Monday, July 20, 2020

Waduh, Ada Bakteri Pemakan Logam!

bakteri pemakan logam

Rifan Financindo - Ilmuwan menemukan tipe bakteri yang memakan dan mendapatkan energinya dari logam. Menariknya, penemuan bakteri ini dilakukan secara tidak sengaja.

Bakteri aneh ini diduga telah eksis selama ratusan tahun, tapi keberadaannya tidak pernah dibuktikan oleh ilmuwan. Lalu ahli mikrobiologi dari California Institute of Technology (Caltech) secara tidak sengaja menemukan bakteri ini setelah melakukan penelitian tidak terkait yang melibatkan logam mangan.

Dikutip detikINET dari CNN, Senin (20/7/2020) dosen mikrobiologi lingkungan di Caltech, Jared Leadbetter mengatakan ia meninggalkan botol kaca yang diselimuti material logam tersebut dalam kondisi terendam air di wastafel.

Baca Juga :
Ia meninggalkan botol tersebut selama beberapa bulan karena harus bekerja di luar kampus. Begitu ia kembali, Leadbetter menemukan botol tersebut dilapisi dengan material berwarna hitam.

"Saya berpikir, apa itu?" kata Leadbetter dalam keterangan resmi.

"Saya mulai berpikir apakah mikroba yang telah lama dicari mungkin bertanggung jawab, jadi kami melakukan beberapa tes secara sistematik untuk mencari tahu," sambungnya.

Peneliti menemukan lapisan berwarna hitam di botol tersebut rupanya mangan yang mengalami oksidasi yang muncul akibat bakteri yang mungkin ditemukan di air keran.

"Ada bukti bahwa saudara makhluk ini hidup di air tanah, dan sebagian air minum di Pasadena dipompa dari akuifer lokal," jelas Leadbetter.

Hasil penelitian ini kemudian diterbitkan di jurnal Nature. Peneliti berargumen bahwa ini merupakan bakteri pertama yang memanfaatkan mangan sebagai sumber energi.

Ilmuwan juga memperkirakan bahwa mikroba yang belum diidentifikasi ini bisa memanfaatkan mangan lewat proses yang disebut chemosynthesis, yang bisa mengubah karbon dioksida menjadi biomassa.

"Ini adalah bakteri pertama yang ditemukan menggunakan mangan sebagai sumber energi. Aspek menarik mikroba di alam adalah mereka bisa memetabolisme material yang tampaknya tidak mungkin, seperti logam, yang menghasilkan energi yang berguna bagi sel," sambungnya.

Temuan ini dipercaya ilmuwan bisa membantu mereka lebih memahami air tanah dan sistem air yang bisa tersumbat oleh mangan yang teroksidasi.

Ilmuwan juga percaya temuan bakteri ini bisa membantu mereka memahami nodul mangan, atau bola logam yang ukurannya bisa sebesar jeruk dan sering ditemukan di dasar laut. Bola-bola ini telah ditemukan sejak tahun 1870-an tapi belum diketahui bagaimana proses pembentukan objek misterius ini. Rifan Financindo.

Sumber : Detik

No comments:

Post a Comment