Rifan Financindo - Media sosial diramaikan dengan keberadaan foto-foto yang menunjukkan Bulan dilingkari dengan cahaya atau Bulan bercincin pada malam sebelum bulan perigee. Adakah kaitannya dengan kejadian Bulan perigee yang terjadi pada hari ini?
Untuk menjawab pertanyaan itu, Ahli Peneliti Observatorium Bosscha Yanty Yulianty mengatakan, fenomena Bulan dilingkari dengan cahaya disebut juga dengan fenomena "halo". Dia memastikan, secara ilmiah fenomena halo Bulan tidak ada kaitannya dengan Bulan perigee.
"Tidak ada (kaitannya dengan Bulan perigee)," ujarnya, Rabu (3/6/2020).
Baca Juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Dia menjelaskan, fenomena halo Bulan terjadi ketika cahaya satelit alami Bumi itu mengalami refleksi dan pembiasan oleh kristal es berbentuk heksagon yang terbentuk di lapisan awan pada ketinggian tertentu, biasanya di ketinggian awan cirrus biasanya.
Kemudian, pembiasan oleh kristal es dengan sudut bias tertentu menghasilkan cahaya bias yang melingkar di sekeliling sumber cahaya.
"Fenomena ini cukup sering terjadi dan bisa terjadi pada sumber cahaya lain, seperti lampu," tambahnya.
Tidak hanya terjadi pada bulan saja, fenomena halo juga memungkinkan terjadi pada matahari. Yanty mengungkapkan, proses pembentukan halo Bulan sama seperti pada proses pembiasan cahaya yang melewati medium tertentu dengan indeks bias yang berbeda.
"Dalam hal ini mediumnya kristal es, sinar cahaya Bulan mengalami pembelokan. Hasil pembiasannya yang kita lihat sebagai halo," ujarnya.
Dia juga menyebut fenomena ini berbeda dengan fenomena perigee yang bisa diprediksi. Fenomena halo bulan lebih banyak dipengaruhi faktor cuaca atau meteorologis.
"Faktor cuaca atau meteorologis yang kita tahu sangat dinamis. Jadi hanya tinggal menunggu the right moment in a perfect condition," pungkasnya. Rifan Financindo.
Sumber : Detik
No comments:
Post a Comment