PT Rifan Financindo - Asteroid raksasa yang menghantam Bumi 66 juta tahun yang lalu memusnahkan populasi dinosaurus. Kini ilmuwan menemukan apa yang membuat hantaman asteroid ini sangat mematikan.
Ilmuwan sudah tahu bahwa asteroid tersebut berukuran 12 km dan hantamannya menghasilkan kawah Chicxulub seluas 200 km di Meksiko serta menghancurkan tiga perempat kehidupan di Bumi. Tapi sudut dan arah hantaman tersebut masih jadi perdebatan.
Dalam studi terbaru yang melibatkan tiga universitas, ilmuwan mengatakan simulasi 3D mereka menunjukkan asteroid tersebut menghantam di sudut 40 hingga 60 derajat dari arah timur laut.
Baca Juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Dikutip detikINET dari CNN, Kamis (28/5/2020), dosen ilmu planet dari Imperial College London Gareth Collins mengatakan, sudut ini merupakan skenario terburuk bagi eksistensi dinosaurus.
"Hantaman asteroid melepaskan gas yang mengubah iklim ke atmosfer dalam jumlah besar, memicu serangkaian peristiwa yang berujung pada kepunahan dinosaurus," kata Collins dalam keterangan resminya.
"Ini kemungkinan diperburuk oleh fakta bahwa asteroid menghantam pada salah satu sudut yang paling mematikan," sambungnya.
Daerah yang dihantam asteroid di Meksiko diketahui mengandung sulfur dalam jumlah besar dari mineral gypsum. Ketika material ini terlempar ke atmosfer dan bercampur dengan uap air, kemudian menghalangi sinar matahari berujung pada musim dingin yang abadi.
Collins mengatakan hasil penelitian terdahulu menemukan bahwa asteroid itu menabrak Bumi dengan sudut yang lebih tumpul dan datang dari arah tenggara.
Tim peneliti yang terdiri dari ilmuwan dari Imperial College London, University of Freiburg dan University of Texas mendapatkan temuan ini setelah memeriksa bentuk dan struktur kawah dan bebatuan yang didapat dengan mengebor kawah. Hasil studi ini diterbitkan di jurnal Nature Communications.
Informasi ini dan data lainnya digunakan untuk mebuat model yang mensimulasikan bagaimana kawah Chicxulub terbentuk, dan menentukan arah serta sudut datangnya asteroid.
Tim ilmuwan mempertimbangkan empat sudut berbeda yaitu 90, 60, 45 dan 30 derajat. Mereka mengatakan sudut 60 derajat merupakan yang paling mungkin karena hubungannya dengan tiga fitur yang ada di kawah.
Ketiga fitur itu adalah pusat kawah, lingkaran gunung yang ada di dalam pinggiran kawah dan batu padat yang berada 30 km di bawah kawah. Tiga fitur ini sejajar dengan arah barat daya-timur laut, dan simulasi 3D pada sudut 60 derajat bisa mereproduksi hasil observasi hampir persis.
"Walau terkubur hampir di bawah batu sedimen sedalam satu kilometer, sungguh luar biasa bahwa data geofisika bisa mengungkap sangat banyak tentang struktur kawah - cukup untuk menggambarkan arah dan sudut hantaman," kata peneliti dari University of Freiburg Auriol Rae. PT Rifan Financindo.
Sumber : Detik
No comments:
Post a Comment