Rifan Financindo - Bisnis pakaian bisa menjadi pilihan jika Anda ingin memulai sebuah usaha baru. Selain karena kebutuhan pokok yang sudah pasti selalu dicari, bisnis pakaian juga merupakan suatu hal yang cukup menantang karena desain selalu berkembang.
Namun memulai bisnis pakaian tidak selalu mudah. Ada banyak bagian yang perlu diperhatikan saat memulai, menjalankan hingga mempertahankannya. Jadi, perlu pertimbangan lagi sebelum terjun langsung di dalamnya.
Dilansir dari laman Enterpreneur, Senin (18/10/2021), berikut ini hal-hal yang perlu disiapkan saat Anda memilih bisnis pakaian untuk dijadikan usaha mencapai kesuksesan:
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
1. Pahami konsumen dan pesaing
Untuk memulai bisnis pakaian, Anda harus terlebih dahulu meninjau apa yang diinginkan oleh para konsumen saat ini. Misalnya meninjau apa yang sedang dicari atau gaya dan warna seperti apa yang sedang tren.
Perlu diketahui, melakukan riset itu sangat penting sebelum memulai sebuah bisnis khususnya bisnis pakaian ini. Selain memahami keinginan konsumen, juga perlu memahami bagaimana taktik dari para pesaing sejenis.
2. Buat rencana bisnis untuk merek pakaian
Hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah membuat rencana bisnis yang mencakup keuangan, model bisnis, hingga strategi pemasaran. Rencana seperti itu akan menjadi sebuah kerangka kerja untuk dilakukan ke depannya. Ingatlah bahwa memiliki tujuan jangka pendek dan panjang dalam sebuah bisnis itu penting.
3. Memilih target konsumen
Langkah ketiga yang perlu dilakukan adalah memilih target konsumen dari usaha pakaian Anda. Ini merupakan keputusan terpenting.
Sebab, akan sedikit lebih sulit mencapai kesuksesan ketika bisnis dirancang untuk memenuhi seluruh spektrum gender dibanding dikhususkan, misalnya hanya produk tersebut hanya untuk pria atau wanita. Karenanya, pilihlah target konsumen secara khusus untuk membantu Anda menciptakan identitas merek atau supaya usaha fokus terhadap suatu model bisnis.
4. Rencanakan koleksi pakaian atau aksesori
Merencanakan beragam koleksi pakaian tidak selalu menjadi hal yang mengkhawatirkan. Anda bisa memulainya dengan mencari dan membeli desain populer yang ada atau beberapa desain cetak untuk kaos. Namun perlu diingat kembali, mempertimbangkan keinginan konsumen terlebih tentang produksi desain adalah hal terpenting.
5. Temukan pemasok
Tak cukup hanya memiliki ide dan rancangan bisnis, Anda juga harus menemukan pemasok yang dapat memproduksi pakaian atau koleksi aksesori. Carilah pemasok yang bisa menyesuaikan anggaran tertentu, terjadwal, berkualitas dan berkuantitas, dan mungkin masih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.
6. Tentukan nama untuk bisnis dan buat akun media sosial
Seiring membuat rancangan bisnis, jangan lupa memilih nama untuk membuat toko, baik online maupun offline, serta buatlah akun media sosial untuk promosi. Anda bisa mempromosikannya melalui media sosial, seperti TikTok atau Instagram. Hal ini adalah salah satu cara promosi yang bisa menjangkau banyak pelanggan sehingga mereka mengetahui apa yang Anda jual.
Dengan media sosial, Anda bisa mempromosikan bisnis dan memanfaatkannya untuk umpan balik para pelanggan. Oleh karena itu, ke depannya Anda bisa terbantu untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan operasional bisnis.
7. Menentukan harga untuk produk yang dijual
Poin ketujuh ini mungkin sedikit sulit dilakukan yaitu tentang penentuan harga dari produk yang akan Anda jual. Saat penentuan harga ini, Anda perlu memikirkan beberapa pertimbangan, seperti apakah nantinya bisnis akan menguntungkan dan kira-kira berapa banyak pelanggan yang bisa menerima harga tersebut sehingga nantinya banyak yang akan membeli.
8. Cari influencer atau pembuat konten menarik
Ketika terjun ke dalam dunia bisnis pakaian, Anda harus mempersiapkan diri untuk membangun hubungan dengan para influencer hingga pembuat konten menarik. Carilah seseorang yang pengikutnya sudah banyak. Sebab, mereka bisa membantu Anda untuk mempromosikan dan mengembangkan bisnis Anda.
9. Ketahui apa saja yang dibutuhkan dalam penjualan
Ini pun hal terpenting yang harus dilakukan yaitu mengetahui berapa banyak keperluan bisnis agar usaha Anda tetap bertahan. Mengingat sebuah bisnis apa pun meskipun menghasilkan keuntungan, juga memiliki risiko yang mungkin bisnis tersebut tidak akan berlanjut.
10. Mulai secara perlahan
Melakukan secara perlahan mungkin sangat ideal untuk membuka bisnis pakaian bagi para pemula. Selain biayanya rendah, Anda juga bisa meninjau kembali bagaimana bisnis akan berjalan sebelum akhirnya mengeluarkan banyak waktu dan uang.
Selain itu, Anda juga dapat menggunakan umpan balik dari para pelanggan serta reaksinya dari media sosial. Anda bisa melihat kembali bagaimana respon para pelanggan. Sebab, respon positif atau negatif itu tergantung pada apa yang Anda hasilkan. Rifan Financindo.
Sumber : Liputan 6
No comments:
Post a Comment