Sunday, October 31, 2021

Kenali Ciri-Ciri Pinjol Ilegal Berkedok Koperasi Simpan Pinjam

Ilustrasi pinjaman online atau pinjol. Unsplash/Benjamin Dada

PT Rifan Financindo - Sidak yang dilakukan Deputi Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi menemukan fakta paling tidak ada 20 perusahaan pinjaman online (pinjol) mencatut izin koperasi. Tentu ini hanya dari hasil sidak di satu titik saja.

Mereka menyalahgunakan izin koperasi simpan pinjam, namun tidak menjalankan ketentuan sesuai aturan misalnya hanya punya kantor virtual dan tanpa papan nama koperasi.

"Terkait pinjaman online ilegal berkedok koperasi masyarakat memang perlu berhati-hati karena memang tidak bisa dipungkiri bahwa banyak oknum yang memanfaatkan badan hukum koperasi yaitu masyarakat yang menjadi anggota untuk dimanfaatkan kemudian kepentingan tertentu," kata Ahmad dalam paparannya, Minggu (31/10/2021).

Baca Juga :

Namun yang pasti, untuk kegiatan koperasi simpan pinjam itu hanya ditujukan untuk melayani anggota. Sehingga kalau ada koperasi yang menawarkan pinjaman kepada masyarakat, tapi masyarakat yang dihubungi ini statusnya bukan sebagai anggota koperasi maka itu sudah pasti pinjol ilegal.

"Seyogyanya ditolak karena itu bisa dipastikan bahwa ini praktek yang bertentangan dengan fungsi Koperasi itu sendiri," ujarnya.

Selain itu, biasanya pinjol ilegal biasanya menawarkan pinjaman melalui media sosial WhatsApp dan sebagainya yang berkedok koperasi. Dia menegaskan, meskipun prosesnya mudah, KemenkopUKM menghimbau untuk diabaikan saja. Sebab Koperasi Simpan Pinjam yang resmi umumnya tidak boleh melayani di luar anggotanya.

Ciri-Ciri
Lebih lanjut Ahmad menjabarkan ciri-ciri pinjol ilegal berkedok Koperasi Simpan Pinjam:

1. Mengaku diawasi oleh OJK dan KemenkopUKM
"Mereka mengatakan bahwa koperasi kami di bawah pengawasan OJK, di bawah pengawasan Kementerian Koperasi lalu kadang menggunakan nama-nama koperasi tertentu yang memiliki reputasi baik," ujarnya.

Bahkan mereka juga mencantumkan identitas tertentu seperti logo kementerian atau logo OJK dan menyatakan bahwa dirinya terdaftar dan diawasi oleh lembaga pemerintah.

Menurut Ahmad sebenarnya mudah bagi masyarakat mudah untuk mengecek apakah sebuah koperasi ini memang legal atau resmi, melalui website Kemenkopukm.go.id. Dalam laman tersebut akan ditampilkan koperasi simpan pinjam mana saja yang terdaftar.

"Bisa dicek di website kami kemenkopukm.go.id dan itu kemudian sudah terlihat di sistem kita untuk melacak status daripada koperasi. Tapi lebih mudahnya lagi kalau kita sebagai masyarakat dihubungi oleh sebuah seseorang yang mengatasnamakan koperasi sementara status kita bukan anggota koperasi maka itu sudah pasti itu yang paling mendasar," tegasnya.

2. Pinjol ilegal menghubungi via medsos
Para pelaku pinjol berkedok Koperasi simpan pinjam ini umumnya mereka menyampaikan melalui WhatsApp dan beberapa media sosial seperti Instagram dan melalui brosur-brosur yang seolah-olah dapat melayani seluruh masyarakat dengan mekanisme tertentu yang mudah diakses.

"Ini tentu sekali lagi cara yang hemat kami sudah mudah ditebak bahwa praktik ini bertentangan dengan ketentuan," pungkasnya. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

 

Thursday, October 28, 2021

Bisnis dan Dagang Ternyata Berbeda, Ketahui Definisi dan Perbedaannya

 Ilustrasi Bisnis Online. Foto: Unsplash/Parker Byrd

Rifan Financindo - Kegiatan berbisnis dan berdagang sering dikaitkan karena memiliki makna dan tujuan yang sama. Namun, ternyata keduanya adalah dua hal yang berbeda. Hal tersebut yang masih belum banyak diketahui  banyak orang.

Lead Financial Trainer QM Financial Ligwina Hananto mengatakan pelaku usaha di Indonesia sendiri masih banyak yang belum mengetahui dan memahami kegiatan usaha yang dilakukan berbisnis atau berdagang.

“Saya punya pengalaman jalan-jalan ke 17 kota di seluruh Indonesia. Kejadiannya saat bertemu dengan 100 pegiat bisnis/UMKM di setiap kota. Saat ditanya mereka berdagang atau bisnis, jawaban yang didapat ‘Memang ada bedanya?’,” ujar Ligwina, Kamis (28/10/2021).

Baca Juga :

Mendapat jawaban yang cukup serupa dari seluruh pegiat bisnis yang ditemukannya, ternyata semua bisnis pada awalnya selalu diawali dengan berdagang. Hal tersebut memang menjadi tahapan yang umum. Bisnis yang dijalankan selalu dimulai dengan berdagang.

Perbedaan utamanya terletak pada pembuatan laporan keuangan. Laporan keuangan yang seharusnya ada pada setiap bisnis yang dijalankan ternyata masih sangat minim. Pelaku usaha umumnya hanya berfokus pada keuntungan dan kas yang diterima saja.

Ditemukan hanya sekitar 20 persen yang memiliki laporan terstruktur dengan mencantumkan laba/rugi, sedangkan 80 persen hanya mencatat keuangan berdasarkan saldo yang ada dalam rekening usaha saja.

“Saya punya kacamata hitam saya ambil dengan harga Rp10 ribu terus saya jual Rp30 ribu. Berarti saya untung dong Rp30 ribu? Selesai dan keuntungan itu saya pakai jajan untuk anak saya,” jelas Ligwina.

Contoh yang dipaparkan adalah bergadang. Sementara itu, bisnis ternyata membutuhkan spesifikasi yang lebih rumit sekaligus lebih terstruktur. Ligwina kembali mencontohkannya dengan menjual sebuah kacamata.

“Dalam bisnis, 20 ribu tersebut belum menjadi profit, dia baru jadi margin. Setelah itu, ada biaya marketing, bayar gaji karyawan, sewa ruko dulu, dan sebagainya. Lalu, dikurangi baru menjadi laba/rugi,” ujar Ligwina saat menjelaskan kasus keuangan dalam berbisnis.

Untuk bisa menjabarkan kondisi keuangan dalam berbisnis dibutuhkan laporan keuangan yang lebih terperinci dengan baik dan benar. “Itulah yang menjadi perbedaan antara berbisnis dan berdagang,” tegasnya.

Pilihan Pemilik Usaha dan Bisnis
Dalam menjalankan usaha, seorang pemilik usaha perlu memiliki mimpi yang besar. Permasalahan-permasalahan yang ada harus dapat dijadikan motivasi untuk terus berkembang. Usaha kecil ataupun besar memiliki tingkat usaha yang sama.

“Ketika pemilik usaha berevolusi menjadi pemilik bisnis, maka ada title baru yang dimilikinya yaitu, CEO dengan kepanjangan Chief Everything Officer,” tambah Ligwina.

Ketika hanya sekedar menjalankan usaha, penjualan yang dilakukan hanya berfokus pada kegiatan transaksi dan uang dari hasil penjualan yang didapatkan. Sementara bisnis, harus memikirkan produksi, bahan baku, resep, lalu packaging, hingga sampai ke pembeli.

Alur transaksi yang dimiliki pebisnis lebih rumit dibanding hanya sekedar menerima uang. “Jadi, masalah seorang pebisnis adalah ketika harus mengurus semuanya sendiri,” papar Ligwina.

Oleh karena itu, masalah umum yang biasanya dihadapi para perintis bisnis adalah sebagai berikut.

  • Sulit membagi waktu: sulit membedakan kehidupan personal dengan pekerjaan. Tidak jarang membawa masalah pekerjaan ke dalam rutinitas sehari-hari
  • Kurang percaya diri dan takut gagal: ketidakpercayaan diri untuk mampu bersaing di pasar
  • Kesulitan mencari karyawan yang pas
  • Bingung menentukan jalur pemasaran: ,enentukan produk yang unik, berbeda, dan bisa bertahan ke depannya
  • Kesulitan untuk menentukan harga produk


“Cara dan pola pikir yang strategis yang membedakan pebisnis dan pedagang,” ujar Ligwina. Berjalan dan berkembangnya sebuah bisnis ditentukan bagaimana sang pengusaha mengontrolnya.

Ketika Masalah Menjadi Solusi
Kepekaan dalam melihat lingkungan sekitar sangat dibutuhkan. Adanya masalah-masalah yang terjadi memberikan peluang seorang pebisnis untuk mengembangkannya menjadi bisnis. Tentunya, hal tersebut harus menjadi solusi dari permasalahan yang ada.

Pertanyaan pertama yang dimulai adalah siapa, apa, dan bagaimana. Dalam proses merencanakan masa depan bisnis, strategi yang harus dipikirkan adalah target audiens, cara dan gaya hidup dari pembeli, permasalahan yang ada, dan solusi. Semua hal harus dipikirkan secara spesifik.

Selain itu, menurut data Inventure Knowledge yang dipublikasikan oleh Yuswohady, terdapat empat perubahan perilaku konsumen yaitu, lebih banyak yang di rumah, memprioritaskan kebutuhan dasar, serba digital, dan memiliki empati yang tinggi.

Perubahan konsumen tersebut memicu adanya perubahan dari gaya penjualan produk yang ditawarkan.

“Negeri ini punya banyak masalah, orang akan banyak yang mengeluh, tetapi para pemilik bisnis justru melihat banyak kesempatan saat banyak masalah,” tambah Ligwina. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Wednesday, October 27, 2021

Puluhan Orang Kaya Inggris Kirim Surat Rela Dipajaki Demi Tolong Ekonomi Pulih

Ilustrasi miliarder (iStock)

PT Rifan - Sekelompok jutawan atau orang terkaya di Inggris memberikan surat terbuka kepada Menteri Keuangan Rishi Sunak.

Uniknya isi surat yang dikirimkan sekitar 30 orang tersebut meminta pemerinah mengenakan pajak kekayaan untuk orang-orang terkaya di negara itu. Tujuannya membantu pemulihan ekonomi dari krisis pandemi COVID-19 dan mengatasi ketimpangan ekonomi.

Mereka memahami ada tekanan besar yang dialami Departemen Keuangan untuk menangani krisis yang terjadi, sebagai akibat adanya ketimpangan, COVID-19, dan perubahan iklim.

Baca Juga :

Oleh karena itu, para jutawan menganggap golongan yang memiliki uang seperti mereka bisa memberikan kontribusi yang lebih banyak.

“Kami bangga membayar pajak untuk mengurangi ketimpangan, mendukung kepedulian sosial yang lebih kuat, mendukung National Health Service (NHS), dan memastikan bahwa kami membangun masyarakat yang lebih adil dan menjadi bagian dari green society,” tulis para jutawan di surat tersebut, melansir dari The Guardian, Rabu (27/10/2021).

Jutawan yang berasal dari berbagai industri dan latar belakang ini menginginkan agar Sunak mengatasi keimpangan ekonomi dari sistem pajak yang saat ini menempatkan beban yang sangat tidak setara kepada pekerja.

Diketahui kontribusi yang harus diberikan masyarakat sebesar 1,25 persen dari pendapatan untuk asuransi nasional akan memukul pihak-pihak yang bekerja keras. Jadi, pajak yang dikenakan untuk orang terkaya harus ditingkatkan.

Kelompok itu meminta pemerintah melihat kembali semua kebijakan yang memprioritaskan pajak kekayaan, mulai dari pemerataan keuntungan modal dengan pajak penghasilan, peninjauan pajak properti, hingga pajak kekayaan bersih.

“Biaya untuk pemulihan ekonomi tidak bisa dibebankan pada kaum muda atau mereka yang berpenghasilan rendah. Ada banyak dari kita, orang yang memiliki kekayaan, akan mendukung sistem perpajakan yang lebih progresif,” ungkap para jutawan.

Berdasarkan penelitian dari Greenwich University, pajak yang dikenakan kepada seseorang dengan kekayaan lebih dari GBP 3,6 juta (Rp 70,3 miliar) mampu menghasilkan setidaknya GBP 70 miliar (Rp 1.367 triliun) dalam setahun.

Aturan pajak tersebut mulai diperkenalkan di Argentina, Bolivia, dan Maroko untuk membantu pemulihan ekonomi. Sekitar 500 ribu orang di Norwegia membayar 0,85 persen atas aset miliknya yang bernilai di atas GBP 125 ribu (Rp 2,4 miliar).

Namun, penerapan pajak sedemikian rupa menjadi ketakutan terbesar kedua orang kaya di UK setelah COVID-19. Diketahui Perdana Menteri UK Boris Johnson dan Sunak telah menolak saran ini. PT Rifan.

Sumber : Liputan 6

Tuesday, October 26, 2021

3 Trik Negosiasi demi Memudahkan Pekerjaan

 Bersikap Arogan Saat Negosiasi Gaji

PT Rifan Financindo Berjangka - Keterampilan bernegosiasi dibutuhkan untuk menghindarkan Anda dari keputusan-keputusan yang tidak sesuai atau bahkan merugikan posisi/jabatan di dalam pekerjaan. Masa-masa sulit seperti ini dihadapi di seluruh belahan dunia akibat krisis.

Peluang untuk mempelajari keterampilan negosiasi pada percakapan yang sulit dilakukan menambah nilai baru bagi Anda.

Misalnya, dapat mampu bernegosiasi terkait kesepakatan yang ada, menyesuaikan diri dengan situasi baru, memegang prinsip untuk terhindari dari masalah.

Baca Juga :

Penasihat umum dari Kentucky State University Lisa Lang mengungkapkan bahwa percakapan sulit yang terjadi selama masa-masa sulit di tengah pandemi memberikan tantangan baru. Permasalahan kontrak, masalah gaji, mempertaruhkan jabatan/posisi dan sebagainya.

Bagi Lisa, kemampuan negosiasi memang harus diasah dan dimiliki setiap orang untuk menghadapi situasi tidak terduga. Tidak hanya itu, negosiasi yang bersifat kolaboratif dapat membalikan situasi yang mungkin berdampak baik bagi Anda.

Melansir dari Forbes, Rabu (27/10/2021), ada tiga keterampilan yang dapat menjadi fokus utama agar dapat membantu dan mempermudah Anda melakukan negosiasi dan percakapan yang sulit.

Keterampilan Tawar Menawar

1. Hindari Negosiasi Jabatan
Melakukan penawaran atas jabatan atau posisi merupakan percakapan yang bersifat tegas, spesifik, dan sesuatu yang tidak dapat dibantah. Melakukan negosiasi yang tepat untuk menunjukkan fleksibilitas Anda bisa saja terjadi.

Namun, di saat krisis seperti ono, mempertahankan posisi yang ada mungkin menjadi masalah yang sangat sulit. Kedua belah pihak terpengaruh antara satu dengan yang lainnya. Sebaliknya, tidak ada cara juga untuk memahami sejauh apa pihak lain terpengaruh oleh kata-kata kita.

Untuk menghindari hal tersebut, pastikan Anda dapat memahami perspektif dari kedua sisi saat memulai negosiasi. Ketahui terlebih dahulu hambatan dan peluang ancaman seperti apa yang akan dimiliki pihak lain.

Melalui cara tersebut, Anda berdua dapat menemukan solusi yang terbaik yang menguntungkan kedua belah pihak. Kemudian, mendistribusikan kerugian secara merata di antara keduanya.

Tidak lupa untuk memastikan kelangsungan hidup yang tidak hanya berfokus pada bisnis juga, tetapi hubungan antara Anda dan pihak lain juga di masa mendatang. Keputusan tersebut merupakan win-win solution.

2. Bangun Transparansi
Transparansi yang dimaksudkan adalah menumbuhkan rasa kepercayaan di antara kedua belah pihak. Nantinya, hal tersebut akan berdampak pada Anda untuk diberikan kesempatan menyelesaikan masalah.

Kepercayaan dapat mencegah munculnya hal-hal negatif, seperti dendam, karena ketika Anda menahan informasi yang cukup diperlukan, pihak lain pun akan melakukan hal yang serupa. Hingga akhirnya, kedua belah pihak gagal mencapai apa yang diinginkan.

Transparansi pada dasarnya memang mendorong keterbukaan, pastikan dulu Anda mendiskusikan dan menyetujuinya dengan tim. Pilah informasi seperti apa yang akan dijaga dan yang akan digunakan dalam bernegosiasi.

Berbagi informasi yang tidak proporsional akan memberikan skenario yang buruk. Jangan membuang semua informasi saat Anda memulai dan berharap mereka melakukan yang sama. Satu informasi untuk tiap informasi yang diberikan adalah negosiasi yang ideal.

3. Ciptakan Argumen yang Jelas
Ketika Anda yakin mampu untuk menyesuaikan dan memberikan brainstorming dalam memecahkan masalah, ternyata Anda bukanlah satu-satunya yang mampu memberikan konsesi tersebut.

“Semua yang Anda tawarkan harus dikaitkan dengan mendapatkan sesuatu sebagai balasannya. Itu sangat penting untuk mempertahankan posisi Anda dalam melakukan negosiasi,” jelas Lisa.

Tetaplah berpikiran terbuka. Berusaha untuk fleksibel pada setiap informasi yang diberikan pihak lain. Penyesuaian seperti itu akan membantu Anda untuk melakukan negosiasi lebih lanjut.

Jenis informasi yang diberikan akan bergantung pada bagaimana pihak lain dapat mengembangkan informasi tersebut. Oleh karena itu, setelah Anda mendapatkan persyaratan terbaik, jangan berikan jawaban komitmen apapun.

Jelaskan bahwa anda bukanlah orang yang mengambil keputusan. Tugas Anda adalah sebagai pengambil kesepakatan yang adil dan masuk akal bagi tim saja. Pertanggungjawaban itu akan dilakukan di hadapan dewan/manajemen bisa diperlukan. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Liputan 6

Monday, October 25, 2021

Simak, Cara Cepat Cek Pinjaman Online Ilegal

 Banner Infografis Pinjol Ilegal Bikin Resah dan Cara Hindari Jeratan

PT Rifan Financindo - Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Augustus 2021), lebih dari 4.800 situs pinjaman online ilegal telah muncul selama 5 tahun terakhir, dimana mereka tidak seperti fintech lending terdaftar dan berizin yang mematuhi peraturan OJK serta kode etik dari AFPI & AFTECH.

Oleh karena itu, untuk menghentikan penyelenggaraan pinjol ilegal dan menindak tegas pelaku-pelakunya.  Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) berkolaborasi dengan pemerintah telah menghadirkan www.cekfintech.id.

Ketua Umum AFTECH, Pandu Sjahrir, menjelaskan, situs tersebut memungkinkan masyarakat untuk mengetahui legal atau tidaknya suatu aplikasi pinjol, menampilkan daftar penyelenggara fintech dengan status tercatat/terdaftar/berizin dari BI dan OJK, beserta sosial media resmi mereka, serta untuk melakukan pengecekan apakah nomor rekening yang digunakan oleh pinjol terlibat dalam tindak kejahatan.

Baca Juga :

“Situs cekfintech.id ini dapat menjadi saluran bagi konsumen untuk mengenal dan mengidentifikasi pinjol ilegal, serta menjadi wadah untuk meningkatkan edukasi dan literasi mengenai fintech, khususnya fintech lending,” kata Pandu, Senin (25/10/2021).

Disamping itu, AFTECH dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) juga telah meluncurkan pedoman perilaku penyelenggara teknologi finansial di sektor jasa keuangan (termasuk khusus untuk fintech lending) yang bertanggung jawab.

Penerapan dari pedoman perilaku ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem inovasi keuangan digital yang bertanggung jawab.

Selanjutnya, sebagai wujud komitmen dan dukungan asosiasi dalam pemberantasan pinjol ilegal, serta terkait dalam rangkaian penindakan yang dilakukan oleh aparat kepolisian, per tanggal 15 Oktober 2021, AFPI telah memberhentikan keanggotaan PT. Indo Tekno Nusantara sebagai anggota pendukung (member associate) kategori agen penagihan, dikarenakan perusahaan tersebut melayani penagihan pinjol ilegal. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Sunday, October 24, 2021

3 Trik Melindungi Diri Sendiri Saat Pinjamkan Uang ke Teman atau Kerabat

 Pinjamkan Uang ke Teman? Ini 4 Aturan yang Tak Boleh Kamu Langgar

Rifan Financindo - Meminjamkan uang kepada rekan atau keluarga mungkin ada perasaan senang karena dapat membantu menolong orang lain. Namun, perlu diperhatikan untuk melindungi keuangan diri sendiri terlebih dahulu sebelum melakukan ini.

Penelitian menemukan bahwa kebiasaan meminjamkan uang kepada orang lain, tetapi tidak memperhatikan keselamatan dan jaminan dari keuangan, bisa membuat hubungan yang sudah terjadi menjadi bermasalah.

Menurut survei Bankrate yang melibatkan 2.490 responden, tercatat enam dari sepuluh orang yang pernah meminjamkan uangnya kepada kerabat hingga anggota keluarga sekali pun berharap akan dibayar kembali.

Baca Juga :

Sebaliknya, survei yang dilakukan menemukan bahwa 37 persen responden kehilangan uang setelah meminjamkannya kepada seseorang. Sementara itu, 21 persen mengatakan hubungan yang sudah dijalin dengan orang lain menjadi rusak.

Masalah keuangan adalah masalah yang cukup sensitif bagi beberapa orang. Tidak semua orang memiliki keberanian untuk menagih utang kepada orang-orang terdekat. Kemudian, muncul harapan bahwa mereka yang meminjam memiliki inisiatif untuk membayar.

Menurut analis industri Bankrate Ted Rossman, jika Anda bisa melakukannya, hindari untuk meminjamkan uang demi keselamatan uang Anda serta hubungan yang Anda miliki. Itu adalah hal penting yang tidak banyak orang ketahui.

“Tips nomor 1 saya adalah jangan lakukan itu. Meskipun sulit untuk mengatakan tidak kepada orang lain yang ingin meminta bantuan,” tambah Ted kepada Grow, Senin (25/10/2021).

Ketika Anda sepakat untuk meminjamkan uang kepada orang lain, ada sekitar sepatuh waktu yang Anda miliki tidak benar. Kebingungan Anda akan dibayar kembali atau tidak menentukan hubungan Anda ke depannya dengan orang tersebut.

Tiga Langkah Penting

Rossman membantu Anda melalui tiga langkah ini agar dapat melindungi diri dari ketidakpastian keuangan di masa mendatang akibat meminjamkan uang kepada orang lain.

1. Jika tidak mampu kehilangan, jangan pinjamkan

“Hal pertama, saya tidak akan meminjamkan uang jika saya tidak mampu untuk kehilangannya,” kata Rossman.

Apabila seseorang meminta Anda dalam jumlah tertentu dan membuat Anda berjuang untuk membayar tagihan Anda sendiri, haruslah katakan tidak. Bahkan dengan pinjaman sekalipun, segala sesuatu bisa berantakan.

Hampir tiga per empat responden dalam survei Bankrate menjawab mereka telah dibebani dengan tagihan-tagihan tidak jelas dan tidak penting ketika harus menggunakan kartu kredit, seperti tagihan makan malam yang berharap untuk dibayar kembali.

Pada masalah ini, Anda juga tidak boleh meminjamkan kartu kredit kepada siapapun. Rossman mengatakan bahwa orang yang meminjamnya, dapat membelanjakan/menggunakannya lebih banyak dan membuat Anda terjerah utang.

Ditambah, apabila Anda tidak memiliki keselamatan dan keamanan dari keuangan sendiri, hal tersebut sama saja dengan penipuan kartu kredit yang dilakukan di internet.

2. Buat kegiatan meminjam terlihat resmi

Uang yang dipinjamkan dalam jumlah besar, penting untuk membicarakan beberapa persyaratan dalam melakukan pembayaran.

Syarat tersebut diberikan oleh Lisa Marie Bobby selaku psikolog dan direktur dari Growing Self Counseling & Coaching di Boulder, Colorado.

Alih-alih mengatakan untuk peka terhadap permasalahan seperti ini. Dengan menetapkan syarat dan tanggal yang disepakati sebagai tanggal jatuh tempo dapat mempermudah Anda. Misalnya, menggunakan sistem bayar dicicil.

Kemudian, setelah sepakat pada tanggal jatuh tempo uang yang dipinjam, Anda memiliki hak untuk menagih utang tersebut dalam bentuk pesan sebulan sekali pada hari pertama bulan tersebut. Tujuannya sebagai pengingat.

Terakhir, untuk meminta pertanggungjawaban dari uang yang dipinjam, pertimbangkan lagi untuk menulis surat perjanjian. Jika Anda memutuskan  membuat dokumen formal, hal tersebut akan terkesan resmi secara hukum.

Anda bisa mencari beberapa contoh struktur surat perjanjian utang yang bisa diikuti dan lakukan tanda tangan.

3. Pahami risiko penandatanganan
Jika Anda adalah seorang cosigner pinjaman?orang yang berkewajiban untuk membayar kembali pinjaman sama, berarti sudah menjadi tanggung jawab Anda untuk mengembalikan uang yang dipinjam.

Dengan kata lain, Anda bertanggung jawab atas uang yang dipinjam apabila peminjam uang tidak membayar uang tersebut kepada Anda. Hal tersebut yang menyebabkan cosigner memiliki risiko yang tinggi.

Memang, tercatat sebesar 21 persen dari mereka yang menandatangani pinjaman dalam survei Bankrate melaporkan bahwa hubungan mereka dengan peminjam terpengaruh.

Jika diminta untuk menandatangani pinjaman, hal tersebut bisa diakibatkan karena peminjam memiliki riwayat kredit yang terbatas atau nilai kredit yang rendah. Sebanyak 45 persen responden yang menandatangani pemberian pinjaman tersebut dilakukan ke anak mereka.

Menandatangani pinjaman pelajar anak Anda untuk membantu membayar pendidikan mereka menjadi salah satu contoh Anda bersedia untuk mengambil risiko. Namun, ini adalah nilai kredit Anda yang dipertaruhkan, jadi pastikan Anda stabil secara finansial.

“Anda tetap harus berhati-hati. Percakapan yang jelas dan eksplisit dapat membuat hubungan Anda dengan anak dipertaruhkan,” jelas Bobby.

Bobby menegaskan baik Anda yang meminjamkan uang kepada seseorang atau menandatangani pinjaman, selalu tentukan ekspektasi yang jelas sebelumnya. Jika Anda tidak mau, pertimbangkan untuk memberi orang hadiah, daripada meminjamkan uang. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Thursday, October 21, 2021

Pinjol Ilegal Bakal Picu Kredit Memburuk di Masyarakat

 Banner Infografis Pinjol Ilegal Bikin Resah dan Cara Hindari Jeratan

PT Rifan - Pefindo Biro Kredit (IdScore) menilai banyak pinjaman online (pinjol) ilegal perlu menjadi perhatian bersama. Hal ini seiring pinjol ilegal belum pasti menilai perkreditan dengan informasi yang tepat.

Direktur Utama Pefindo Biro Kredit, Yohanes Abimanyu menuturkan,  sekitar 90 persen anggota fintech peer to peer (P2P) lending yang resmi berizin dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah hampir bergabung di Pefindo Biro Kredit. Fintech P2P tersebut sudah memanfaatkan informasi perkreditan dari Pefindo Biro Kredit sebelum penyaluran kredit. Ini berbeda dengan pinjol ilegal.

Baca Juga :

"Pinjol ilegal tidak terdaftar di OJK mereka belum tentu lakukan penilaian perkreditan menggunakan informasi yang tepat. Mereka perlu jadi perhatian kita bersama, peningkatan memburuk kredit masyarakat,” ujar dia dalam diskusi virtual, Kamis (21/10/2021).

Ia mengatakan, pihaknya juga mengingatkan dan meminta kepada Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama untuk memastikan penilaian atas risiko kredit lebih prudent atau hati-hati. Hal ini juga untuk mencegah lonjakan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL).

“Kita harapkan fintech yang resmi berizin OJK melakukan penilaian sebelum dilakukan penyaluran kredit dengan lebih prudent mencegah peningkatan NPL terutama fintech P2P,” kata dia. PT Rifan.

Sumber : Liputan 6

Bebas Bokek di Akhir Bulan, Intip Lagi Cara Pengelolaan Uang Ini!

 Ilustrasi bokek

PT Rifan Financindo Berjangka - Sudah tanggal 20an nih, artinya kita telah memasuki periode tanggal tua atau akhir bulan. Bagi sebagian orang pekerja maupun pelajar, akhir bulan menjadi momok yang menakutkan karena keuangan mulai menipis bahkan mungkin ada yang sampai habis. Makanya, kita pasti sering berharap tanggal gajian segera datang atau kiriman uang dari orang tua segera masuk.

Sebenarnya drama bokek di akhir bulan bisa dicegah, bila sedari awal pengeluaran diatur dengan baik. Tidak peduli seberapa besar penghasilan atau uang jajan kamu, kalau tidak mengelola dengan baik, alhasil akan cepat habis sebelum rekening terisi kembali.

Baca Juga :

Agar setiap akhir bulan bisa Bebas Bokek dan terhindar dari drama cari pinjaman atau mengirit-irit uang, kamu perlu kembali melihat cara mengelola keuangan.

1. Buat catatan pengeluaran setiap bulan
Simpel, tapi dampaknya besar sekali bagi keuangan kamu. Dengan membuat catatan pengeluaran, kamu jadi tahu dengan baik berapa pengeluaranmu, apakah semua kebutuhan pokok sudah terpenuhi atau sebaliknya. Jangan sampai jadi kelompok yang 'Besar Pasak Daripada Tiang', yang bermakna besar pengeluaran ketimbang pemasukan.

2. Cari tahu pos pengeluaran yang berlebihan

Akhir bulan jadi momen yang pas untuk introspeksi diri, mencari tahu pos pengeluaran yang berlebihan dan bikin kantong jebol bisa jadi cara jitu memastikan kamu bebas bokek. Cek apakah kamu terlalu sering belanja di luar rencana atau menghabiskan uang sehari-hari secara berlebihan.

3. Atur ulang budget
Gunakan prinsip 50-30-20 untuk mengatur keuangan bulanan kamu. Meliputi 50% pos living, 30% pos saving, dan 30% pos playing. Segala hal yang berurusan dengan jajan, perawatan, hobi, belanja dan lain-lain masukkan bagian pos playing. Sementara pos saving terkait dengan simpanan dan investasi, lalu pos living tentunya untuk membayar tagihan rutin, belanja kebutuhan pokok dan sejenisnya. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Liputan 6

Monday, October 18, 2021

Terlanjur Terjebak Fintech Ilegal? Tenang, Laporkan Lewat 3 Instansi Ini

 Banner Infografis Pinjol Ilegal Bikin Resah dan Cara Hindari Jeratan

PT Rifan Financindo - Hingga saat ini tidak sedikit masyarakat yang telah terjebak dalam kasus fintech lending abal-abal yang tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun tak perlu khawatir, masyarakat bisa segera melaporkan pinjaman online yang berstatus ilegal tersebut melalui tiga instansi.

Sebelumnya, atas tanggapan dari kasus maraknya informasi karena banyak masyarakat yang dirugikan oleh pinjol ilegal, OJK akhirnya memperkuat komitmen bersama Bank Indonesia, Kepolisian RI, Kemenkominfo, hingga Kemenkop UKM untuk memberantas pinjaman online ilegal yang bertebaran.

“Seluruh anggota SWI harus bersinergi melawan masifnya penawaran pinjaman online ilegal. Kita harus membasmi pinjaman online ilegal karena membebani dan merugikan masyarakat,” tegas Ketua Dewa Komisioner OJK Wimboh Santoso, seperti dikutip dari akun Instagram resmi OJK, Minggu (17/10/2021).

Baca Juga :

Salah satu upaya dilakukan adalah memberikan pelayanan untuk pengaduan masyarakat. Caranya dengan membuka akses pengaduan masyarakat yang bisa diajukan melalui tiga instansi.

Hal tersebut tentu bisa dilakukan bagi masyarakat yang sudah terlanjur terjebak ke dalam fitnech lending atau pinjaman online ilegal.

Berdasarkan informasi dari akun Instagram resmi OJK, masyarakat bisa melaporkan atau mengadukan kasus pinjol ilegal melalui tiga instansi. Ketiga instansi tersebut antara lain:

Cara Lapor
1. Kepolisian

Laporkan kasus pinjol ilegal ke Kepolisian untuk proses hukum. Bisa dengan dua cara:

- Kunjungi laman https://patrolisiber.id
- Kirim e-mail ke info@cyber.polri.go.id

2. Satgas Waspada Investasi (SWI)
Ajukan pengaduan ke SWI untuk pemblokiran. Caranya dengan mengirim e-mail ke waspadainvestasi@ojk.go.id.

3. Kemenkominfo
Bisa pula mengajukan adua konten ke Kemenkominfo dengan tiga cara:

- Kunjungi laman aduankonten.id
- Kirim e-mail ke aduankonten@kominfo.go.id
- Kirim pesan WhatsApp di nomor 08119224545

Ciri dan Cek Legalitas Pinjol Legal
Sebagai informasi, fintech yang tidak resmi atau ilegal biasanya memiliki ciri-ciri, seperti tidak memiliki izin resmi dari OJK, tidak memiliki alamat kantor yang jelas, meminta akses seluruh data di ponsel, dan tidak memiliki aturan pembayaran yang jelas.

Jika sudah mengetahui ciri-ciri tersebut, masyarakat bisa langsung mengajukan pengaduan melalui salah satu dari tiga instansi yang sudah disebutkan sebelumnya.

Sementara untuk mengetahui kembali legalitas fintech lending resmi, masyarakat bisa langsung menghubungi kontak resmi OJK di nomor 157 atau mengunjungi website resminya. Selain itu, juga bisa mengirim pesan WhatsApp di nomor 081157157157 atau mengirim e-mail ke konsumen@ojk.go.id. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Sunday, October 17, 2021

Boleh Dicoba, 10 Tips Jika Anda Ingin Memulai Bisnis Pakaian

 Magic of Thinking Big (David Schwartz)

Rifan Financindo - Bisnis pakaian bisa menjadi pilihan jika Anda ingin memulai sebuah usaha baru. Selain karena kebutuhan pokok yang sudah pasti selalu dicari, bisnis pakaian juga merupakan suatu hal yang cukup menantang karena desain selalu berkembang.

Namun memulai bisnis pakaian tidak selalu mudah. Ada banyak bagian yang perlu diperhatikan saat memulai, menjalankan hingga mempertahankannya. Jadi, perlu pertimbangan lagi sebelum terjun langsung di dalamnya.

Dilansir dari laman Enterpreneur, Senin (18/10/2021), berikut ini hal-hal yang perlu disiapkan saat Anda memilih bisnis pakaian untuk dijadikan usaha mencapai kesuksesan:

Baca Juga :

1. Pahami konsumen dan pesaing
Untuk memulai bisnis pakaian, Anda harus terlebih dahulu meninjau apa yang diinginkan oleh para konsumen saat ini. Misalnya meninjau apa yang sedang dicari atau gaya dan warna seperti apa yang sedang tren.

Perlu diketahui, melakukan riset itu sangat penting sebelum memulai sebuah bisnis khususnya bisnis pakaian ini. Selain memahami keinginan konsumen, juga perlu memahami bagaimana taktik dari para pesaing sejenis.

2. Buat rencana bisnis untuk merek pakaian

Hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah membuat rencana bisnis yang mencakup keuangan, model bisnis, hingga strategi pemasaran. Rencana seperti itu akan menjadi sebuah kerangka kerja untuk dilakukan ke depannya. Ingatlah bahwa memiliki tujuan jangka pendek dan panjang dalam sebuah bisnis itu penting.

3. Memilih target konsumen

Langkah ketiga yang perlu dilakukan adalah memilih target konsumen dari usaha pakaian Anda. Ini merupakan keputusan terpenting.

Sebab, akan sedikit lebih sulit mencapai kesuksesan ketika bisnis dirancang untuk memenuhi seluruh spektrum gender dibanding dikhususkan, misalnya hanya produk tersebut hanya untuk pria atau wanita. Karenanya, pilihlah target konsumen secara khusus untuk membantu Anda menciptakan identitas merek atau supaya usaha fokus terhadap suatu model bisnis.

4. Rencanakan koleksi pakaian atau aksesori

Merencanakan beragam koleksi pakaian tidak selalu menjadi hal yang mengkhawatirkan. Anda bisa memulainya dengan mencari dan membeli desain populer yang ada atau beberapa desain cetak untuk kaos. Namun perlu diingat kembali, mempertimbangkan keinginan konsumen terlebih tentang produksi desain adalah hal terpenting.

5. Temukan pemasok

Tak cukup hanya memiliki ide dan rancangan bisnis, Anda juga harus menemukan pemasok yang dapat memproduksi pakaian atau koleksi aksesori. Carilah pemasok yang bisa menyesuaikan anggaran tertentu, terjadwal, berkualitas dan berkuantitas, dan mungkin masih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

6. Tentukan nama untuk bisnis dan buat akun media sosial

Seiring membuat rancangan bisnis, jangan lupa memilih nama untuk membuat toko, baik online maupun offline, serta buatlah akun media sosial untuk promosi. Anda bisa mempromosikannya melalui media sosial, seperti TikTok atau Instagram. Hal ini adalah salah satu cara promosi yang bisa menjangkau banyak pelanggan sehingga mereka mengetahui apa yang Anda jual.

Dengan media sosial, Anda bisa mempromosikan bisnis dan memanfaatkannya untuk umpan balik para pelanggan. Oleh karena itu, ke depannya Anda bisa terbantu untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan operasional bisnis.

7. Menentukan harga untuk produk yang dijual

Poin ketujuh ini mungkin sedikit sulit dilakukan yaitu tentang penentuan harga dari produk yang akan Anda jual. Saat penentuan harga ini, Anda perlu memikirkan beberapa pertimbangan, seperti apakah nantinya bisnis akan menguntungkan dan kira-kira berapa banyak pelanggan yang bisa menerima harga tersebut sehingga nantinya banyak yang akan membeli.

8. Cari influencer atau pembuat konten menarik
Ketika terjun ke dalam dunia bisnis pakaian, Anda harus mempersiapkan diri untuk membangun hubungan dengan para influencer hingga pembuat konten menarik. Carilah seseorang yang pengikutnya sudah banyak. Sebab, mereka bisa membantu Anda untuk mempromosikan dan mengembangkan bisnis Anda.

9. Ketahui apa saja yang dibutuhkan dalam penjualan
Ini pun hal terpenting yang harus dilakukan yaitu mengetahui berapa banyak keperluan bisnis agar usaha Anda tetap bertahan. Mengingat sebuah bisnis apa pun meskipun menghasilkan keuntungan, juga memiliki risiko yang mungkin bisnis tersebut tidak akan berlanjut.

10. Mulai secara perlahan
Melakukan secara perlahan mungkin sangat ideal untuk membuka bisnis pakaian bagi para pemula. Selain biayanya rendah, Anda juga bisa meninjau kembali bagaimana bisnis akan berjalan sebelum akhirnya mengeluarkan banyak waktu dan uang.

Selain itu, Anda juga dapat menggunakan umpan balik dari para pelanggan serta reaksinya dari media sosial. Anda bisa melihat kembali bagaimana respon para pelanggan. Sebab, respon positif atau negatif itu tergantung pada apa yang Anda hasilkan. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Thursday, October 14, 2021

Tips Hindari Pinjaman Online Ilegal

 Ilustrasi pinjaman online

PT Rifan - Banyaknya kasus penipuan terkait pinjaman online (pinjol) ilegal meresahkan masyarakat. Diantara ratusan perusahaan yang menawarkan pinjaman online, ternyata hanya ada 161 fintech peer-to-peer lending yang mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Maka dari itu, masyarakat pun disarankan untuk memeriksa perusahaan pemberi pinjaman online ke OJK dahulu sebelum mengajukan aplikasi kredit atau pinjaman dana.

"Yang perlu kita edukasi ke publik adalah agar waspada, dengan tidak meminjam dengan pinjaman online yang tidak terdaftar di OJK, jangan meminjam dengan bunga yang tidak diketahui jelas, dan baiknya para peminjam tidak memberikan akses informasi pribadi," kata Ketua Bidang Hubungan Masyarakat Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Andi Taufan, dalam acara Beritasatu bertajuk Memilih Fintech Terpecaya, pada Kamis (14/10/2021).

Baca Juga :

Andi menjelaskan, masyarakat jangan hanya tergiur dengan suku bunga rendah dari kredit yang diberikan. Masyarakat harus membaca secara jelas dan rinci syarat-syarat lainnya.

Andi melanjutkan, sejauh ini sudah ada 1.350 pinjaman online ilegal yang diblokir oleh Satgas Waspada Investasi.

Dalam kesempatan itu, Kabag Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan juga membeberkan tips menghindari jasa pinjaman online ilegal.

"Sebelum menjadi nasabah, ada dua hal yang perlu diperhatikan: pertama aspek legalitas, yaitu mengecek validitas penyedia jasa pinjaman online tersebut dengan menggunakan atau mencari informasi dari web OJK. Bila ditemukan ilegal, maka baiknya langsung ditinggalkan," kata Ahmad.

"Yang kedua adalah aspek logis. Ketika penawaran-penawaran itu tidak logis, seperti menawarkan bunga yang sangat rendah, dengan tenor yang tidak jelas, maka jasa pinjaman online tersebut patut dicurigai kredibilitasnya," tambahnya. PT Rifan.

Sumber : Liputan 6