Rifan Financindo - Ilmuwan di China diklaim sebenarnya sudah lama menemukan virus Corona dengan tingkat kemiripan 96% dibanding virus yang menyebabkan COVID-19, di sebuah pertambangan tembaga terkontaminasi di Negeri Tirai Bambu itu. Waktu penemuannya sudah 7 tahun yang lalu.
Laporan ini diberitakan oleh media di Inggris, Sunday Times. Pertambangan itu letaknya ratusan kilometer dari kota Wuhan dan kala itu jadi pusat perhatian ketika 6 orang penambang yang diminta membersihkan feses kelelawar dari sana jatuh sakit karena penyakit misterius.
Dikutip detikINET dari Metro, tiga di antaranya meninggal dunia. Gejala mereka meliputi demam tinggi dan kesulitan bernapas. Para dokter yang memeriksa pun kebingungan dan pakar menyebut kemungkinan mereka kena virus Corona yang terkait wabah SARS.
Baca Juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Lalu setelah kejadian itu, sampel beku kabarnya dikirimkan ke laboratorium Wuhan Institute of Virology. Dengan demikian, virus bersangkutan kemungkinan sudah berada di sana selama bertahun-tahun.
Pakar kelelawan, Shi Zhengli selaku kepala Center for Emerging Infectious Diseases belum lama ini melakukan penyelidikan pada kasus tersebut. Di Februari 2020, ia menyatakan virus Corona COVID-19 96,2% mirip dengan sampel tahun 2013 tersebut yang dinamakan RaTG13.
Hanya saja, tetap tidak disebutkan dari mana persisnya RaTG13 berasal. Nah, Sunday Times berdasarkan investigasinya mengklaim virus RaTG13 berasal dari pertambangan tersebut dan sudah eksis sejak lama.
Kabar ini menimbulkan dugaan bahwa ilmuwan China menutup-nutupi penemuan RaTG13. Kesan itu juga muncul lantaran riset soal RaTG13 kabarnya hanya muncul di sebuah jurnal ilmiah dan tidak disebutkan dapat menyebabkan pneumonia fatal pada manusia.
Ilmuwan menyebut tidak dilakukannya investigasi secara mendalam pada RaTG13 merupakan sesuatu yang tidak biasa, mengingat ada akibat fatal kematian 3 penambang yang kontak dengan virus bersangkutan.
"Kebanyakan dari kita akan melaporkan keseluruhan sejarah isolasinya, dari mana semua ini berasal, pada waktu itu," cetus Wendy Barclay, profesor pakar penyakit menular di Imperial College.
Baca juga:
Ini Vaksin Corona Paling Menjanjikan Menurut Bill Gates
Pada tahun 2016, Harvard Medical School pernah memperingatkan jika RaTG13 punya potensi berbahaya bagi manusia. Namun demikian, memang tidak dapat dipastikan apakah RaTG13 benar-benar ada kaitannya atau bermutasi menjadi COVID-19.
Lantaran RaTG13 juga sempat tersimpan di Wuhan Institute of Virology, ada kecurigaan apakah ada kebocoran virus bersangkutan yang akhirnya menjadi biang pandemi Corona. Namun pada bulan Mei, pihak institut membantah ada RaTG12 dalam keadaan aktif di laboratorium mereka.
Investigasi Sunday Times menambah panjang spekulasi soal asal muasal virus Corona. Meskipun belum diketahui secara pasti sumber pertamanya, konsensus ilmuwan menyebutkan virus tersebut berasal dari kelelawar dan menular ke manusia melalui hewan perantara. Rifan Financindo.
Sumber : Detik
No comments:
Post a Comment