Thursday, September 24, 2020

Perhatikan Tips Keuangan Ini saat Resesi Melanda

https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/VzSMZRKMY_2K4to4B6Hf2pdqCAA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3226253/original/048930700_1599033650-20200902-Australia-alami-resesi-pertama-dalam-hampir-30-tahun-AP-5.jpg

Rifan Financindo - Sudah lebih dari satu dekade sejak resesi hebat terjadi, tetapi kondisi serupa diprediksi akan  kembali terjadi pada tahun ini akibat Covid-19. Resesi ditandai dengan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) riil dua kuartal berturut-turut.

Menurut National Association for Business Economics, jika penurunan signifikan aktivitas ekonomi berlangsung selama lebih dari beberapa bulan, maka Anda dapat menganggapnya resesi.

Namun terlepas dari semua itu, sangatlah cerdas untuk memulai mempersiapkan diri Anda terkait kondisi keuangan, saat menghadapi resesi.

Baca Juga :

Mengutip dari businessinsider, Jumat (25/9/2020) berikut 8 tips dari ahli saat menghadapi resesi. Apa saja?

1. Singkirkan utang
Bagian utama dari melindungi diri jika terjadi resesi lainnya adalah melunasi utang. Untuk menjaga diri dari resesi dalam kondisi keuangan, pertama yang harus dilakukan adalah melihat arus kas bulanan, ujar Kaleb Paddoc, CFP di Ten Talents Financial Planning.

Anda diminta fokus pada pembayaran utang secepat mungkin. Agar jika mengalami resesi, dengan menghilangkan pembayaran utang Anda akan mempersiapkan fleksibilitas arus kas yang optimal jika terjadi penurunan pendapatan.

2. Pantau semua pengeluaran dan kencangkan anggaran jika memungkinkan
Ketika memisahkan kebutuhan dari keinginan, akan lebih mudah untuk menghilangkan dan menghemat uang untuk hal yang tidak penting.

Mereka yang memiliki kesempatan untuk memotong pengeluaran selama penurunan ekonomi lebih mampu untuk tetap berpegang pada strategi keuangan dan menghindari kemunduran selama masa sulit.

3. Susun dana darurat
Banyak pemberi kerja yang kesulitan selama resesi, mungkin akan lebih sulit untuk segera mencari pekerjaan baru untuk menghidupi diri sendiri dan keluarga. Sehingga dana darurat cukup dapat membuat perbedaan besar.

4. Jangan berhenti membangun jaringan
Untuk memastikan Anda terlindungi jika ekonomi turun, maka harus selalu berusaha untuk membuat koneksi profesional baru.

Tidak akan ada yang pernah mengetahui jika suatu saat ketika Anda datang ke suatu acara dan memberi kartu nama ke seseorang, mungkin bisa menjadi kunci di saat resesi ketika membutuhkan bantuan terkait pekerjaan.

5. Pertimbangkan untuk memulai bisnis sampingan demi penghasilan tambahan
Pelajari keterampilan baru, ganti resume Anda, lamar pekerjaan sampingan yang dapat membantu mendatangkan lebih banyak pendapatan. Sehingga jika resesi terjadi Anda masih memiliki sejumlah yang yang masuk.

6. Diversifikasi portofolio
Diversifikasi seringkali dapat menjadi proses multi-tahun karena dampak pajak, pembatasan investasi dan jadwal vesting. Sehingga sangat penting untuk membuat strategi diversifikasi secepat mungkin.

7.  Perhatikan kabar atau isi kondisi keuangan dan lakukan riset saat membuat keputusan investasi
Gideon Drcuker, CFP di Drucker Wealth Management mengatakan, “semakin Anda mendidik diri sendiri tentang kondisi pasar saham dan tren historis, semakin siap dan yakin akan menghadapi badai yang mungkin datang.”

Anda tidak perlu panik ketika pasar saham mulai turun. Sebaliknya mengambil beberapa saham lagi dengan harga yang lebih rendah untuk mendapatkan keuntungan ketika segala sesuatunya mulai membaik lagi.

8. Tetap di jalur
“Jika Anda mengikuti Langkah-langkah ini, Anda sekarang memiliki rencana untuk melindungi keuangan saat resesi berikut melandanya. Kuncinya adalah berpegang pada itu. Penyimpangan dari rencana dapat menggagalkan niat terbaik”, kata Adam Deady, CFP dan produk investasi konsultan. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

No comments:

Post a Comment