Tuesday, June 30, 2020

Musim Dingin Abadi Pernah Landa Bumi

Potret Musim Dingin di Kanada, Penuh Salju Menawan

Rifanfinancindo - Musim dingin skala global yang seolah tak berkesudahan pernah melanda Bumi. Itulah salah satu kesimpulan dalam penelitian akademisi Imperial College London tentang kepunahan dinosaurus.

Asteroid besar yang menghantam Bumi pada 66 juta tahun silam merupakan pemicu punahnya binatang raksasa itu. Teori lain mengatakan erupsi vulkanis di India pada saat yang sama ikut berdampak pada lenyapnya mereka.

Namun seperti dikutip detikINET dari Mirror, riset ini berpendapat sebaliknya, bahwa justru muntahan lava dalam waktu yang lama membantu kehidupan kembali pulih.

Baca Juga :


"Kami menunjukkan bahwa asteroid menyebabkan musim dingin selama beberapa dekade dan efek semacam itu menghilangkan lingkungan yang cocok untuk dinosaurus," kata Dr Alessandro Chiarenza, salah satu peneliti.

"Secara kontras, pengaruh erupsi vulkanik yang intens tidak cukup kuat untuk secara substansial mengganggu ekosistem global," tambahnya.

"Studi kami mengkonfirmasi, untuk pertama kali secara kuantitatif, satu-satunya penjelasan untuk kepunahan dinosaurus adalah musim dingin yang menghancurkan habitat dinosaurus di seluruh dunia," papar Dr Chiarenza.

Asteroid meninggalkan jejak kawah selebar 193 kilometer di Semenanjung Yucatan di Meksiko. Hanya beberapa menit sesudah jatuhnya batu antariksa itu, semua benda dalam jarak ratusan kilometer terbakar.

Setelah kejadian itu, temperatur di Bumi kemudian anjlok akibat hujan asam turun dan Matahari terhalang sinarnya berbulan-bulan. Setelah itu, terjadilah musim dingin abadi. Diperkirakan 90% tumbuhan dan 70% hewan punah karena kondisi tersebut.

Periset memadukan ilmu geologi dan model matematika untuk menggambarkan kondisi lingkungan agar dinosaurus tetap dapat hidup. Disimpulkan bahwa hanya hujaman asteroid yang bisa merusak seluruh habitat, sementara aktivitas vulkanis masih menyisakan kemungkinan habitat.

Setelah hawa dingin jangka panjang akibat terjangan asteroid, panas dari gunung berapi justru memulihkan banyak habitat dan akhirnya membantu kehidupan baru berkembang setelah bencana dahsyat itu.

"Kami punya bukti baru yang mengindikasikan letusan gunung berapi yang terjadi di kisaran waktu yang sama mungkin menurunkan dampak lingkungan yang disebabkan tabrakan asteroid itu, terutama dalam menaikkan temperatur setelah musim dingin," papar Dr Chiarenza.

"Panas vulkanik ini membantu survival dan pemulihan binatang dan tumbuhan yang berhasil lolos dari kepunahan, termasuk burung dan mamalia," imbuh dia. Rifanfinancindo.


Sumber : Detik

No comments:

Post a Comment