Tuesday, June 9, 2020

Bumi Terima Sinyal Misterius dari Luar Angkasa Tiap 157 Hari

Planet Bumi

Rifan Financindo - Semburan sinyal radio misterius yang datang dari luar angkasa jauh, mengulang sebuah pola secara terus menerus. Sinyal fast radio burst (FRB) ini diterima Bumi setiap 157 hari sekali.

Dikutip dari Space, para peneliti yang mempelajari semburan sinyal radio ini, menemukan bahwa satu emisi tertentu tampak terjadi secara berulang dalam suatu siklus.

Mereka berharap, temuan mengenai pola tersebut bisa digunakan untuk memahami lebih banyak tentang ledakan sinyal misterius tersebut.




Baca Juga :
Sejauh ini, para peneliti tidak dapat menemukan bagaimana semburan sinyal itu dapat tercipta. Satu-satunya kepastian yang didapat adalah, ledakan singkat namun sangat kuat itu muncul dari sejumlah wilayah alam semesta yang tidak diketahui secara ekstrem.

Semburan sinyal ini datang dalam waktu sekitar 90 hari, yang kemudian diikuti oleh periode diam selama 67 hari. Pola tersebut kemudian berulang, membentuk periode 157 hari yang bisa dilacak selama beberapa tahun.

Pola panjang itu bisa menunjukkan bahwa ledakan tersebut terkait dengan gerakan yang berputar-putar, orbital dari bintang masif, dan bintang neutron atau lubang hitam.

"Ini adalah temuan yang menarik, karena hanya sistem kedua di mana kami percaya, kami melihat modulasi ini dalam aktivitas burst," kata Kaustubh Rajwade dari The University of Manchester yang memimpin penelitian ini.

"Mendeteksi periodisitas, memberikan informasi penting tentang asal usul semburan dan siklus aktivitas yang dapat membantah bintang neutron pendahulunya," sambungnya.

Semburan sinyal radio cepat pertama kali ditemukan pada 2007. Awalnya, fenomena ini dianggap sebagai peristiwa sesaat. Namun kemudian, para ilmuwan menemukan pada 2016 bahwa sinyal FRB 121102 sebenarnya berulang.

Dalam penelitian terbaru, para ilmuwan kemudian mempelajari sumber FRB menggunakan teleskop di Jodrell Bank yang memungkinkan pemantauan rutin selama periode yang panjang. Lewat teleskop ini, terungkap bahwa ledakan itu datang secara berulang ketika dilihat dalam waktu lama.

"Hasil ini bergantung pada pemantauan rutin yang mungkin dilakukan dengan Lovell Telescope, dan non-deteksi sama pentingnya dengan pendeteksian," kata Benjamin Stappers yang memimpin proyek MeerTRAP untuk berburu FRB menggunakan teleskop MeerKAT di Afrika Selatan.

FRB 121102 adalah sumber FRB kedua yang diketahui mengulangi pola sedemikian rupa. Sinyal pertama FRB, tercata melakukannya pada jadwal yang lebih ketat, yakni dengan siklus yang hanya berlangsung 16 hari. Rifan Financindo.


Sumber : Detik

No comments:

Post a Comment