Tuesday, November 30, 2021

Pekerja Makin Gampang Punya Rumah Sendiri Lewat Program Ini, Yuk Ikutan

 Rumah Murah

Rifan Financindo - Pemerintah terus berupaya mengatasi permasalahan kepemilikan perumahan dengan mengeluarkan berbagai program pembiayaan perumahan, seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM), Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) dan Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA).

Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah juga mengeluarkan program Jaminan Hari Tua (JHT) dengan memberikan Manfaat Layanan Tambahan (MLT) berupa fasilitas pembiayaan perumahan.

"Sebenarnya, program MLT JHT ini telah diluncurkan sejak tahun 2016 melalui Permenaker Nomor 35 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pemberian, Persyaratan, dan Jenis Manfaat Layanan Tambahan Program Jaminan Hari Tua yang kemudian direvisi melalui Permenaker Nomor 17 Tahun 2021," kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah pada sambutan acara Akad Massal Kredit Rumah Pekerja Manfaat Layanan Tambahan (MLT) Program JHT, di Serpong Tangerang, Selasa (30/11/2021).

Baca Juga :

Menaker Ida mengatakan, dengan terbitnya Permenaker Nomor 17 Tahun 2021 ini merupakan kabar baik bagi peserta program JHT dan pemberi kerja yang diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pekerja/buruh untuk memiliki rumah serta membantu pemerintah menyediakan rumah bagi masyarakat.

Ada hal-hal baru yang diatur pada Permenaker Nomor 17 Tahun 2021. Pertama, ada penambahan penyaluran MLT melalui Bank Daerah yang tergabung dalam Asosiasi Bank Daerah (ASBANDA). Kedua, penambahan skema baru berupa novasi yaitu peserta dapat mengajukan pengalihan KPR umum menjadi KPR MLT.

Ketiga, penyesuaian suku bunga deposito sebagai dasar perhitungan suku bunga funding dan lending. "Dengan pengaturan hal-hal baru tersebut bisa memberikan kemudahan bagi pekerja/buruh yang telah menjadi peserta Program JHT untuk memiliki rumah sendiri," kata Ida Fauziyah.

Akad Massal Kredit Rumah Pekerja MLT Program JHT

Dia menyebut acara Akad Massal Kredit Rumah Pekerja MLT Program JHT merupakan momen yang istimewa.

"Saya berharap Bapak/Ibu semua dapat bercerita kepada teman-teman pekerja lainnya mengenai kemudahan dan keringanan kredit jika mengikuti Program MLT JHT ini," ucapnya.

Ida Fauziyah mengapresiasi Bank BTN yang telah berkolaborasi dengan BPJS Ketenagakerjaan yang telah mengimplementasi MLT Program JHT.

"Saya meminta kepada BPJS Ketenagakerjaan dan perbankan yang tergabung dalam HIMBARA dan ASBANDA dapat memberikan layanan terbaik bagi peserta Program JHT sekaligus membantu penyediaan perumahan bagi masyarakat," pungkas Menaker. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Monday, November 29, 2021

Cara Daftar Peserta Jaminan Kehilangan Pekerjaan

 Secara resmi Pemerintah akan mulai menerapkan Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan atau JKP pada 2022.

PT Rifan - Secara resmi Pemerintah akan mulai menerapkan Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan atau JKP pada 2022.

Perlu digarisbawahi, ada tata cara pendaftaran peserta JKP yang harus dilakukan oleh masyarakat yang ingin bergabung dalam program ini.

Sebelumnya kabar ini telah disampaikan oleh Kemenko PMK. Lebih tepatnya program JPK akan dimulai pada Februari 2021.

Baca Juga :

“Untuk tahun 2022, mulai bulan Februari 2022, pemerintah akan berikan Jaminan Kehilangan Pekerjan bagi peserta jaminan sosial,” tutur Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto dalam keterangan tertulis seperti dikutip dari laman resmi Kemenko PMK, Senin (29/11/2021).

Menurut informasi dari website BPJS Ketenagakerjaan, Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) adalah jaminan yang diberikan kepada pekerja/buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja atau PHK. Jaminan tersebut bisa berupa manfaat uang tunai, akses informasi pasar kerja, hingga pelatihan kerja.

Sementara itu, adanya program yang telah Pemerintah buat ini tentunya memiliki tujuan. Adapun tujuan dari JKP adalah untuk mempertahankan derajat kehidupan yang layak pada saat pekerja atau buruh kehilangan pekerjaan.

Dengan begitu, pekerja atau buruh dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak saat terjadinya risiko akibat PHK seraya berusaha mendapatkan pekerjaan kembali.

Lantas apa itu Jaminan Kehilangan Pekerjaan?
Di samping itu, layaknya program Pemerintah lain, JKP pun memiliki beberapa syarat bagi masyarakat yang ingin mengikuti. Program ini hanya diperuntukkan bagi penerima upah, seperti pekerja kantoran dan buruh pabrik yang telah memenuhi kriteria.

Adapun kriterianya antara lain:

- WNI
- Belum mencapai usia 54 tahun
- Pekerja pada PK/BU Skala Usaha Menengah dan Besar yang sudah mengikuti 4 Program (JKK, JKM, JHT, dan JP)
- Pekerja pada PK/BU Skala Kecil dan Mikro dengan minimal ikut 3 program (JKK, JKM dan JHT)
- Terdaftar sebagai Pekerja Penerima Upah pada Badan Usaha Program JKN BPJS Kesehatan

Tata Cara Pendaftaran
Setelah mengetahui syaratnya, bagi masyarakat yang sudah memenuhi kriteria tersebut bisa langsung mendaftarkan diri untuk mengikuti progam JKP ini.

Berdasarkan informasi yang disampaikan melalui akun Instagram Kementerian Ketenagakerjaan, ada 2 tata cara pendaftaran bagi peserta JKP. Kedua tata cara tersebut untuk peserta existing dan baru.

Lebih lanjut, simak tata cara pendaftaran peserta JKP seperti dikutip dari akun Instagram @kemnaker.

Peserta existing
Untuk peserta existing, perusahaan atau pemberi kerja diwajibkan memberikan data hubungan kerja dengan pekerjanya terkait status hubungan kerja pekerjanya.

Bagi yang belum tahu, data hubungan kerja yang dimakdu itu berupa:

1. Nomor dan/atau tanggal mulai dan berakhirnya perjanjian kerja bagi pekerja PKWT.
2. Nomor dan/atau tanggal mulai perjanjian kerja atau surat pengangkatan bagi pekerja PKWT.

Peserta Baru
Sementara bagi peserta baru, perlu mengisi formulir pendaftaran terlebih dahulu. Formulir pendaftaran tersebut memuat informasi yang harus diisi oleh calon peserta.

Adapun informasi yang perlu diisi tersebut antara lain terkait:

1. Nama perusahaan
2. Nama pekerja/buruh
3. Nomor induk kependudukan
4. Tanggal lahir pekerja/buruh
5. Nomor dan atau tanggal mulai dan berakhirnya perjanjian kerja, bagi pekerja/buruh dengan hubungan kerja PKWT, atau nomor; dan/atau
6. Tanggal mulainya perjanjian kerja atau surat pengangkatan bagi pekerja/buruh dengan hubungan kerja PKWT.

Sebagai informasi, seluruhnya tentu sesuai dengan dasar hukum yang berlaku. Dalam hal ini, merujuk pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan PP Nomor 37 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan. PT Rifan.

Sumber : Liputan 6

Sunday, November 28, 2021

Ingin Jadi 'Sultan' di Usia Muda? Simak Dulu Tipsnya

Ilustrasi orang kaya

PT Rifan Financindo Berjangka - Generasi muda kini mulai berfikir terbuka. Sejumlah strategi untuk masa depan mereka mulai direncanakan matang-matang sejak dini. Tak sedikit, kini banyak remaja mulai menjajal berbagai investasi.

Sayangnya, tidak semua orang paham bagaimana cara berinvestasi yang baik. Seringkali asal-asalan aja menanam uang. Akibatnya, bukannya balik modal, malah rugi bandar. Jadi,

Pada dasarnya, investasi itu mirip kayak nabung, tetapi perbedaannya kita tidak boleh pasif. Dalam investasi, ada beberapa hal yang juga mesti kita awasi terus. Kalau kamu tidak memahami prinsipnya, akan susah untuk balik modal. Oleh karenanya, supaya kamu nggak kena masalah, berikut beberapa tips investasi bagi pemula yang dikutip Liputan6.com dari laporan Bank OCBC NISP, Minggu (27/11/2021):

Baca Juga :

1. Komitmen
Investasi itu sama kayak membangun hubungan, nggak bisa buru-buru langsung pacaran atau ke jenjang pernikahan. Betul, kan? Ada proses, ada step-by-step yang harus kita lalu terlebih dahulu untuk bisa merasakan manisnya hubungan.

Begitu pula dengan investasi. Untuk bisa merasakan hasil yang sepadan dari investasi, kita harus bersabar. Komitmen harus dikuatkan. Komitmen apa saja? Komitmen untuk menyisihkan uang secara rutin, komitmen waktu, hingga komitmen menghadapi risiko.

2. Pastikan punya cukup uang
Nah, ini harus kamu perhatikan juga. Investasi memang asyik, tapi komitmennya juga harus tinggi. Sebelum investasi, pastikan kebutuhanmu sudah tercukupi semua. Kamu juga perlu mengamankan dana darurat dulu, apalagi musim pandemi begini ekonomi semakin tak menentu. Paling tidak, punya dana darurat 3-6 kali dari penghasilan bulananmu. Jangan sampai gara-gara kamu berinvestasi, kehidupan kamu jadi lebih menderita. Jika penghasilanmu tidak pasti, lebih baik menabung dengan cara klasik saja.

Jika ingin berinvestasi, pastikan uangnya dari “dana dingin” alias bukan uang untuk kebutuhan sehari-hari yang sifatnya urgent.

3. Diversifikasi
Jadi begini, agar investasi kamu bisa cuan maksimal dan risiko minimal, maka kamu harus melakukan diversifikasi. Artinya, jangan habiskan dana kamu hanya untuk satu instrumen investasi. Sebar dananya di instrumen-instrumen yang berbeda, misalnya  obligasi 70 persen, deposito 10 persen, saham 20 persen.

Supaya apa? Supaya meminimalisir kerugian apabila ada instrumen investasi yang sedang turun.

4. Ketahui Tujuan Investasi
Berinvestasi itu memang tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan keuntungan, tetapi motif spesifik setiap orang bisa berbeda-beda. Ada yang ingin berinvestasi untuk tabungan jangka panjang, tetapi ada juga yang ingin berinvestasi untuk dijadikan media utama menambah kekayaan sebanyak-banyaknya. Berbeda tujuan, berbeda risiko, pasti berbeda juga jenis investasinya. Nah, kamu perlu pastikan soal ini, supaya nggak salah langkah saat berinvestasi.

5. Belajar, belajar, belajar
Cari komunitas atau mentor yang bisa membimbingmu berinvestasi secara baik dan benar. Karena kita tidak menanam uang secara pasif, sehingga insting bisnis dan marketmu perlu sedikit diasah. Itulah kenapa kita sebaiknya punya mentor. Investasi itu kayak berenang, kalau nggak ada gurunya, kita bisa tenggelam dan nggak ada yang nolongin.

Penting bagi semua investor, apalagi investor pemula, untuk mempelajari jenis-jenis investasi yang akan mereka jalankan. Pelajari syarat, ketentuan, biaya, aturan main, mekanisme keuntungan, dan juga risikonya. Jangan asal-asalan menanam duit hanya dari dengar-dengar gosip saja. Kalau perlu, konsultasikan dengan ahli keuangan terdekat.

6. Pelajari Profil Risikomu
Setiap orang punya gaya berinvestasi dan menyisihkan uang. Itu tandanya setiap orang juga punya profil risiko yang berbeda-beda. Ada orang-orang yang lebih suka berinvestasi langsung besar, meskipun ia tidak bisa memastikan apakah 100% uangnya akan kembali, tetapi ia tahu jika uangnya kembali maka hasilnya juga akan lebih besar lagi. Ini berarti profil risikonya tinggi.

Namun, ada juga yang main aman. Investasi kecil-kecilan saja, hasilnya juga tidak seberapa, tetapi konsisten ia bisa mendapatkan hasil setiap bulan, misalnya dengan bermain reksa dana. Ini berarti profil risikonya rendah.

Nah, tipe-tipe seperti ini harus dikenali dulu sebelum kamu berinvestasi.

7. Cek and Ricek Legalitas Perusahaan Investasi
Nah, ini juga penting, supaya kamu aman dan nyaman saat berinvestasi pastikan perusahaan tempat kamu investasi itu legal. Wajib sudah terdaftar di OJK. Jadi, kamu nggak bakal tertipu sama orang yang ngaku-ngaku bisa jadi tempat investasi terpercaya, taunya bodong.

Investasi ini beda sama cinta. Kamu nggak bisa mengandalkan perasaan. Semuanya harus kamu riset terlebih dahulu. Investasi itu mempercayakan uang kita kepada orang atau aset berharga. Kalau tidak hati-hati, pada akhirnya bukan untung, malah buntung.

Jadi, gimana? Sudah cukup tercerahkan? Kalau sudah, kira-kira jenis investasi apa yang paling cocok buatmu? Pilih lah investasi yang sesuai dengan karakter kamu supaya ke depannya kamu bisa menjadi financially fit. Dengan meningkatkan pemahaman dasar finansial, memperbaiki kebiasaan manajemen keuangan yang salah dan meluruskan mindset terkait finansial yang keliru seputar mentality jackpot, agar kamu dapat mengambil keputusan keuangan yang tepat yah.. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Liputan 6

Thursday, November 25, 2021

10 Perusahaan Ini Punya Karyawan Paling Bahagia, Mau Tahu?

 Ilustrasi bekerja, bercanda bersama teman di kantor

PT Rifan Financindo - Dari seluruh perusahaan yang ada di Amerika Serikat, Adobe menjadi perusahaan nomor 1 dengan karyawan paling bahagia di tahun 2021. Itu berdasarkan laporan dari  perusahaan Comparably.

Hasil ini didapatkan setelah laporan tersebut mengurutkan dan mempertimbangkan 70.000 perusahaan yang berada di Negeri Paman Sam tersebut.

Selain itu, juga telah mengidentifikasi pegawai mana yang paling puas dengan aspek-aspek yang dimilikinya. Di dalamnya termasuk lingkungan kerja, gaji, tunjangan, dan tujuan perusahaan mereka.

Baca Juga :

Hasilnya laporan tersebut menemukan ada 10 perusahaan di AS yang memiliki karyawan paling bahagia. Selain Adobe, ada pula sembilan perusahaan lain yang memiliki karyawan paling bahagia.

Berikut rincian 10 perusahaan besar teratas yang memiliki karyawan paling bahagia tahun 2021, seperti melansir laman CNBC, Jumat (25/11/2021).

1. Adobe
CEO: Shantanu Narayen
Kantor Pusat : San Jose, California

2. RingCentral
CEO : Vladimir Shmunis
Kantor Pusat : Belmont, California

3. Hubspot
CEO: Brian Halligan
Kantor Pusat : Cambridge, Massachusetts

4. Peloton
CEO: John Foley
Kantor Pusat : New York

5. Microsoft
CEO: Satya Nadella
Kantor Pusat : Redmond, Washington

6. Asuransi Petani
CEO: Jeff Dailey
Kantor Pusat: Woodland Hills, California

7. IBM
CEO: Arvind Krishna
Kantor Pusat : Armonk, New York

8. Medali
CEO: Leslie Stretch
Kantor Pusat : San Francisco

9. Zoom Komunikasi Video
CEO: Eric Yuan
Kantor Pusat : San Jose, California

10. Experian Amerika Utara
CEO: Craig Boundy
Kantor Pusat: Costa Mesa, California

Hasil Penelitian
Di samping itu, pemeringkatan juga didasarkan dari karyawan anonim yang berkontribusi secara keseluruhan di tempat kerja.

Pada saat itu, Comparably melakukan penelitian selama kurang lebih 12 bulan, dari September 2020 hingga September 2021.

Adapun beberapa pertanyaan terkait analisis untuk mengetahui perusahaan mana yang memiliki karyawan paling bahagia di AS antara lain sebagai berikut.

  • Apakah lingkungan kerja Anda positif atau negatif?
  • Apakah Anda yakin Anda dibayar dengan adil?
  • Apakah Anda puas dengan keuntungan Anda?
  • Apakah Anda merasa kelelahan di tempat kerja?
  • Apakah tujuan perusahaan Anda jelas dan apakah Anda berinvestasi di dalamnya?
  • Apakah Anda biasanya bersemangat untuk pergi bekerja setiap hari?
  • Apakah Anda berharap dapat berinteraksi dengan rekan kerja Anda?
  • Apakah Anda bangga menjadi bagian dari perusahaan Anda?
  • Pada skala 1-10, seberapa besar kemungkinan Anda merekomendasikan perusahaan Anda kepada teman?


Setelah meninjau hasilnya, peringkat pertama ternyata diisi perusahaan milik Shantanu Narayen. Dia berhasil membuat para pegawainya merasa bahagia selama bekerja di perusahaan Adobe berturut-turut mulai tahun 2019.

CEO Comparably Jason Nazar mengungkapkan, yang paling banyak dikatakan dari ulasan mengenai perusahaan Adobe itu terkait umpan balik positif dari berbagai departemen.

Termasuk di dalamnya mengenai produk, pemasaran, desain, penjualan, dan karyawan teknik yang menilai perusahaan sangat tinggi di seluruh faktor yang menunjukkan budaya yang menguntungkan dan lingkungan yang mendukung.

Di samping itu, Chief People Officer Adobe Gloria Chen juga mengatakan bahwa perusahaan telah mengukur sentimen karyawannya selama pandemi melalui survei.

Lebih dari itu, beberapa kali juga melakukan pertemuan antara semua pihak perusahaan dan kelompok untuk lebih memahami kembali bagaimana tantangan bekerja selama pandemi Covid-19.

Tidak lupa pula berdiskusi untuk mencari solusi dalam memenuhi kebutuhan yang telah mengalami perubahan.

Sementara itu menanggapi umpan balik, perusahaan memang memiliki program hari libur bulanan. Selain itu, juga memiliki jadwal kerja yang lebih fleksibel dan peningkatan jaminan biaya kesehatan menjadi USD 600 per tahun.

Tidak hanya itu, perusahaan juga tetap memprioritaskan untuk membangun komunitas dan tetap terhubung meskipun pegawainya bekerja secara terpisah, kata Chen.

Lebih lanjut dia mengatakan, “Kami beruntung memiliki karyawan asli yang mampu berbudaya dan berkomunitas dengan kami dan banyak inisiatif terbaik dari kami itu juga merupakan inisiatif yang didukung oleh karyawan itu sendiri.”

Kemudian Chen mengatakan meski pandemi telah mereda nantinya, sistem kerja pun akan fleksibel.

“Pengaturan kerja default untuk semua karyawan akan fleksibel. Artinya karyawan Adobe akan memiliki opsi untuk bekerja dari rumah ketika itu masuk akal bagi mereka, tim mereka, dan bisnis,” demikian penjelasannya. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Wednesday, November 24, 2021

Rasa Lelah Sering Muncul di Siang Hari, Apakah Penyebab dan Solusinya?

 Cepat Lelah dan Bosan Pada Rutinitas

PT Rifan - Kelelahan atau fatigue yang muncul terlalu dini pada siang hari mungkin kerap membuat Anda kebingungan. Padahal Anda pun telah tidur dengan cukup dan nyenyak ketika malam hari. Namun, apa kira-kira yang jadi penyebabnya?

"Ada beberapa faktor berbeda yang berperan membuat seseorang merasa lelah di siang hari. Mungkin dari kebiasaan tidur hingga jadwal makan siang Anda," ujar spesialis penyakit dalam Dr. Vivek Cherian dikutip Bustle, Selasa (16/11/2021).

Anda mungkin merasa telah memiliki waktu tidur yang cukup. Namun, Vivek mengungkapkan bahwa itu belum cukup untuk mencegah kelelahan di siang hari. Terutama apabila Anda tidur kurang dari tujuh hingga delapan jam per malam.

Baca Juga :

"Ketika Anda sudah cenderung lelah, kafein mungkin mulai berperan. Kafein cenderung membuat sistem tubuh menjadi lebih haus, Anda mungkin mengalami caffeine crash dan merasa lelah," kata Vivek.

Ada banyak alasan para penikmat kopi tidak hanya mengonsumsi kopi di pagi hari, tetapi sepanjang hari. Padahal kafein sendiri dapat memercepat munculnya kelelahan jika Anda tidur kurang dari waktu yang seharusnya.

Makan siang pun ikut berperan dalam hal ini karena tubuh bekerja untuk mencerna semua makanan yang masuk. Serta, melakukan latihan yang intens di pagi hari juga berpotensi membuat Anda merasa lelah di siang hari.

"Namun, secara umum, olahraga teratur dapat meningkatkan energi Anda dan benar-benar dapat mengurangi kelelahan Anda,” ujar Cherian.

Spesialis kesehatan paru di Pulmonary Critical Care and Sleep Disorders Institute (PSCI) Florida Dr. Luis Javier Peña-Hernández, menambahkan, Anda mungkin perlu memeriksakan diri ke dokter jika kelelahan pada siang hari sudah menjadi pola.

"Sleep apnea, narkolepsi, gangguan tiroid, defisit nutrisi, dan dehidrasi dapat berperan menciptakan kelelahan, terutama di siang hari. Jika Anda memerhatikan diri Anda kehilangan energi lebih banyak di siang hari, sudah waktunya untuk memeriksakan itu," Luis menjelaskan.

Lalu, bagaimana mengatasinya?

Solusi dalam mencegah kelelahan muncul di siang hari sebenarnya sama seperti cara lainnya dalam hal energi. Seperti dengan tidur teratur, berolahraga rutin, dan mengatur asupan kafein.

"Faktor lain yang sering luput dari pikiran orang adalah seringkali mereka mengalami dehidrasi. Cobalah minum air secara teratur selama seminggu atau lebih, Anda mungkin akan takjub melihat bagaimana tingkat energi yang tubuh berikan," ujar Vivek.

Luis pun menyarankan untuk mengurangi asupan kafein terutama pada sore hari. Kemungkinan kafein akan mengganggu waktu tidur Anda di malam hari dan kembali memposisikan Anda pada situasi mengantuk keesokan harinya.

"Anda juga bisa mencoba berjalan-jalan keluar. Gerakan fisik akan membuat darah mengalir dan sinar matahari dapat membantu membangungkan pikiran Anda," katanya. PT Rifan.

Sumber : Liputan 6

Tuesday, November 23, 2021

Masih Bingung Rencanakan Keuangan Buat Masa Depan? Begini Caranya

 4 Tips Mengatur Keuangan Rumah Tangga Setelah Punya Anak

PT Rifan Financindo Berjangka - Rencana keuangan tentu penting adanya untuk mencapai tujuan finansial yang sukses. Tanpa rencana dan tujuan tersebut, seseorang berarti tidak bisa mencapai mimpinya di kemudian hari.

Salah satu rahasia untuk merencanakan keuangan yang sukses adalah membuat daftar tujuan terkait finansial. Selain itu, memecah tujuan jangka panjang menjadi tujuan jangka kecil dapat mencegah seseorang kewalahan. Hal itu kemudian akan membuat tujuan jangka panjang dapat tercapai

Bagaimana Menetapkan Tujuan Keuangan?
Dilansir dari laman The Financial Express, Rabu (24/11/2021), menetapkan tujuan keuangan tidak jauh dari membuat daftar yang apa Anda inginkan dalam hidup.

Baca Juga :

Namun ketika Anda mencatatkan daftar tersebut menjadi sebuah tulisan, itu akan sedikit lebih terarah. Jadi, buatlah sebuah buku catatan mengenai rencana keuangan untuk kehidupan ke depannya.

Anda bisa mencantumkan beberapa keinginan besar, seperti, membeli rumah, mobil, liburan ke luar negeri, melunasi pinjaman apa pun, menyimpan uang pensiun, dana darurat, mengajak orang tua pergi berlibur, biaya sekolah untuk anak, melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi, hingga menjelajahi dunia. Tentu boleh Anda menuliskan hal-hal seperti itu.

Memilih Daftar
Langkah selanjutnya setelah membuat beberapa rencana tersebut kemudian memilah daftar perencanaan tersebut.

Sebagai informasi, tujuan keuangan pada dasarnya membutuhkan tiga elemen. Ketiga elemen tersebut adalah hal atau layanan yang Anda investasikan, biaya untuk hal tersebut, dan kerangka waktu di mana Anda ingin mencapai atau memperoleh tujuan tersebut.

Untuk memilah daftar perencanaan tersebut, Anda bisa mengurutkan berdasarkan kerangka waktu. Itu yang menjadi tujuan jangka panjang dan jangka pendek.Misalnya, mobil mungkin menjadi tujuan jangka pendek, sedangkan dana pensiun Anda adalah tujuan jangka panjang. Penting untuk memiliki tujuan kecil yang mudah dicapai dalam daftar Anda. Itu karena ada kepuasan psikologis yang luar biasa dalam menandai hal-hal dari daftar; bersama dengan tujuan jangka panjang untuk membuat Anda tetap fokus.

Lakukan Perhitungan
Kemudian, duduklah dan ambil kalkulator. Anda perlu cari tahu berapa banyak uang yang akan membuat impian Anda menjadi kenyataan.

Ingat, nominalnya nanti mungkin membuat Anda takut. Akan tetapi, itu bisa dijadikan acuan supaya Anda bisa semakin semangat mencapai tujuan tersebut. Selain itu, karena jumlahnya tidak sedikit tentu Anda harus segera melakukannya supaya segala keinginan segera terwujud. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Liputan 6

Monday, November 22, 2021

6 Tips Ajarkan Anak Kebiasaan Baik soal Uang

 Pastikan Anak Siap Sekolah dengan Memperhatikan Usia Ideal Anak Masuk TK dan Indikator Kesiapannya

PT Rifan Financindo - Sebagai orang tua, mengapa tidak mengajari anak-anak Anda bagaimana menjadi pintar dalam mengelola uang atau keuangan sejak dini. Tidak dapat disangkal, sikap setiap anak terhadap uang dipengaruhi oleh orang tua, teman sebaya, serta media.

Jika pondasi mereka kuat, maka akan lebih mampu untuk merasionalisasi keputusan uang dan menjadi lebih cerdas secara finansial di kemudian hari.

Berikut 6 cara menanamkan kebiasaan baik terkait pengelolaan uang yang bisa diajarkan kepada anak Anda, dilansir dari laman Freemalaysiatoday.com, Selasa (23/2/2021).

Baca Juga :

1. Mulai sejak dini
Para orang tua dapat mengajari anak-anak mereka sejak usia tiga tahun tentang transaksi dasar. Anak-anak di usia muda ini belajar melalui observasi jadi sebagai permulaan.

Orang tua dapat mengajarkan konsep uang dengan menukarnya dengan makanan atau mainan, yang mungkin menjadi minat utama mereka di usia tersebut.

2. Nilai uang
Anak-anak tidak pernah terlalu muda untuk belajar tentang membelanjakan, menabung, dan membuat pilihan uang yang kecil tapi bijaksana.

Misalnya, beri anak Anda kesempatan untuk membayar pembelian di kasir, dengan Anda mengawasi mereka.

Bersiaplah untuk membantu tetapi hanya jika mereka membutuhkan bantuan untuk membangun kepercayaan diri mereka.

Anda bisa memulai dengan menjadikan ini sebagai permainan peran di rumah terlebih dahulu jika anak terlalu cemas.

Mulailah dengan tunjangan tetap kecil dan ajari mereka untuk memahami bagaimana harga suatu barang berkaitan dengan seberapa banyak hal itu akan mengurangi uang tunai mereka.

3. Ajari mereka sistem bagi
Salah satu cara menanamkan pola pikir yang sehat adalah dengan sistem bagi yaitu 70 persen untuk pengeluaran, 20 persen untuk tabungan dan 10 persen untuk zakat atau donasi. Pada akhir bulan atau setiap triwulan, hitung uang bersama anak-anak Anda dan catat jumlahnya.

Tinjau angka-angka tersebut bersama anak-anak Anda dan dorong mereka untuk menyimpannya di bank, atau menyumbangkannya ke badan amal pilihan mereka.

Akibatnya, Anda mengajari anak-anak tentang berbagi dengan mereka yang kurang beruntung, menabung untuk masa depan mereka, dan dengan hati-hati membelanjakan apa yang mereka butuhkan dan inginkan.

4. Libatkan anak-anak dalam percakapan tentang uang
Ketika anak-anak berusia 12 tahun dan remaja, libatkan mereka dalam percakapan tentang uang. Ini akan mengirimkan pesan bahwa aman membicarakan masalah uang dengan anggota keluarga.

Anda dapat menanyakan pendapat mereka dan mendiskusikan keuntungan dan kerugian, akibat, dan rasionalisasi, misalnya, membeli mobil keluarga, pesawat televisi, handphone, dan lainnya. Diskusikan dengan mereka tentang aspirasi mereka untuk kuliah dan biayanya.

Dengan cara ini, anak-anak Anda akan merasakan keterlibatan dan tanggung jawab terkait masalah keuangan keluarga dan dapat mengamati konsekuensi dari pendapat mereka. Hasilnya, mereka akan lebih memahami dan mengenal cara kerja uang dan cara mengelola utang dengan lebih baik.

5. Beri Penjelasan soal Hal buruk tentang uang
Anak-anak harus tahu bahwa terkadang, ada hal-hal yang tidak menguntungkan mereka. Sebagai orang tua, bagikan kepada mereka kesulitan uang Anda dan dapatkan pemahaman mereka tentang kompromi yang perlu dibuat.

Selama masa-masa yang tidak pasti ketika ekonomi sedang tidak baik, banyak orang akan menghadapi pemotongan gaji, gaji yang belum dibayar dan lebih buruk lagi, penghematan.

Oleh karena itu, yang terbaik adalah mengidentifikasi pengeluaran yang dapat dibatalkan sementara, misalnya, kelas ekstra seperti piano, seni, renang taekwondo, dan lainnya.

Libatkan anak-anak dalam diskusi ini karena akan memengaruhi mereka, secara fisik dan mental. Jelaskan kepada mereka hal-hal yang perlu diprioritaskan untuk saat ini.

6. Jadilah teladan yang baik
Bicara tentang uang dari sudut pandang positif yaitu uang sebagai alat yang dapat membantu Anda mencapai apa yang Anda inginkan, pendidikan di universitas pilihan Anda, hidup nyaman dengan ketenangan pikiran.

Dekati pengelolaan utang secara objektif dan hindari saling menyalahkan. Tunjukkan apa artinya menghabiskan sesuai kemampuan Anda, apa yang diperlukan dan bagaimana membuatnya berhasil.

Anak-anak belajar tentang uang dengan mengamati Anda. Jadi, orang tua harus berbicara bahasa uang yang benar, memiliki sikap uang yang benar, dan menunjukkan keterampilan yang tepat. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Sunday, November 21, 2021

Beli atau Sewa Rumah, Mana yang Lebih Menguntungkan?

 Awal Tahun 2022 Sektor Properti Bangkit

Rifan Financindo - Di Indonesia, kesadaran akan kebutuhan hunian semakin tinggi. Banyak generasi muda yang mulai ingin mengajukan KPR rumah demi mendapatkan tempat tinggal impian. Tapi, tunggu dulu.. Mungkin kamu perlu mempertimbangkan apakah harus beli atau sewa rumah.

Menyewa rumah berbeda dengan membeli rumah. Secara umum, orang yang menyewa rumah hanya mendapatkan hak kepemilikan sementara serta harus membayar biaya secara berkala. Sedangkan beli rumah bisa sekali bayar dan memiliki hunian tersebut selamanya.

Jika demikian, apa perbandingan signifikan antara beli dan menyewa rumah? Yuk pelajari pembahasannya di artikel ini!

Baca Juga :

Perbandingan beli dan sewa rumah
Menentukan ingin membeli atau menyewa rumah memang membutuhkan kalkulasi yang matang. Agar perencanaan keuangan lebih siap, menurut OCBC NISP kamu perlu mempelajari 7 perbandingan membeli dan menyewa rumah. Apa saja itu? berikut penjelasannya, Minggu (21/11/2021):

1. Hak milik
Seperti yang disinggung sebelumnya, perbedaan membeli dan menyewa rumah yang pertama adalah dari segi hak milik. Setelah beli rumah, maka akan mendapatkan sertifikat rumah sebagai bukti kepemilikan. Kamu bisa melakukan apapun terhadap rumah tersebut. Entah ditinggali, disewakan, ataupun dijual kembali. Sementara itu, menyewa rumah tidak memberikan hak kepemilikan sama sekali. Pemberi sewa tetap memiliki hak kepemilikan rumah, tapi hak penggunaan diberikan kepada penyewa.

Penyewa harus memberikan sejumlah dana berdasarkan jangka waktu menyewa rumah dan kesepakatan dibuktikan dengan tanda tangan kontrak antara kedua belah pihak.

2. Biaya sewa rumah dan beli rumah
Perbedaan membeli dan menyewa rumah berikutnya ada pada segi harga. Harga beli rumah jauh lebih besar dibanding biaya sewa rumah. Harganya bervariasi mulai dari ratusan hingga miliaran juta rupiah.

Sedangkan untuk biaya sewa rumah, harganya jauh lebih terjangkau karena memang yang didapatkan hanyalah hak untuk menghuni suatu rumah dengan jangka waktu tertentu.

Biaya sewa rumah bergantung pada besarnya rumah, fasilitas yang dimiliki di dalamnya, daerah sewa, kondisi geografis, tren pasar, waktu persewaan serta beberapa hal lainnya.

3. Jangka waktu
Jangka waktu kepemilikan rumah bagi yang membelinya adalah selamanya. Asalkan sertifikat rumah tersimpan aman dan rumah tersebut tidak dijual, maka hak milik tetap ada di tangan kamu.

Sebaliknya, jika = menyewa rumah, jangka waktu yang dimiliki terbatas selama beberapa bulan atau tahun bergantung kontrak.

4. Pajak
Pajak biasanya hanya dikenakan pada orang yang membeli rumah. Sebab, hak kepemilikan ada pada pembeli. Sementara itu, orang yang menyewa rumah tidak dibebankan pajak sama sekali. Ia hanya perlu membayar biaya sewa rumah.

5. Renovasi
Jika kamu menyewa rumah, maka biaya renovasi barang seperti meja, kasur, lemari, dan sebagainya akan ditanggung oleh pemilik rumah. Sedangkan penyewa hanya perlu membayar biaya sewa saja.

Sebaliknya, jika beli rumah, biaya renovasi harus ditanggung sendiri. Karena, seluruh hak kepemilikan ada di kamu. Sehingga, tanggung jawab terhadap rumah juga dibebankan pada kamu sendiri. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Thursday, November 18, 2021

Indonesia Berpeluang Menjadi Pemain Utama Industri Obat Herbal Dunia

 Ilustrasi Obat Herbal

PT Rifan - Sebagai negara yang berada di tengah garis khatulistiwa, Indonesia sudah lama dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Berbagai jenis tanaman obat pun tumbuh subur di Tanah Air.

Direktur Utama Phapros, Hadi Kardoko menyampaikan bahwa berdasarkan data dari LIPI pada tahun 2020, Indonesia merupakan negara dengan megabiodiversitas terbesar keempat di dunia yang memiliki lebih dari 29.000 jenis tanaman, di mana 2.484 diantaranya adalah tanaman obat.

“Potensi pengembangan obat herbal di Indonesia didukung dengan perilaku masyarakat kita yang sebagian besar lebih memilih pengobatan secara tradisional dengan memanfaatkan bahan-bahan yang bisa diperoleh di alam sekitar daripada menggunakan obat kimia,” terangnya, Kamis (18/11/2021).

Baca Juga :

Kekayaan alam yang dimiliki Indonesia ini juga sudah dimanfaatkan industri farmasi untuk membuat obat herbal fitofarmaka atau yang kini juga dikenal dengan sebutan Obat Modern Asli Indonesia (OMAI), yakni obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik (pada hewan percobaan) dan uji klinik (pada manusia), bahan baku dan produk jadinya sudah distandarisasi.

Salah satu industri yang sudah memanfaatkan obat bahan alam tersebut adalah PT Phapros, Tbk. Emiten berkode saham PEHA ini memiliki 2 dari 23 produk obat herbal fitofarmaka yang memiliki izin edar dari BPOM RI.

“Kami memiliki Tensigard yang diformulasikan sebagai anti hipertensi dengan komposisi ekstrak seledri (Apium graveolens) 75 persen dan ekstrak kumis kucing (Orthosiphon stamineus) 25 persen. Selain itu, ada pula X-Gra yang berfungsi meningkatkan stamina dan kesegaran tubuh pada pria, memperbaiki kualitas sperma serta mengatasi masalah ejakulasi dini. Terbuat dari ekstrak Ganoderma lucidum (jamur Ling Zhi), ekstrak Eurycomae radix, ekstrak ginseng, ekstrak Retrofracti fructus (lada hitam) dan Royal jelly,” jelas Hadi.

Masih Minim
Seperti halnya herbal untuk mengobati penyakit lever, sebagai berikut:

Pengembangan obat herbal fitofarmaka masih sangat sedikit di Indonesia, hal ini tak lepas dari berbagai tantangan yang ada.

Beberapa tantangan tersebut diantaranya adalah sumber daya alam tumbuhan yang belum dikelola secara optimal, biaya riset yang besar dan proses riset yang lama, dan harga jual produk herbal yang seringkali lebih mahal dari produk kimia.

“Namun, seiring dengan adanya Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan dan dibentuknya satgas Percepatan Pengembangan dan Peningkatan Pemanfaatan Jamu dan Fitofarmaka oleh BPOM, hal ini diharapkan nantinya pengembangan obat fitofarmaka di Indonesia bisa kian terarah dan dapat dilakukan secara massif,” tutup Hadi. PT Rifan.

Sumber : Liputan 6

Wednesday, November 17, 2021

Jenuh Bekerja dan Ingin Pensiun Dini? Coba Pikirkan 5 Hal Ini Terlebih Dulu

Proteksi Diri dengan Mudah Mulai dari Tabungan Finansial Yang Cocok Bagi Kaum Millenial

 PT Rifan Financindo Berjangka - Pekerjaan yang terlalu sibuk sehingga tidak memiliki waktu untuk diri sendiri mungkin membuat Anda jenuh dan memiliki keinginan untuk pensiun dini. Namun, sebelum melaksanakan rencana tersebut, beberapa strategi perlu menjadi pertimbangan.

Rencana yang dipikirkan dengan matang sambil melihat konsekuensi finansial dalam beberapa waktu ke depan akan meminimalisasikan rasa Stress yang akan datang. Mengingat, adanya transisi yang cukup signifikan setelah Anda akhirnya berhasil pensiun dini.

Oleh karena itu, salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan dan dijaga keamanannya adalah finansial Anda sendiri. Bagaimana nantinya, jaminan uang yang sudah disimpan dapat menyelamatkan keseluruhan biaya Anda saat pensiun.

Baca Juga :

“Dibutuhkan setidaknya tiga tahun untuk menjalankan rencana tersebut berdasarkan penyesuaian dan diskusi yang benar-benar matang. Ada beberapa variabel yang penting untuk membangun solusi dibandingkan mencoba menyusun semuanya dalam setahun,” ujar perencana keuangan San Diego, Kamis (17/11/2021).

Memanfaatkan waktu yang ada untuk mempersiapkan segalanya. Melansir dari CNN Business, para ahli finansial merekomendasikan Anda untuk menyusun lima strategi di bawah ini. Simak penjelasan berikut ini untuk mematangkan kembali strategi pensiun Anda.

1. Ketahui Apa Saja Kebutuhan yang Biasa Dibelanjakan

Kebanyakan orang ingin memiliki cukup uang di masa pensiun untuk mempertahankan kualitas hidup mereka. Namun, hal yang muncul dalam benak Anda mungkin mempertanyakan harga dari kualitas yang ditawarkan tersebut.

“Satu-satunya hal terbesar yang dapat dilakukan seseorang untuk membantu dirinya sendiri dalam merencanakan pensiun adalah mencari tahu apa yang mereka belanjakan sekarang,” jelas perencana keuangan di New Jersey Ann Minnium.

Buatlah daftar pengeluaran Anda sekarang ini. Lalu, sunting biaya pengeluaran tersebut untuk mencerminkan apa yang mungkin Anda habiskan dalam 10 tahun dari sekarang. Misalkan, hapus satu pengeluaran yang tidak akan menjadi masalah, bila Anda tidak membelinya saat pensiun nanti.

Kemudian, tambahkan pengeluaran baru yang mungkin dikeluarkan, seperti biaya asuransi kesehatan untuk menjamin keuangan Anda saat pensiun. Kedua, pikirkan tentang biaya darurat yang mungkin akan dikeluarkan.

Tak hanya itu, ingat kembali tujuan Anda ingin pensiun. Pikirkan dan pertimbangkan apa saja kegiatan yang akan dilakukan untuk mengisi masa-masa pensiun Anda, Oleh karena itu, Minnium menyarankan untuk melakukan pengintaian terlebih dahulu.

Maksudnya, mengunjungi lokasi di daftar keinginan Anda untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik mengenai berapa biaya yang diperlukan.

2. Siapkan Akumulasi Tabungan dengan Lebih Konservatif

Jika rencana pensiun yang direncanakan membutuhkan biaya yang cukup besar, akumulasikan tabungan Anda untuk mencegah adanya kemungkinan Anda harus mengeluarkan biaya berlebih.

Dengan mengantisipasi hal tersebut, tentunya itu akan membuat sumber keamanan finansial Anda menjadi lebih terjamin sehingga target ‘sarang telur’ untuk masa pensiun Anda menjadi lebih dekat.

Itulah sebabnya Anda dapat melakukan semua yang Anda bisa untuk melindunginya dari penurunan pasar. Namun, waktu yang paling beresiko pada saat penurunan tersebut adalah dalam lima tahun sebelum pensiun dan lima tahun setelahnya.

Mengapa? Karena Anda akan mulai menarik diri dari portofolio yang masih belum memiliki kesempatan pulih ke kondisi semula. Jadi, menjelang pensiun Minnium merekomendasikan untuk memindahkan uang dari saham dan menyimpannya dalam porsi yang lebih besar untuk investasi yang lebih stabil.

“Berinvestasi lebih konservatif?mempertahankan keadaan yang ada?dengan alokasi yang lebih kecil untuk ekuitas,” tambah Minnium kepada CNN. Tak hanya itu, Anda dapat menambahkan lebih banyak ekuitas lagi setelah memasuk beberapa tahun masa pensiun.

Tentunya, hal tersebut bukanlah keputusan permanen yang harus dilakukan.

3. Cari Tahu Berapa Biaya Tabungan yang Akan Terpakai

Penyesuaian psikologis yang menjadi tantangan bagi semua orang adalah untuk pertama kalinya tidak mendapat gaji tetap. Kemudian, penyesuaian besar lainnya adalah beralih dari pola pikir akumulasi ke pola pikir pelestarian sehingga Anda tidak menghabiskan uang Anda lebih lama.

Maksudnya, selama ini Anda berfokus hanya pada peningkatan jumlah tabungan Anda. Cara pikir tersebut harus mulai berpindah saat jumlah tersebut sudah mulai mencapai target.

Untuk mengetahui berapa banyak yang perlu Anda ambil dari tabungan, hal yang dilakukan adalah mencari tahu sumber pendapatan tetap apa yang menunjang biaya pensiun Anda.

Jangan lupa untuk mempertimbangkan kembali penggunaan jaminan sosial Anda karena hal tersebut akan berbeda pada saat Anda klaim untuk pertama kalinya.

Kemudian, kurangi jumlah pendapatan tetap yaitu untuk mengasumsikan pengeluaran bulanan Anda agar dapat mengetahui berapa banyak uang yang perlu Anda ambil dari tabungan untuk mengisi masa kesenjangan.

4. Diskusikan Biaya Pajak yang Harus Dibayarkan

Diskusikan mengenai berapa banyak biaya yang harus ditarik dari tabungan sehingga Anda tidak hidup lebih lama dari uang yang Anda kumpulkan. Pikirkan seberapa banyak perkiraan biaya yang akan diperlukan. Hal tersebut sama pentingnya dengan kapan dan dari mana Anda menarik uang.

Apabila ada kewajiban pajak yang harus dipernuhi, masukan hal tersebut pada daftar pengeluaran Anda. Pilih apa saja sumber pendapatan yang tidak bergantung pada pasar (nonpasar) dan yang bergantung pada pasar.

Tujuan meminimalisasikan pengeluaran pajak adalah melindungi diri Anda dari penurunan pasar. “Kuncinya adalah tidak harus menjual ekuitas di pasar turun,” tambah Minnium.

Oleh karena itu, jika sumber pendapatan nonpasar Anda tidak cukup mengisi kesenjangan yang disediakan oleh penarikan ekuitas Anda, mungkin putuskanlah untuk menggunakan jalur kredit ekuitas rumah untuk membantu Anda atau memanfaatkan nilai tunai dari polis asuransi jiwa.

5. Bantuan dari Luar Untuk Rencana Anda Akan Lebih Baik

Mempersiapkan biaya untuk sepuluh tahun ke depan mungkin adalah hal yang rumit. Oleh karena itu, manfaatkan perusahaan keuangan yang menawarkan jasa untuk berkonsultasi.

Jika Anda tidak ingin membayar orang lain untuk mengelola keuangan Anda secara terus menerus, Anda dapat menginvestasikan beberapa jam untuk menyusun strategi Anda dengan konsultan keuangan yang sudah bersertifikat. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Liputan 6