Thursday, May 28, 2020

New Normal Adalah Dunia Baru yang Mengubah Teknologi

Social distancing. Table with plastic shield in the middle as a protection from Covid-19 as a new normal way of life after Covid-19.

Rifan Financindo - Laporan dari China yang menerapkan lockdown selama tiga bulan menemukan kebiasaan manusia berubah karena adanya COVID-19, hal ini pun berpengaruh ketika orang-orang masuk ke dalam fase new normal. Sebenarnya apa itu new normal dan seperti apa pengaruhnya pada kebiasaan kita dalam menggunakan teknologi?

New normal merujuk Lexico, situs di bawah pantauan Oxford, dijelaskan sebagai keadaan yang sebelumnya tidak biasa atau familiar yang kemudian dijadikan standar, kebiasaan atau ekspektasi. Contoh kecilnya adalah manusia 'dipaksa' untuk beralih bekerja dan belajar melalui internet, atau penggunaan masker serta belanja serba online.


Baca Juga :

Dikutip dari Computer Weekly, ada efek mulai dari jangka pendek, menengah atau medium, dan panjang akibat COVID-19 terhadap penggunaan teknologi. Berikut ini perkiraannya:

1. Jangka pendek
Dalam jangka pendek, inisiasi work from home (WFH) dan anak belajar dari rumah memberikan tekanan pada orang secara global untuk terbiasa dengan peralatan IT dan koneksi internet. Terbukti juga banyak aplikasi yang mengalami peningkatan jumlah download untuk memudahkan pertemuan seperti Skype atau Zoom.

Sebagaimana diprediksi, bencana berkaitan dengan kesulitan ekonomi yang membuat peningkatan cyber crime atau kejahatan siber. Orang yang tidak familiar dengan teknologi pun menjadi sasaran rentan.

Meski begitu, teknologi juga membantu dalam memonitor, melacak, mengelola penyebaran virus, serta menganalisis data pergerakan virus SARS-CoV-2. Bahkan ada banyak aplikasi yang diluncurkan untuk memantau kondisi kesehatan.

2. Jangka menengah
Jika sebelumnya ada tekanan dalam menjalankan WFH atau e-learning, kini orang-orang terbiasa melakukannya. Sudah bukan jadi pemandangan aneh di mana orang pergi ke kantor hanya 2-3 kali dalam seminggu dan jumlah jam kerja yang menurun drastis.

Begitu juga pemanfaatan teleconferencing menjadi hal yang biasa bagi setiap segmen masyarakat. Melihat dari tanda yang ada, sepertinya kita sudah masuk dalam fase ini.

3. Jangka panjang
Sadar dengan digitalisasi yang dipercepat dari kondisi new normal, kebutuhan koneksi yang cepat menjadi hal yang didambakan banyak orang. Investasi pada 5G nampaknya akan mengalami peningkatan. Belum lagi interaksi sosial dan shopping yang lebih efisien dengan medsos juga e-commerce membuat teknologi semakin dekat dengan kita.

Nah, ini juga berpengaruh dalam sisi teknologi yang dimanfaatkan untuk berbagai industri khususnya kesehatan. Telemedicine semakin berkembang, data penelitian dan pengobatan pun lebih jelas tersimpan, serta munculnya aplikasi-aplikasi yang mendorong untuk gaya hidup sehat.

Belum lagi efisien pekerjaan yang dapat dipaksa untuk ditekan, mau tak mau menimbulkan persaingan dalam mencari pekerjaan menjadi lebih sulit. Tapi, tak selamanya berarti buruk, new normal bisa menjadi peluang bagi mereka yang ingin membuka lapangan pekerjaan memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang.

Lebih jauhnya, kita belum tahu pasti ke mana efek pandemi COVID-19 membawa kita. Yang jelas, sudah sangat menunjukkan bahwa teknologi makin berperan di era sekarang. Rifan Financindo.

Sumber : Detik

No comments:

Post a Comment