Wednesday, July 22, 2020

Data Satelit Perlihatkan Bagaimana COVID-19 Ubah Dunia

Planet Bumi

PT Rifan Financindo - Tiga badan antariksa dunia bekerja sama membuat peta interaktif berbasis data satelit yang menampilkan perubahan Bumi sebagai dampak pandemi COVID-19.

'COVID-19 Earth Observation Dashboard' dibuat oleh badan antariksa nasional AS NASA, badan antariksa nasional Eropa ESA, dan badan antariksa nasional Jepang JAXA.

Peta ini menganalisa perubahan yang terjadi dalam hal kualitas udara, air, pengukuran perubahan iklim, aktivitas eknonomi, dan pertanian.

Baca Juga :
Menggunakan data yang dikumpulkan dari berbagai satelit, map dashboard ini dirancang untuk mengeksplorasi bagaimana lingkungan dan kehidupan manusia sangat terpengaruh oleh pandemi COVID-19 dengan melihat segalanya mulai dari kualitas udara di Los Angeles hingga panen asparagus di Jerman.

"Bersama-sama NASA, ESA, dan JAXA mewakili aset manusia yang hebat: instrumen pengamat Bumi yang canggih di ruang angkasa ini digunakan setiap hari untuk memberi manfaat bagi masyarakat dan memajukan pengetahuan tentang planet kita," Thomas Zurbuchen, associate administrator NASA untuk sains, seperti dikutip dari IFL Science.

"Dari luar angkasa terlihat pola perubahan aktivitas manusia yang disebabkan pandemi memiliki dampak yang terlihat di planet ini. Kami tahu bahwa jika kami menggabungkan seluruh sumber daya yang ada, kami dapat menghadirkan alat analisis baru yang kuat untuk mendukung pergerakan krisis yang bergerak cepat ini," sambungnya.

Peningkatan kualitas udara di seluruh Bumi merupakan perubahan yang paling langsung terlihat sebagai dampak penerapan lockdown di berbagai negara.

Kota-kota besar di dunia termasuk Paris, Madrid, Roma, dan Milan semuanya memperlihatkan penurunan polusi udara signifikan dengan menurunnya sekitar 50% konsentrasi NO2 pada April lalu dibandingkan bulan yang sama di tahun-tahun sebelumnya.

Peta ini juga bisa digunakan untuk mendapatkan wawasan tentang penurunan aktivitas ekonomi global dari pandemi. Pengamatan satelit yang mencatat hasil pertanian, aktivitas di pelabuhan, jumlah mobil yang diparkir di pusat perbelanjaan, dan sebagainya, dapat dipakai sebagai indikator bagaimana industri tertentu telah terdampak parah oleh kebijakan lockdown. PT Rifan Financindo.

Sumber : Detik

No comments:

Post a Comment