, jutawan memanfaatkan bakat, sumber daya, dan kekuatannya untuk menciptakan peluang pendapatan yang lebih dinamis. Dengan kata lain, jutawan muda cenderung menggunakan modalnya sendiri untuk menciptakan lebih banyak kekayaan.

Bahkan lebih dari itu. Mereka pun mencari berbagai aliran pendapatan. Mereka akan langsung bertindak ketika menemukan ide yang bagus. Jutawan yang sukses adalah yang tidak takut mengambil risiko yang diperhitungkan untuk membangun lebih banyak kekayaan.

7. Fokus pada kekuatan
Terakhir, para jutawan muda fokus untuk menguasai satu hal saja yang menjadi kekuatannya. Semua jutawan muda mengetahui bahwa mereka harus fokus pada kekuatan untuk kesuksesan jangka panjang.

Tidak ada orang yang berhasil dalam melakukan sesuatu yang mereka tidak tahu bagaimana cara melakukannya dengan baik. Oleh karena itu, fokuslah 100 persen pada apa yang dikuasai. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Sunday, August 22, 2021

Orangtua, Ini Cara Ajarkan Anak Bertanggung Jawab Kelola Keuangan!

 Ajari Anak Mengelola Uang Sejak Dini

PT Rifan - Anak-anak belum tahu bagaimana mengatur finansial yang cerdas ketika di sekolah. Oleh karena itu, orang tua punya peran besar untuk mengajarkannya. Sebagai dasar, setidaknya anak-anak harus mengetahui dan memahami prinsip-prinsip keuangan pribadi yang sehat agar bisa mempraktikannya dengan baik sejak dini.

Orangtua tidak hanya bertugas membesarkan dan merawat anak, tetapi juga berperan untuk mengajarkan tentang banyak hal termasuk tanggung jawab finansial ke anak-anak.

Alangkah lebih baiknya, segala hal yang perlu diajarkan kepada anak itu dimulai sejak dini. Sebab, didikan tersebut akan membantu sang anak untuk tumbuh dan berkembang menjadi dewasa dengan lebih baik.

Baca Juga :

Bahaya Tidak Mengajarkan Anak Tentang Keuangan
Ketika orangtua tidak mengajarkan tentang keuangan, mungkin akan muncul beberapa masalah yang dirasakan oleh anak-anak.

Menurut sebuah buku yang berjudul Allowances: Dollars and Sense karya Paul Lemitte, berikut ini enam bahaya jika orangtua tidak mengajarkan anak tentang keuangan, seperti dikutip dari laman The Balance, Senin (23/8/2021):

1. Ketergantungan finansial
Anak-anak bisa jadi tidak bertanggung jawab secara finansial, tidak terampil mengatur keuangan, bahkan akan bergantung kepada Anda sebagai orangtua.

2. Rusaknya perilaku
Selain memiliki ketergantungan finansial, anak-anak juga mungkin akan melakukan tindakan yang bisa merusak nilai dirinya sendiri. Mungkin anak-anak akan kecanduan harta benda atau bahkan percaya bahwa kebahagiaan bisa didapat jika anak Anda memiliki gadget atau mainan terbaru.

3. Berutang
Tidak menutup kemungkinan bahwa jika orang tua tidak mengajarkan anak tentang finansial, suatu saat ketika sudah beranjak dewasa anak Anda memiliki banyak utang.

Itu bisa terjadi karena Anda tidak mengajarkan bagaimana mengatur keuangan dengan baik, seperti menabung untuk masa depan atau menjadi konsumen yang bijak.

4. Hilang kepercayaan diri
Anak-anak mungkin merasa kurang percaya diri untuk membuat keputusan keuangan yang baik. Hal ini kemudian bisa memengaruhi bagian lain dari kehidupan sang anak.

5. Terjadi konflik keluarga
Tidak sedikit keluarga yang merasakan konflik karena faktor keuangan. Banyak sebuah keluarga yang terpecah karena perselisihan yang diakibatkan uang. Sebagai orangtua, Anda harus bisa memberikan prinsip yang kuat kepada anak untuk menghindari hal buruk ini terjadi. PT Rifan.

Sumber : Liputan 6

Thursday, August 19, 2021

4 Langkah Awal Mulai Atur Keuangan Pribadi

 Lihat Tabungan

PT Rifan Financindo Berjangka - Hidup hemat artinya mampu mengendalikan keuangan Anda, yang terkadang terasa seperti pekerjaan yang membutuhkan banyak waktu, ketika hidup sudah sibuk.

Siapa yang memiliki waktu untuk melakukan semua hal kecil untuk menghemat uang, seperti menemukan cara untuk memotong biaya pengeluaran. Beberapa dari tugas keuangan pribadi itu sering kali gagal.

Tetapi ada beberapa cara sederhana untuk mengatur pendapatan dan pengeluaran dengan cara berkontribusi pada kesuksesan finansial Anda.

Baca Juga :

Melansir dari laman the balance, Jumat (20/8/2021), panduan langkah-langkah ini akan membantu Anda menentukan kekayaan bersih, menetapkan tujuan keuangan, melacak pengeluaran, dan membantu membuat anggaran.

1. Tentukan Kekayaan Bersih
Kekayaan bersih merupakan total semua aset dikurangi kewajiban. Itu berguna untuk memberi tahu Anda banyak tentang kesehatan finansial saat ini, dan juga dapat membantu merencanakan masa depan finansial.

Kekayaan bersih adalah uang tunai yang akan Anda kantongi jika menjual semua yang dimiliki dan melunasi semua utang yang ada. Jika melihat dengan keras, jujur, dan menentukan angka sederhana ini, Anda kemudian dapat bekerja mundur untuk membuat anggaran, menetapkan tujuan keuangan, melacak pengeluaran, dan pada akhirnya dapat mengendalikan keuangan pribadi.

Setelah mengetahui berapa kekayaan bersih saat ini, biasakan untuk menghitung ulang setiap tahun atau setiap kali ada perubahan signifikan pada keuangan.

2. Tetapkan Tujuan Keuangan
Untuk mengatur keuangan, pertama-tama Anda harus memutuskan apa yang ingin dicapai. Apakah ingin menabung untuk masa pensiun, liburan, pendidikan perguruan tinggi anak, mobil baru, bahkan melunasi semua utang, atau apapun itu.

Luangkan waktu untuk mengidentifikasi tujuan keuangan Anda entah besar atau kecil, dan tulislah. Kemudian, pikirkan tentang bagaimana Anda akan mencapai tujuan tersebut.

Rencana keuangan dapat membantu bersiap-siap untuk pengeluaran besar apa pun dengan sedikit kekhawatiran. Jika meluangkan waktu untuk menanam benih demi masa depan dengan membuat rencana dengan tujuan yang jelas dan garis waktu yang spesifik, Anda akan menuai hasilnya bertahun-tahun kemudian.

3. Lacak Pengeluaran
Apakah Anda tahu berapa banyak anggaran yang dihabiskan setiap bulan? Jika tidak, sekaranglah saatnya untuk mencari tahu.

Lacak segala pengeluaran selama periode satu bulan, mengetahui ke mana uang pergi dapat membantu melukiskan gambaran yang jelas tentang kebiasaan pengeluaran Anda.

Apakah Anda menghabiskan terlalu banyak untuk hal-hal tak terduga dan tidak penting? Melihat angka-angka sulit mungkin menunjukkan bahwa hal-hal kecil benar-benar bertambah.

Pada akhir bulan, Anda harus memiliki gagasan yang lebih baik tentang di mana uang habis dan di mana Anda dapat menguranginya.

4. Buat Anggaran
Setelah menetapkan daftar tujuan keuangan dan memperhatikan kebiasaan pengeluaran, inilah saatnya untuk membuat anggaran yang mencerminkan bagaimana Anda ingin membelanjakan uang.

Untuk membuat anggaran yang efektif, mulailah dengan lembar kerja anggaran, di mana Anda akan mengumpulkan semua laporan keuangan, mencatat sumber pendapatan, membuat daftar pengeluaran bulanan, dan membuat penyesuaian untuk pengeluaran tersebut.

Kemudian, pelajarilah cara menganggarkan pengeluaran tahunan Anda dan memecahnya untuk mengembangkan rencana pengeluaran bulanan. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Liputan 6

Wednesday, August 18, 2021

Studi: Pekerja Generasi X Terancam Terjebak dalam Krisis Pengangguran Terbesar

 Ilustrasi pengangguran (sumber: iStockphoto)

PT Rifan Financindo - Pekerja Generasi X yang usianya menginjak 45 tahun ke atas memikul beban sebagai pengangguran. Krisis pengangguran ini disebabkan karena pandemi global yang telah banyak memberikan tantangan dalam pekerjaan.

Menurut laporan dari Generation, sebuah organisasi ketenagakerjaan nirlaba, adopsi digital yang terjadi secara cepat selama pandemi telah memengaruhi percepatan otomatisasi pekerjaan serta memperburuk diskriminasi usia atau ageisme yang mendasarinya. Hal ini akhirnya mempersulit seseorang untuk mendapatkan pekerjaannya.

Di samping itu, dalam sebuah studi global yang berjudul ‘Meeting the world’s midcareer challenge” menemukan bahwa pekerja tingkat pemula dan menengah antara usia 45 dan 60 tahun menghadapi peningkatan hambatan karena simpangan di antara manajer perekrut dengan keengganan para pekerja untuk mempelajari keterampilan baru.

Baca Juga :

Dikutip dari laman CNBC, Jumat (19/08/2021), CEO Generation Mona Mourshed mengatakan, “Ini adalah demografi yang benar-benar dibutuhkan dan sangat jelas bahwa begitu Anda mencapai usia tertentu, semakin sulit untuk mengakses peluang kerja.”

Berlakunya Kesalahpahaman Ageisme
Sebuah studi yang dilakukan antara Maret hingga Mei 2021 dengan mengumpulkan sebanyak 3.800 orang yang bekerja dan menganggur dari usia 18 hingga 60 tahun serta 1.404 manajer perekrut di tujuh negara.

Terlepas dari beragamnya lanskap pekerjaan internasional – dari AS, Inggris, India, hingga Italia – studi tersebut menunjukkan usia 45 hingga 60 tahun adalah kelompok pekerja yang paling diabaikan.

Memang, selama enam tahun terakhir ini, pekerja menengah telah memperlihatkan persentase pengangguran yang tinggi secara konsisten.

Di samping itu, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa manajer perekrut secara keseluruhan menganggap pekerja yang berusia 45 tahun ke atas adalah kelompok terburuk dalam hal kesiapan lamaran, kebugara, dan pengalaman.

Ada beberapa kekhawatiran yang mungkin dirasakan oleh pekerja yang lebih tua untuk mencoba teknologi baru (38%), ketidakmampuan untuk mempelajari keterampilan baru (27%), dan kesulitan dalam bekerja dengan generasi lain (21%). Meskipun memang 9 dari 10 atau 87% manajer perekrutan mengatakan bahwa pekerja yang berusia 45 ke atas sama atau lebih baik dibanding pekerja yang lebih muda.

Mourshed mengatakan, studi ini menyoroti simpangan yang mendasari permainan di tempat kerja. “Seringkali diindentikkan dalam diskriminasi usia,” katanya.

Misalnya, ada kecenderungan manajer perekrut untuk memilih pekerja dalam kelompok usia. Sementara itu, wawancara yang dilakukan setelah penyaringan CV justru dapat mempersulit kandidat untuk menunjukkan keahliannya.

Melibatkan Kembali Tenaga Kerja yang Hilang
Pelatihan dapat memberikan solusi dari masalah ini. Namun, studi tersebut memperlihatkan ketidakinginan untuk mengikuti pelatihan untuk kalangan pencari kerja yang usianya menginjak 45 tahun ke atas.

Lebih dari setengah atau sekitar 57% pencari kerja pemula dan menengah menyatakan penolakannya terhadap pelatihan. Sementara hanya 1% yang menyetujui adanya pelatihan tersebut karena berpikir pelatihan ini baik untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam mencari pekerjaan. Orang yang menyetujui mungkin pula memiliki pengalaman pendidikan yang negatif atau kurangnya program dukungan keuangan yang tersedia untuk pekerja, kata Mourshed.

Akan tetapi Mourshed menegaskan, pelatihan dapat memberikan manfaat nyata. Dalam studi tersebut, hampir tiga perempat atau sekitar 73% menunjukkan bahwa menghadiri pelaithan dapat membantu mencari posisi pekerjaan yang tepat.

Melihat hal ini, Mourshed kemudian memberikan solusi untuk perusahaan dan pemerintah yang merasa kekurangan tenaga kerja agar tetap memanfaatkan pekerja yang berusia 45 tahun ke atas.

  1. Menghubungkan program pelatihan secara langsung dengan peluang kerja. Selain itu, juga memberikan tunjangan untuk mendukung para pekerja yang berusia 45 tahun ke atas agar mereka tidak merasa ragu untuk terlibat dalam pelatihan.
  2. Mengubah praktik perekrutan untuk mengurangi potensi bias usia agar bisa menilai lebih baik para kandidat pekerja yang berusia 45 tahun ke atas. Mungkin bsia menggunakan latihan berbasis demonstrasi.
  3. Memikirkan kembali pendekatan pelatihan pemberi kerja saat ini untuk mempermudah mengisi posisi baru dengan menempatkan pekerja yang berusia di atas 45 tahun ke atas, dibandingkan mengandalkan karyawan baru.
  4. Meningkatkan data ketenagakerjaan di tingkat nasional untuk membantu organisasi pemerintah mengatasi tantangan unik dari kelompok usia tertentu.


“Mengingat tahun 2021 ini, tenaga kerja antargenerasi harus menjadi kenyataan yang ingin diwujudkan oleh setiap perusahaan,” kata Mourshed. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6