Wednesday, May 13, 2020

Air di Mars Terlalu Dingin untuk Dukung Kehidupan

Planet Mars
Rifan Financindo - Ilmuwan cukup yakin bahwa Mars saat ini tidak memiliki tanda-tanda kehidupan. Tapi jika di Mars memang ada kehidupan, ilmuwan memperkirakan hal ini bisa ditemukan di genangan air asin yang ada di permukaan Mars.

Dikutip detikINET dari The Independent, Rabu (13/5/2020) genangan air asin ini mungkin banyak ditemukan di Mars. Permukaan Mars diketahui memiliki jenis garam kalsium perklorat yang bisa 'deliquesce' atau berubah menjadi cairan dengan menyerap kelembaban di udara.

Kondisi Mars yang dingin dan kering membuat air di permukaannya langsung membeku atau menguap. Tapi jika air memiliki kandungan garam, akan memiliki temperatur membeku yang lebih rendah dan bisa menguap lebih lambat dibanding air biasa.

Baca Juga :

Penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal Nature Astronomy membuat model atmosfer Mars untuk memahami bagaimana genangan air asin bisa terbentuk dari garam tersebut dan apa bisa mendukung kehidupan.

Model yang dikembangkan ilmuwan menunjukkan 40% permukaan Mars bisa menampung genangan air asin. Keberadaannya memang belum terbukti, tapi ini menunjukkan air asin merupakan sesuatu yang lebih umum daripada yang diyakini sebelumnya.

Sayangnya, air asin tersebut harus bertahan di suhu yang sangat dingin yaitu -45 derajat Celcius agar tetap bisa mempertahankan bentuknya. Karena suhu yang terlalu dingin, air asin di Mars diragukan bisa mendukung adanya kehidupan.

Selain itu air asin di permukaan Planet Merah hanya dapat bertahan dalam waktu yang sangat singkat yaitu hingga enam jam. Air asin ini juga hanya bisa muncul dua minggu dalam setahun di Mars.

"Bahkan kehidupan ekstrem di Bumi ada batasnya, dan kami menemukan pembentukan air asin dari beberapa garam bisa berujung pada air di lebih dari 40% permukaan Mars, tapi hanya musiman, selama 2% dari satu tahun di Mars," kata pemimpin studi dan Senior Research Scientist Southwest Research Institute Alejandro Soto.

Di sisi lain, temuan ini merupakan berita bagus untuk ilmuwan yang ingin menjelajahi permukaan Mars lebih jauh. Temuan ini mengindikasikan bahwa akan sulit bagi kehidupan di Bumi yang mengikuti misi ke Mars untuk bisa bertahan dan mengganggu ekosistem alami di sana.

Temuan ini juga berarti kawasan tersebut tidak digolongkan sebagai 'Kawasan Khusus'. Kawasan khusus ini ditetapkan oleh Committee on Space Research (Cospar) yang kemungkinan memiliki kemampuan untuk menampung kehidupan di Mars.

"Hasil baru ini mengurangi beberapa risiko menjelajahi Planet Merah sekaligus berkontribusi untuk misi masa depan tentang potensi kondisi yang bisa dihuni di Mars," pungkas Soto. Rifan Financindo.

Sumber : Detik

No comments:

Post a Comment