Rifanfinancindo - Para peneliti dari Northwest University, China, menemukan parasit yang sejauh ini diketahui merupakan parasit generasi paling awal. Parasit tersebut masih menempel pada inangnya dan diperkirakan berusia sekitar 510 juta tahun lalu.
Tim ilmuwan ini termasuk beruntung karena kecil kemungkinan parasit terfosilkan. Pasalnya, peluang mendapatkan fosil cukup rendah. Makhluk hidup harus mati di tempat yang 'tepat', dikuburkan sebelum membusuk, dan kontak dengan jenis kimiawi yang tepat di bawah tanah yang akan membentuk batu fosil.
Temuan ini ada di Yunnan, China, tepatnya di wilayah yang lapisan batuan sedimen bernama Wulongqing Formation-nya penuh dengan fosil kecil brachiopoda dari spesies bernama Neobolus wulongqingensis.
Baca Juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Menengok periode zaman Kambrium, tak lama setelah kehidupan hewan multisel berkembang menjadi varietas yang luar biasa, makhluk-makhluk ini hidup di dasar laut.
Tim yang dipimpin Zhifei Zhang dari Northwest University, China, menemukan bahwa Neobolus wulongqingensis tidak sendirian hidup di batu-batu yang banyak dihiasi makhluk-makhluk berbentuk tabung berwarna keputihan di bagian luar kerang mereka.
Tidak ada yang benar-benar terpelihara dari barang-barang ini di luar bentuknya yang seperti tabung. Tetapi pola yang konsisten pada brachiopoda menunjukkan bahwa mereka adalah makhluk itu sendiri, bukan 'jejak fosil' seperti lubang atau sesuatu yang murni berasal dari proses geologis.
Dikutip dari Ars Technica, makhluk-makhluk ini, seperti dijelaskan tim ilmuwan, meregang hingga ke luar cangkang brachiopod, memanjang sedikit melewati tepi cangkang.
parasit tertuaSalah satu contoh brachiopod dengan makhluk berbentuk tabung yang menempel di cangkangnya.
Bagi para peneliti, makhluk ini benar-benar tampak seperti parasit. Namun identifikasi parasit yang jelas dalam catatan fosil saat ini sudah sangat jarang.
"Bahkan, jika kedua organisme tersebut dipertahankan dengan cukup baik untuk ditemukan bersama-sama, peneliti harus membuktikan hubungan keduanya adalah inang dan parasit," kata Zhang.
Ini disebut zero-sum relationship, yaitu satu organisme mengekstrak makanan untuk merugikan yang lain. Namun ada juga hubungan timbal balik (keduanya menguntungkan) dan komensalis (satu bermanfaat dan lainnya tidak peduli) yang bisa terlihat sama ketika menjadi fosil.
Pada temuan ini, makhluk tabung parasit tertua teridentifikasi dalam catatan fosil. Keberadaan mereka tidak benar-benar mengejutkan, karena penelitian lain telah menemukan hal-hal terkait seperti kerusakan cangkang sebagai ciri khas dari parasit dalam fosil lain di zaman ini.
Studi yang meneliti cabang-cabang kehidupan juga memperkirakan bahwa parasit pasti memiliki akar evolusioner di zaman Kambrium. Jadi, temuan ini dinilai sungguh luar biasa.
Para peneliti mencatat bahwa parasitisme dianggap sebagai kekuatan evolusi yang kuat dan bahkan mungkin merupakan pendorong penting dalam kebangkitan reproduksi seksual.
Dari sudut pandang tersebut, sangat menarik mengulik parasitisme beraksi selama periode yang sangat penting dalam sejarah evolusi ini. Rifanfinancindo.
Sumber : Detik
No comments:
Post a Comment